Menteri Arifin Buka-bukaan Masalah Lifting Minyak, Diramal Cuma 743.000 Bph di 2024
Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) memperkirakan produksi minyak siap jual (lifting minyak) merosot pada 2024, seiring dengan menurunnya produksi minyak nasional. Dikutip dari data Pembangunan dan Target Renstra Kementerian ESDM, realisasi lifting minyak pada 2019 sebesar 746.000 barel per hari (bph).
Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) memperkirakan produksi minyak siap jual (lifting minyak) merosot pada 2024, seiring dengan menurunnya produksi minyak nasional. Dikutip dari data Pembangunan dan Target Renstra Kementerian ESDM, realisasi lifting minyak pada 2019 sebesar 746.000 barel per hari (bph), kemudian pada 2020 ditargetkan naik menjadi 755.000 bph.
Lifting minyak diperkirakan merosot pada 2021 menjadi 716.000 bph, kemudian kembali merangkak naik hingga 2024 menjadi 743.000 bph. Meski diperkirakan meningkat, lifting 2024 masih di bawah realisasi lifting 2019.
-
Apa yang digunakan untuk membersihkan tumpahan minyak? “Taburkan tepung pada minyak yang tumpah. Jenis tepungnya bisa apa saja.” tulisnya dalam video itu. Namun, pada video tersebut @itsmenuf terlihat memakai tepung beras.
-
Kenapa bakwan sering menyerap minyak? Jika api kurang besar, bakwan akan menyerap minyak lebih banyak karena panas yang dihasilkan tidak mencukupi secara optimal.
-
Di mana minyak tersebut tumpah? Percikan atau tumpahan minyak saat memasak sering kali sulit dihindari.Jika tidak segera dibersihkan, lantai bisa menjadi licin dan berpotensi menyebabkan terpeleset saat dilewati.
-
Di mana letak KWT Mina Lestari 012? Masyarakat bisa datang langsung ke KWT Mina Lestari, Jalan Mina Raya II RW 012, Kelurahan Panunggangan Barat, Kecamatan Cibodas, jam berapa pun untuk menikmati terapi Leuhang
-
Kapan minyak inti sawit dipanen? Buah kelapa sawit dipanen dari tandannya saat sudah matang.
-
Bagaimana cara membersihkan tumpahan minyak dengan tepung? “Taburkan tepung pada minyak yang tumpah. Jenis tepungnya bisa apa saja.” tulisnya dalam video itu. Namun, pada video tersebut @itsmenuf terlihat memakai tepung beras.
Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif, mengatakan ada tiga proyek hulu minyak dan gas bumi (migas) yang menjadi andalan meningkatkan produksi minyak pada lima tahun ke depan. "Jadi memang kita lihat di sini dari pengembangan yang ada sekarang, hanya tiga sumur yang diharapkan berpotensi nambah hasil lifting," kata Menteri Arifin, di Jakarta, Selasa (27/1).
Tiga lapangan tersebut adalah Ande-ande Lumut ditargetkan beroperasi pada 2023 dengan produksi minyak sebesar 25.000 bph. Kemudian, proyek Indonesia Deepwater Development (IDD) ditargetkan dapat memproduksi minyak pada 2024 mencapai 23.000 bph.
Proyek berikutnya adalah Lapangan abadi Masela yang ditargetkan mulai berproduksi pada 2027. Selain gas, lapangan tersebut juga menghasilkan minyak 36.000 bph.
Selain mengandalkan tiga proyek hulu migas yang akan beroperasi dalam beberapa tahun kedepan, pemerintah juga akan meningkatkan kegiatan pencarian minyak dari sumur yang sudah tua, dengan mengunggunakan teknologi Enhance Oil Recovery (EOR) dan biosulfactan.
"Program recovery ini memang memerlukan waktu dilakukan secara bertahap, dari laboratorium dulu, disesuaikan karakter cadangan yang ada di lokasi-lokasi, jadi memang butuh waktu lama untuk mendapatkan formula tepat," tandasnya.
Menteri Sri Mulyani Pesimistis Target Lifting Migas 2020 Tercapai, ini Alasannya
Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, pesimistis lifting minyak dan gas (migas) pada tahun ini akan tercapai. Adapun target pemerintah di 2020 sebesar 755.000 barel per hari untuk lifting minyak dan 1,191 juta barel setara minyak per hari untuk lifting gas.
"Lifting minyak dan gas saya tidak terlalu optimis bahwa ini akan terpenuhi," ujar Menteri Sri Mulyani saat memaparkan realisasi APBN 2019 dan outlook 2020 di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (28/1).
Target tidak terpenuhi karena penemuan dan eksplorasi sumur baru tidak terpenuhi pada tahun lalu. Di mana, dalam catatan pemerintah, realisasi hingga November 2019 hanya 741.000 barel per hari dari target APBN 775.000 barel per hari.
"Mungkin sama dengan yang terjadi di 2019 karena eksplorasinya (migas) mungkin serta penemuan sumur baru tidak memberikan janji untuk peningkatan," jelasnya.
Reporter: Pebrianto Eko Wicaksono
Sumber: Liputan6
(mdk/bim)