Mentan Amran: Capaian Pertanian di Era Jokowi Lompati 12 Negara
Menurut Amran, lompatan PDB Pertanian merupakan suatu capaian luar biasa dan sudah divalidasi dan ditandatangani oleh Badan Pusat Statistik (BPS).
Menteri Pertanian, Amran Sulaiman menyebut bahwa Indonesia akan menjadi lumbung pangan dunia pada 2045. Sebab, inflasi pangan Indonesia yang turun selama Pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla.
"Pencapaian luar biasa empat tahun ini soal pangan negara kita, melompati 12 negara besar seperti negara Jerman, China, dan negara besar lainya," kata Amran seperti ditulis Antara Bogor, Kamis (24/1).
-
Kapan Amran Sulaiman dilantik menjadi Menteri Pertanian? Pelantikan dilakukan di Istana Negara Jakarta, pada Rabu (25/10) pukul 09.00 WIB.
-
Kenapa Amran Sulaiman kembali dipercaya menjadi Menteri Pertanian? Amran menggantikan Syahrul Yasin Limpo yang terjerat kasus korupsi di Kementan.
-
Bagaimana Amran Sulaiman bisa mendapatkan kepercayaan Presiden Jokowi untuk menjadi Menteri Pertanian? Pengalaman hidup itu menjadi amat Bermakna ketika dia dilantik sebagai Menteri Pertanian oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada tahun 2014.
-
Siapa saja yang mendukung Amran Sulaiman menjadi Menteri Pertanian? Andi Amran Sulaiman juga kerap dikaitkan dengan kemenangan Jokowi dalam pemilihan presiden tahun 2014. Hal itu tak lepas dari keputusannya untuk terlibat secara penuh sebagai koordinator relawan Sahabat Rakyat KTI. Yang kemudian disebut-sebut sebagai ujung tombak pemenangan Jokowi-JK di Kawasan Timur Indonesia.
-
Apa yang Pak Menteri Amran sumbangkan untuk yatim piatu? Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman berkomitmen akan memberikan gaji dan tunjangannya ke yatim piatu.
-
Bagaimana cara Mentan Amran Sulaiman mendorong percepatan tanam di Kabupaten Sigi? Percepatan tanam tersebut dengan menggunakan alat mesin pertanian modern."Pak Mentan mendorong untuk dipercepat penanaman kembali. Setelah panen langsung dilakukan olah tanah menggunakan traktor, mekanisasi pertanian modern sehingga mempercepat penanaman kembali," tuturnya.
Belum lagi Produk Domestik Bruto (PDB) Pertanian terus mengalami kenaikan sejak 2013 sebesar Rp 900 triliun hingga 2018 menjadi Rp 1.460 triliun.
Menurut Amran, lompatan PDB Pertanian merupakan suatu capaian luar biasa dan sudah divalidasi dan ditandatangani oleh Badan Pusat Statistik (BPS).
Pecapaian ini tentu di bawah Pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla selama empat tahun atas kerja sama yang terlibat dalam mendukung kerja Kementerian Pertanian membangun Indonesia cukup menggembirakan.
"Kenaikan PDB Pertanian ini, Indonesia menduduki peringkat kelima di dunia dari 222 negara. Ini hasil kerja kita semua dan tidak mudah capaian yang kita dapat, kalau diakumulasi capai Rp130 triliun separuh dari APBN kita," jelas Amran.
Dia mengatakan, pemerintah tidak tinggal diam juga soal mafia yang merugikan para petani di negeri ini, mereka yang bermain di sektor pertanian.
Amran menyebutkan ada 782 kasus ditangani yang sudah diproses hukum di pengadilan. Kasus paling miris adalah mafia yang memainkan pupuk yaitu memberikan pupuk palsu untuk para petani sehingga petani merugi.
"Dari data masuk ke kami yang dipenjara ada 409 orang, itu tidak mudah dan bukan pekerjaan kecil," kata dia.
Kementerian Pertanian pun telah mengantisipasi gagal panen yang disebabkan bencana alam seperti banjir dan kekeringan dengan memberikan program asuransi kepada para petani.
Jadi, kata dia, para petani yang sudah mengasuransikan lahan pertanian terkena bencana alam banjir dan kekeringan bisa digantikan kerugiannya karena Kementerian Pertanian menyediakan 1 juta hektare lahan per tahun.
"Sudah terserap 80-90 persen, mungkin sekarang sudah mencapai 100 persen. Kalau untuk pancaroba kita sudah antisipasi," kata Amran.
Baca juga:
Kementan Kenalkan Calon Varietas Unggul Padi Tipe Khusus dan Provitas Tinggi
Menko Darmin: Masa Panen Belum Tentu Mampu Turunkan Harga Jagung
Geram Buah Naga Rp 1.000 Per Kilo, Petani di Banyuwangi Buang Hasil Panen ke Sungai
Perjuangkan Nasib Petani Toili, Eva Bande Raih Yap Thiam Hien Award 2018
DPR Sepakati Pagu Anggaran Kementan Sesuai Luas Lahan 2016
Impor Pangan Akibat Konversi Lahan Pertanian