Mentan Amran beri Rp 100 juta untuk 10 pembuat alat pertanian
Mesin tersebut bisa digunakan secara langsung untuk panen, olah tanah hingga kembali tanam.
Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengapresiasi Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbang) yang telah menyelesaikan penelitian alat pertanian. Balitbang menemukan mesin yang bisa digunakan secara langsung untuk panen, olah tanah hingga kembali tanam.
"Kami apresiasi staf dari Kementerian Pertanian khususnya Badan Litbang," ujar Amran saat mengunjungi Kantor Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Serpong, Tangerang, Kamis(23/6).
-
Kapan Amran Sulaiman dilantik menjadi Menteri Pertanian? Pelantikan dilakukan di Istana Negara Jakarta, pada Rabu (25/10) pukul 09.00 WIB.
-
Bagaimana Amran Sulaiman membangun kariernya di dunia pertanian? Amran mendapatkan gelar magister dari universitas yang sama pada tahun 2003 dan 2012, dengan semua gelarnya terkait dengan subjek ilmu pertanian.Ia kemudian menyelesaikan pendidikan tinggi program Doktor Ilmu Pertanian di Universitas Hasanuddin pada tahun 2012.
-
Kenapa Amran Sulaiman kembali dipercaya menjadi Menteri Pertanian? Amran menggantikan Syahrul Yasin Limpo yang terjerat kasus korupsi di Kementan.
-
Bagaimana Amran Sulaiman bisa mendapatkan kepercayaan Presiden Jokowi untuk menjadi Menteri Pertanian? Pengalaman hidup itu menjadi amat Bermakna ketika dia dilantik sebagai Menteri Pertanian oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada tahun 2014.
-
Siapa saja yang mendukung Amran Sulaiman menjadi Menteri Pertanian? Andi Amran Sulaiman juga kerap dikaitkan dengan kemenangan Jokowi dalam pemilihan presiden tahun 2014. Hal itu tak lepas dari keputusannya untuk terlibat secara penuh sebagai koordinator relawan Sahabat Rakyat KTI. Yang kemudian disebut-sebut sebagai ujung tombak pemenangan Jokowi-JK di Kawasan Timur Indonesia.
-
Apa saja kegiatan usaha yang dimiliki Amran Sulaiman? Meski usianya yang masih relatif muda, dia telah mampu membangun dan membesarkan 14 perusahaan yang tergabung dalam sebuah holding Tiran Group, yang meliputi Unit Usaha: Tambang Emas, Tambang Nikel, Proyek Gula, Proyek Perkebunan Kelapa Sawit, SPBU, Distributor Unilever, Distributor Semen, Produsen Pestisida, dan usaha lainnya.
Amran memberikan apresiasi untuk 10 peneliti yang menemukan alat tersebut. Bahkan, Kementerian Pertanian bakal mengusulkan kenaikan pangkat dan pemberian royalti.
"10 orang sebagai penemu alat ini, Kami usulkan naik pangkat dan memberikan hadiah sebesar Rp 100 juta untuk sepuluh orang. Kemudian, mereka juga dapatkan royalti dan pemerintah akan beli alat inin kemudian diberikan ke petani secara gratis," jelasnya.
Dia menambahkan alat tersebut akan membuat pertanian Indonesia semakin modern dan lebih efisien. "Inilah keuntungan teknologi. Jadi kenapa kita harus swasembada harus di backup dengan mekanisasi menuju pertanian modern," tegasnya.
Pemerintah pun langsung memesan 1.000 unit untuk tahun ini. Alat tersebut mampu menekan biaya operasi sebesar 65 persen.
"Mesin ini akan menghemat dari total biaya yang biasanya Rp 3 juta per hektar tapi ini hanya Rp 1 juta, bisa saja Rp800.000 per hektar," pungkasnya.
Baca juga:
Wujudkan swasembada pangan, Kementan ciptakan mesin tani canggih
Dana Kementan dipangkas Rp 3,92 T, termasuk untuk cetak sawah baru
Kekesalan Menteri Amran ditanya soal tingginya harga daging sapi
Menteri Amran: daging beku itu sehat, tak ada lagi bakteri
Menteri Amran: penjual daging sapi beku impor untung Rp 7.000 per Kg
8.110 ton daging sapi bakal banjiri pasar, dijual Rp 70 ribu/kg
Menteri Amran: Pedagang ayam bisa raup untung Rp 225 juta/bulan