Menteri Amran Saksikan Banjir Jagung di Tuban
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman kembali turun ke lapangan guna menyaksikan langsung panen jagung di berbagai daerah sentra produksi. Kali ini, Jumat (15/2), Menteri Amran menyaksikan banjir jagung di Kabupaten Tuban, Jawa Timur sekaligus melakukan panen raya di Desa Talun, Kecamatan Montong.
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman kembali turun ke lapangan guna menyaksikan langsung panen jagung di berbagai daerah sentra produksi. Kali ini, Jumat (15/2), Menteri Amran menyaksikan banjir jagung di Kabupaten Tuban, Jawa Timur sekaligus melakukan panen raya di Desa Talun, Kecamatan Montong.
"Tuban saat ini banjir jagung. Luas panennya 50 ribu hektare. Total produksinya 400 sampai 500 ribu ton. Artinya ada 1,5 juta ton. Ini baru Tuban produksi di Bulan Februari. Sekarang jagung sudah tersedia di petani, bahkan dalam waktu dekat, kita ekspor jagung," demikian ditegaskan Menteri Amran saat menyaksikan panen raya yang dihadiri Bupati Tuban, Fathul Huda, Asisten Deputi Sekretariat Kabinet, Ida Dwi Nilasari, Asisten Deputi Kemenko Perekonomian, Ilyas Payong dan lebih dari 10 ribu petani Tuban dan sekitarnya.
-
Apa yang di ekspor oleh Kementan? Wakil Presiden RI, KH Maruf Amin melepas ekspor komoditas pertanian ke 176 negara dengan nilai transaksi sebesar 12,45 triliun.
-
Apa yang dikampanyekan Kementerian Perhubungan? Kemenhub kampanyekan keselamatan pelayaran kepada masyarakat. Indonesia selain negara maritim, juga merupakan salah satu negara di dunia yang memiliki lalu lintas pelayaran yang sangat padat dan ramai dan keselamatan pelayaran menjadi isu penting.
-
Apa tugas utama Kementerian BUMN? Kementerian BUMN Bertugas menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang badan usaha milik negara
-
Apa yang terjadi di Bukber Kabinet Jokowi? Bukber Kabinet Jokowi Tak Dihadiri Semua Menteri 01 & 03, Sri Mulyani: Sangat Terbatas
-
Bagaimana Kementan mendorong para Petani Muda? Program dari Kementan untuk regenerasi petani ini bukan hanya berjalan di level pendidikan dan pelatihan tetapi juga langsung kepada penerima manfaat program pertanian pemerintah di berbagai daerah.
-
Apa yang dikatakan Menteri AS tentang Kominfo dalam berita hoaks yang beredar? Judul berita itu mencatut situs berita Liputan6.com, berjudul; "Menteri Amerika klaim: Kominfo Indonesia sangat bodoh, Databesa Negaranya dihacker tidak tau, karena terlalu sibuk ngurus Palestina."
Lebih lanjut Amran menuturkan pada tahun 2018, Indonesia mengekspor jagung 380 ribu ton. Di tahun ini ekspor ditargetkan lebih tinggi lagi yakni 500 ribu ton yang diproduksi dari daerah sentra seperti Gorontalo, Jawa Timur, NTB dan Sulsel.
"Untuk harga jagung saat ini bervariasi, tergantung wilayah, beberapa daerah di harga Rp 3.500 per kilogram. Kami sudah dapat laporan, Sumatera sudah panen, Sulawesi, Jawa Timur dan Jawa Tengah juga sudah panen," tuturnya.
Berangkat dari banjir dan melimpahnya produksi jagung saat ini, pada kegiatan di Tuban Menteri Amran membuat kesepakatan bersama antara Kementerian Pertanian (Kementan)-Pemerintah Daerah Tuban-Bulog-peternak-petani yang bertujuan untuk stabilisasi pasokan dan harga jagung di tingkat petani dan peternak sehingga rantai distribusi terpotong menjadi efisien. Juga dilakukan transaksi jual beli jagung petani yang dibeli oleh Bulog secara tunai sebanyak 100 ton.
"Kesepakatan ini, kami ingin sinergikan peternak dengan petani jagung. Yang di tengahnya ada Bulog. Pemerintah hadir, sehingga dua-duanya untung. Petani untung, peternak tersenyum, juga pengusahanya untung," ujar Amran.
Sementara itu, Bupati Tuban, Fathul Huda menegaskan program dan bantuan Kementan telah memberikan dampak besar terhadap kemajuan budidaya jagung di Tuban yakni sebagai penghasil jagung nomor satu di Provinsi Jawa Timur. Realisasi luas tanam jagung 2018 di Tuban mencapai 113.290 ha dari target hanya 109 ha, sehingga produksi jagung di Tuban saat ini sangat melimpah.
"Ini adalah keberhasilan luar biasa, berkat kunjungan Bapak Menteri Pertanian ke Tuban selama empat tahun berturut-turut dan perhatian dari Bapak Presiden Jokowi. Kita wajib bersyukur. Kita wajib pertahankan Tuban, sebagai nomor satu penghasil jagung," tegas Fathul.
Wantono (47), salah seorang Penyuluh Pertanian sekaligus petani jagung, Grabakan, Tuban mengungkapkan Tuban salah satu sentra produksi jagung di Jawa Timur dan saat ini petani di Tuban sedang melangsungkan panen raya jagung. Karenanya, ia meminta baik pemerintah daerah maupun pusat agar tidak mengadakan impor jagung.
"Jika ada impor, petani kecil atau gurem sangat merasakan dampak negatifnya. Kemudian, pihak-pihak yang inginkan impor jagung, silakan berhubungan dengan pemerintah daerah, khususnya Tuban untuk menanyakan stok jagung," ungkapnya.
"Kalau musim panen saat ini, seperti di Kabupaten Tuban, sangat banyak stok jagung. Silakan datang ke sini (Tuban), daripada impor, biaya angkutnya mahal dan sangat menyengsarakan petani. Impor masuk, harga jagung hancur, petani rugi," pintanya.
Pada kegiatan ini pun, Menteri Amran memberikan bantuan untuk peternak dan petani di Tuban meliputi alat pengering jagung (vertical dryer) kapasitas 10 ton/8 jam sebanyak 20 unit, traktor roda 4 sebanyak 10 unit, traktor roda 2 sebanyak 19 unit, cultivator 5 unit, pompa air 31 unit, alat panen besar (combine harveater) 5 unit dan benih jagung hibrida untuk lahan 20 ribu ha.
(mdk/hhw)