Menteri ESDM sebut 35.000 MW bukan hanya proyek tapi sebuah gerakan
"Jadi 35.000 MW bukan sekadar target tapi kebutuhan", tegas Sudirman.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said meminta kepada seluruh perusahaan pengembang listrik swasta (Independent Power Producer/lPP) dan PT PLN (Persero) agar tidak memandang program pembangunan listrik 35.000 MW sebagai sebuah proyek semata. Dia meminta pengusaha tersebut untuk melihat proyek ini sebagai gerakan menerangi nusantara.
"Pembangunan listrik harus disikapi sebagai sebuah movement atau gerakan," ujar Sudirman dalam pertemuan dengan 91 (sembilan puluh satu) IPP yang telah menandatangani Power Purchase Agreement (PPA) di Dirjen Ketenagalistrikan, Jakarta, Kamis (3/3).
-
Mengapa Indonesia memprioritaskan pengembangan ekosistem Kendaraan Listrik (EV)? Pemerintah telah memprioritaskan pengembangan ekosistem Kendaraan Listrik (EV) dengan target 13 juta sepeda motor listrik dan 2 juta mobil listrik pada 2030.
-
Apa yang menjadi pemicu semangat Jakarta Electric PLN untuk bangkit? Ketertinggalan menjadi sesuatu yang memacu semangat. Hal inilah yang berhasil dibuktikan oleh Jakarta Electric PLN yang berhasil comeback atas Gresik Petrokimia Pupuk Indonesia.
-
Bagaimana PLN dan ACWA Power akan membangun proyek ini? Kesepakatan ketiga perusahaan ini akan berlangsung pada business matching di flagship event KTT ASEAN ke-43 yaitu ASEAN Indo Pacific Forum (AIPF) yang berlangsung pada 5 - 6 September 2023. Kerja sama ini juga menjadi bukti hubungan bilateral yang kuat antara Indonesia dan Arab Saudi.
-
Apa yang sedang digerakkan MIND ID dalam rangka mendukung industri kendaraan listrik di Indonesia? Kehadiran IBC tersebut menjadi salah satu upaya MIND ID dalam menyokong perkembangan industri kendaraan listrik baik di tataran lokal maupun global.
-
Di mana energi listrik disimpan? Accu = yaitu alat yang menyimpan energi listrik dalam bentuk energi kimia.
-
Mengapa PLN, ACWA Power, dan Pupuk Indonesia berkolaborasi membangun proyek ini? Kerja sama ini juga menjadi bukti hubungan bilateral yang kuat antara Indonesia dan Arab Saudi.
Sudirman menegaskan bahwa proyek sebesar 35.000 MW bukan angka yang tidak diperhitungkan. Dia menjelaskan angka tersebut dihitung dengan cermat didasari atas asumsi-asumsi pertumbuhan ekonomi dan pertumbuhan penduduk.
"Jadi 35.000 MW bukan sekadar target tapi kebutuhan", tegas dia.
Untuk diketahui, Pertemuan ini merupakan pertemuan ketiga antara Menteri ESDM dan seluruh pengembang listrik swasta yang juga dihadiri oleh beberapa asosiasi profesional dan pengembang listrik antara lain Asosiasi Pengembang Pembangkit Listrik Tenaga Air dan Masyarakat Ketenagalistrikan Indonesia. Dua pertemuan sebelumnya di tahun 2015 telah membuahkan kontrak dengan total kapasitas 14.426 MW.
Sepanjang 2016, Kementerian ESDM melalui Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan menargetkan kontrak dan PPA (gabungan antara PLN dan iPP) dengan total nilai kapasitas 19.287 MW demi tercapainya target 35.000 MW pengembangan listrik di 2019.
Baca juga:
Target 35.000 MW Jokowi hanya terealisasi di atas kertas
ESDM target badan usaha listrik EBT terbentuk Februari
Bos PLN: Ada mafia di proyek pembangkit listrik
Indonesia punya terminal LNG mini pertama di Bali
5 Strategi PLN wujudkan megaproyek 35.000 MW ambisi Jokowi
PLN bakal percepat pemasangan sambungan listrik baru