Menko Puan: Indonesia mampu bersaing di era globalisasi
Menko Puan menyampaikan, pemerintah saat ini terus berupaya meningkatkan daya saing bangsa mulai dari gerakan anti pungli, debirokratisasi, deregulasi, peningkatan akses pembiayaan, dan peningkatan pelayanan publik. Namun, salah satu masalah saat ini adalah mengembangkan riset dan inovasi.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Puan Maharani menyebut, Indonesia berpotensi untuk bersaing di era globalisasi saat ini. World Economic Forum di dalam laporannya The Global Competitiveness Report 2016-2017 menyebut, potensi yang miliki Indonesia yaitu pangsa pasar yang besar, kecanggihan berbisnis yang terus berkembang, lingkungan ekonomi makro yang kondusif, kesiapan teknologi yang memadai, dan potensi inovasi yang terus berkembang.
Menko Puan menyampaikan, pemerintah saat ini terus berupaya meningkatkan daya saing bangsa mulai dari gerakan anti pungli, debirokratisasi, deregulasi, peningkatan akses pembiayaan, dan peningkatan pelayanan publik yang semakin masif melalui Gerakan Nasional Revolusi Mental di pemerintahan, khususnya dalam membangun Indonesia Melayani, tertib, mandiri, bersih, dan bersatu.
-
Mengapa Puan Maharani menekankan pentingnya parlemen Indonesia-Afrika memetakan kerja sama ke depan? Puan pun menekankan pentingnya parlemen Indonesia-Afrika memetakan kerja sama ke depan untuk bidang-bidang yang menjadi kepentingan bersama. Apalagi Afrika telah memiliki Agenda 2063: The Africa we Want.
-
Apa yang menjadi harapan Puan Maharani mengenai praktik demokrasi di Indonesia? Puan berharap praktik demokrasi di Tanah Air akan dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan.
-
Apa yang terjadi di Pasar Setan? Konon, pasar ini terletak di salah satu sabana luas yang menjadi jalur pendakian, dimana beberapa pendaki telah mengalami pengalaman yang tak terlupakan. Beberapa di antaranya melaporkan mendengar suara berisik dan keramaian yang mirip dengan suasana pasar, meskipun di jalur tersebut seharusnya sepi dengan hanya sabana luas dan tanah lapang.
-
Kapan Pasar Weleri diresmikan? Sejatinya gedung itu telah diresmikan pada Desember 2023.
-
Apa keunikan Pasar terapung di Banjarmasin? Wisata selanjutnya adalah Pasar terapung di Banjarmasin. Berbelanja dari atas kapal tentu pengalaman unik yang ingin dirasakan wisatawan. Kamu tidak perlu jauh-jauh pergi ke floating market terkenal di Thailand, Damnoen Saduak. Sebab, kita juga punya pasar apung lokal di Banjarmasin.
-
Kenapa Puan Maharani ingin mempererat hubungan Indonesia dengan Afrika? Forum ini berupaya menghidupkan kembali semangat KAA (Konferensi Asia Afrika) tahun 1955. Dengan mengemban misi perdamaian, menentang kolonialisme, serta mewujudkan kesejahteraan.
"Peran Perguruan Tinggi sangat strategis, sebagai pusat riset dan inovasi, yang dapat berkontribusi dalam pembangunan perekonomian Indonesia yang berdaya saing," ujar Menko Puan saat jadi panelis Konferensi Forum Rektor Indonesia (FRI) 2017 dengan tema 'Mewujudkan Amanat Konstitusi Pendidikan Nasional Melalui Peningkatan Anggaran Untuk Kualitas Riset dan Inovasi Perguruan Tinggi' di Jakarta, Kamis (2/2).
Salah satu permasalahan dalam mengembangkan riset dan inovasi, baik melalui Perguruan Tinggi maupun melalui Badan Riset adalah masih terbatasnya alokasi anggaran untuk belanja riset. Berdasarkan data, anggaran riset Indonesia hanya sebesar 0,09 persen dari PDB Nasional. Sementara Malaysia sudah mencapai 0,39 persen, Vietnam 1,1 persen, Singapura bahkan mencapai 2 persen. Sedangkan UNESCO merekomendasikan bahwa anggaran belanja riset suatu negara idealnya tidak kurang dari 2 persen PDB.
Puan menjelaskan, alokasi anggaran riset yang meski masih terbatas tersebut harus digunakan secara efektif dan efisien. Untuk itu, pembangunan penelitian dan penerapan Iptek harus memiliki prioritas dan fokus, memiliki tahapan dan target yang jelas.
"Saya telah meminta kepada Menteri Ristekdikti agar menyusun rancangan tentang arah, strategi dan target pengembangan riset dan inovasi ke depan. Rancangan tersebut diharapkan dapat membantu kita dalam pengembangan riset yang efektif dan efisien."
Rancangan Rencana Induk Riset Nasional (RIRN) 2015-2045 telah disusun hingga tahapan akhir. Rancangan ini perlu segera difinalkan bersama seluruh pemangku kepentingan, dan selanjutnya ditetapkan dengan peraturan perundangan. Di samping itu, perlu juga diperkuat kemitraan antara Perguruan Tinggi, Lembaga/Badan Riset, dan Industri.
"Pemerintah akan turut menciptakan iklim yang kondusif dalam membangun kemitraan ini," tegasnya.
Puan menjelaskan, dengan strategi pembangunan saat ini, yaitu membangun dari pinggiran untuk pemerataan kesejahteraan rakyat, maka salah satu peranan riset dan inovasi perguruan tinggi yang dapat berkontribusi secara langsung adalah dengan mengembangkan teknologi tepat guna, yang dibutuhkan dalam menggerakkan pembangunan desa.
Alokasi anggaran dana desa yang semakin meningkat setiap tahun perlu dibantu dan diperkuat dengan teknologi tepat guna, yang dapat mempercepat potensi lokal untuk berkembang. Di tingkat desa, teknologi yang sangat dibutuhkan menyangkut pengolahan pertanian, perikanan, perkebunan, energi, transportasi, teknologi informasi, dan industri skala kecil.
"Saat saya ke Boyolali kemarin mendampingi Presiden Joko Widodo, banyak sekali SMK yang telah mampu membuat peralatan-peralatan berteknologi maju yang juga dibutuhkan kalangan industri. Saya harap universitas lebih maju dan mampu mewujudkan hal serupa, sesuai dengan yang diinginkan industri. Untuk itu, kita harus fokus menetapkan dan menghadirkan peralatan berteknologi tinggi namun sejalan dengan kebutuhan saat ini dan jangka panjang. Marilah kita bergotong royong, bekerja bersama demi memajukan bangsa Indonesia," papar Menko PMK.
Baca juga:
Ini cara agar pekerja konstruksi Indonesia bisa serbu pasar ASEAN
Hadapi MEA, ribuan tenaga kerja konstruksi disertifikasi PU-Pera
4 Kondisi ekonomi ini buat Presiden Jokowi sedih
Inovasi negara ASEAN pada perkembangan bisnis dunia global
Sri Mulyani: Pasar bebas ASEAN bukan ancaman