Mentan Amran beri asuransi perkuat daya saing petani
Menteri Pertanian Amran Sulaiman memberikan Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) untuk memperkuat daya saing petani padi yang lemah akibat banyaknya ancaman dan risiko seperti perubahan iklim yang menyebabkan banjir, kekeringan, dan serangan hama.
Menteri Pertanian Amran Sulaiman menilai daya saing petani padi yang lemah diakibatkan banyaknya ancaman dan risiko seperti perubahan iklim yang menyebabkan banjir, kekeringan, dan serangan hama. Maka itu, Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) diharapkan mampu mencegah ancaman dan risiko agar daya saing usaha petani padi menjadi semakin baik.
Menurutnya, program tersebut mampu melindungi petani dari risiko kerugian nilai ekonomi usaha tani padi akibat gagal panen, sehingga petani memiliki modal kerja untuk pertanaman berikutnya.
-
Apa yang menjadi harapan Irjen Kementan terhadap Petani dan ASN Kementan? “Kita semuanya mari bersama-sama melakukan peningkatan kinerja dan produktivitasnya sehingga harapan pemerintah serta harapan masyarakat bisa terwujud dan segala sesuatunya bisa terlaksana untuk kesejahteraan masyarakat,” seru Irjen Setyo.
-
Apa yang dikampanyekan Kementerian Perhubungan? Kemenhub kampanyekan keselamatan pelayaran kepada masyarakat. Indonesia selain negara maritim, juga merupakan salah satu negara di dunia yang memiliki lalu lintas pelayaran yang sangat padat dan ramai dan keselamatan pelayaran menjadi isu penting.
-
Bagaimana Kementan mendorong para Petani Muda? Program dari Kementan untuk regenerasi petani ini bukan hanya berjalan di level pendidikan dan pelatihan tetapi juga langsung kepada penerima manfaat program pertanian pemerintah di berbagai daerah.
-
Apa yang di ekspor oleh Kementan? Wakil Presiden RI, KH Maruf Amin melepas ekspor komoditas pertanian ke 176 negara dengan nilai transaksi sebesar 12,45 triliun.
-
Di mana Kementan mendukung petani untuk mewujudkan swasembada? Mentan mengatakan, Kabupaten Konawe adalah satu di antata sekian banyak daerah yang harus didorong untuk menjadi daerah penghasil pangan nasional. Dia mengatakan Konawe memiliki lahan yang subur dan air yang cukup. "Konawe harus jadi penghasil pangan terbesar di Indonesia. Mengapa demikian, sebab konawe adalah penopang pangan Sulawesi Tenggara dan bisa memenuhi kebutuhan kita karena memberi suplay ke provinsi lain yang membutuhkan," katanya.
-
Apa yang ingin dicapai Kementan dalam mendorong Petani Muda? "Kita optimis bukan hanya dari aspek budidaya di hulu, tapi sampai hilir, mereka (duta petani muda) juga sangat menguasai inovasi pascapanen sampai pemasaran. Mereka luar biasa menguasai aspek bisnis pertanian secara utuh dan petani-petani muda seperti ini yang kita harapkan ke depan," ujar Kuntoro.
"Petani yang mengasuransikan tanaman padinya akan mencegah ketergantungan mereka terhadap tengkulak. Dengan itu, kesejahteraan bisa tercapai dan produktivitas pertanian mudah terwujud," ujar Amran dalam keterangan tertulis, Jakarta, Jumat (23/9).
Program AUTP telah diterapkan dalam skala nasional bertajuk Perluasan Pilot Project AUTP yang dimulai 13 Oktober 2015 melalui perjanjian kerja sama antara Kementerian Pertanian (Kementan) dengan PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero).
Ganti rugi tersebut diberikan kepada petani sebesar Rp 6 juta per hektar per musim tanam, dengan kriteria umur padinya sudah melewati 10 hari, dengan intensitas kerusakan lebih dari 75 persen dan luas kerusakan mencapai lebih dari 75 persen pada setiap luas petak alami. Jika luas lahan yang diasuransikan kurang atau lebih dari satu hektar, maka besarnya ganti rugi dihitung secara proporsional.
Sedangkan premi asuransi per hektar sebesar Rp 180 ribu akan diberikan dengan catatan, jika luas lahan yang diasuransikan kurang atau lebih dari satu hektar maka besarnya premi dihitung secara proporsional.
"Kami telah memberikan bantuan subsidi premi secara khusus sebesar 80 persen dari premi keseluruhan, sehingga premi asuransi yang dibayar oleh petani hanya Rp 36 ribu," ucapnya.
Sementara Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian Kementan, Sumardjo Gatot Irianto menambahkan, hingga 2015 telah dilakukan uji coba sebanyak lima kali musim tanam total seluas 3.703,84 hektar yang rata-rata laju pertumbuhan relatif 203,76 persen dengan pengalaman tiga kali minus dan dua kali surplus.
Realisasi pada 2015, AUTP telah dilakukan pada lahan seluas 233.499,55 hektar dengan premi Rp 42.029 miliar, dan total klaim mencapai Rp21,7 miliar. Sedangkan pada Agustus 2016, dilakukan di lahan seluas 307.217,25 hektar dengan total premi sebesar Rp 55,29 miliar dan total klaim Rp 7,8 miliar.
"Tugas di lapangan tidak pernah mudah, terlebih lokasi lahan persawahan sebagian besar di remote area dan asuransi merupakan hal baru di kalangan petani," jelas Sumardjo.
"Asuransi bukan santunan. Ekspektasinya supaya tertata basis data benar, cara budidaya mereka (petani) sudah terkontrol, ada terma of reference. Pola asuransi ini juga melatih para petani melaksanakan kegiatan pertanian yang baik dan berorganisasi, menata perilaku petani dalam budidaya dan berorganisasi," pungkas Gatot.
Kementan mencatat, dalam kurun waktu kurang dari setahun, lahan petani yang daftar program AUTP dengan pola subsidi sudah sebanyak 500 ribu hektar sawah. Sementara petani yang telah ikut program ini sudah sebanyak satu juta di 22 provinsi.
Baca juga:
Amran: Petani banyak jadi begal karena tak ada kepastian harga
Ini komentar Mentan Amran soal perusahaan beri suap Irman Gusman
Pemerintah ajukan syarat jika feedloter ingin impor sapi bakalan
Turunkan harga daging, pemerintah malah dapat surat penolakan
Mentan Amran: cari bibit bawang murah, impor tidak masalah
Ini alasan Mentan Amran ekspor ayam ke Jepang
Pemerintah target ayam Indonesia bisa diekspor ke Jepang