Menteri Basuki: Bendungan Sepaku di Kalimantan Timur Rampung Desember 2023
Menteri Basuki berpesan, pembangunan Bendungan Sepaku Semoi yang telah dimulai konstruksinya sejak Juli 2020 dapat selesai tepat waktu, sesuai target kontrak pada Desember 2023.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono menargetkan pembangunan Bendungan Sepaku Semoi di Desa Tengin Baru, Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) rampung pada Desember 2023. Saat ini, progres fisik mencapai 30,69 persen.
Menteri Basuki berpesan, pembangunan Bendungan Sepaku Semoi yang telah dimulai konstruksinya sejak Juli 2020 dapat selesai tepat waktu, sesuai target kontrak pada Desember 2023.
-
Mengapa Kementerian PUPR diangkat menjadi Duta Kehormatan? Duta Kehormatan adalah individu yang memiliki pencapaian sosial yang dapat berkontribusi pada misi dan visi AWC. Terutama untuk meningkatkan kerja sama antara anggota dan mitra-mitra AWC, menerapkan rencana pengembangan jangka menengah dan jangka panjang, serta mengembangkan dan merevitalisasi proyek-proyek air.
-
Apa yang Jenderal Dudung apresiasi di Kampung Pancasila, Banyuwangi? “Luar biasa. Di desa ini ada banyak agama tapi bisa hidup rukun. Inilah cerminan sila-sila Pancasila dalam kehidupan nyata,” kata Jenderal Dudung.
-
Kapan Bendungan Jenderal Soedirman diresmikan? Pada tahun 1989, Bendungan Jenderal Soedirman, juga dikenal sebagai Waduk Mrica, diresmikan oleh Presiden Soeharto.
-
Apa tugas utama Kementerian BUMN? Kementerian BUMN Bertugas menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang badan usaha milik negara
-
Apa yang dikampanyekan Kementerian Perhubungan? Kemenhub kampanyekan keselamatan pelayaran kepada masyarakat. Indonesia selain negara maritim, juga merupakan salah satu negara di dunia yang memiliki lalu lintas pelayaran yang sangat padat dan ramai dan keselamatan pelayaran menjadi isu penting.
-
Bagaimana Kementan mendorong para Petani Muda? Program dari Kementan untuk regenerasi petani ini bukan hanya berjalan di level pendidikan dan pelatihan tetapi juga langsung kepada penerima manfaat program pertanian pemerintah di berbagai daerah.
"Bendungan ini dibangun untuk memenuhi kebutuhan air baku di Balikpapan. Total kapasitasnya 10 juta meter kubik, untuk pemenuhan kebutuhan air baku 2.500 liter/detik dan juga untuk mereduksi banjir sekitar 53 persen," kata Menteri Basuki dikutip di Jakarta, Jumat (7/1).
Pembangunan Bendungan Sepaku Semoi berada di bawah tanggung jawab Balai Wilayah Sungai (BWS) Kalimantan IV Ditjen Sumber Daya Air Kementerian PUPR dengan kontrak tahun jamak hingga 2023 senilai Rp556 miliar. Kontraktor pelaksana adalah PT Brantas Abipraya-PT Sacna-PT BRP (KSO).
Basuki mengatakan saat ini juga telah dimulai pembangunan intake Sungai Sepaku berkapasitas 3,34 meter kubik/detik dengan daerah layanan Kota Balikpapan dan rencana instalasi pengolahan air (IPA) di sekitar Sepaku. Pekerjaannya dilaksanakan dari 2021 hingga 2023.
Selain itu, pada 2020 juga telah dilaksanakan studi kelayakan rencana pembangunan Bendungan Batu Lepek dengan potensi untuk memenuhi kebutuhan air baku sebesar 5.000 liter/detik. Selanjutnya pada 2021 juga telah dilaksanakan studi kelayakan rencana pembangunan Bendungan Selamayu dengan potensi air baku sebesar 3.950 liter/detik.
Manfaat Bendungan
Sementara itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam testimoninya secara tertulis menyebutkan harapannya agar Bendungan Sepaku Semoi dapat memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat.
"Semoga Bendungan Sepaku Semoi akan memberikan sumber kehidupan dan mendorong kesejahteraan rakyat dengan kualitas air yang baik dan sehat," ujar Sri Mulyani.
Sebelumnya, Basuki dan Sri Mulyani meninjau pembangunan Bendungan Sepaku Semoi itu.
Di Provinsi Kaltim saat ini sudah terdapat enam infrastruktur yang selama ini menjadi sumber air baku, yakni Bendungan Manggar di Balikpapan (kapasitas tampung 14,2 juta meter kubik), Bendungan Teritip di Balikpapan (2,43 juta meter kubik), Embung Aji Raden di Balikpapan (0,49 juta meter kubik), Bendungan Samboja di Kutai Kartanegara (5,09 juta meter kubik), Intake Kalhol Sungai Mahakam (0,02 juta meter kubik), dan Bendungan Lempake di Samarinda (0,67 juta meter kubik).
(mdk/idr)