Menteri Jonan Dorong Produsen Migas Lakukan Efisiensi guna Siasati Anomali Harga
Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), Ignasius Jonan mengatakan, harga migas tidak ada yang bisa menentukan, sebab banyak pengaruh yang membuat fluktuasi di antaranya gejolak politik, pasokan dan kebutuhan.
Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) mendorong perusahaan produsen minyak dan gas (migas) atau Kontraktor Kontrak Kerjasama melakukan efisiensi. Hal ini untuk menyikapi anomali harga dua komoditas tersebut.
Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), Ignasius Jonan mengatakan, harga migas tidak ada yang bisa menentukan, sebab banyak pengaruh yang membuat fluktuasi di antaranya gejolak politik, pasokan dan kebutuhan.
-
Kenapa mahasiswa UGM mengembangkan ESDS? Yogi mengatakan bahwa pengembangan ESDS tersebut berawal dari keprihatinan mereka terhadap tingginya kasus stunting di Tanah Air.
-
Siapa yang mencium Jonas Rivanno? Asmirandah kemudian mengerjai Chloe dengan cara menunjuk sesuatu untuk mengalihkan perhatian sang putri. Setelah perhatian Chloe teralihkan, Asmirandah segera mengambil kesempatan untuk mencuri ciuman dari Vanno.
-
Siapa yang mengembangkan ESDS? Ketua tim pengembang ESDS, AA. Gde Yogi Pramana menjelaskan, alat tersebut dapat melakukan pengukuran massa dan panjang tubuh pada bayi secara cepat.
-
Apa yang menjadi mimpi Johan sejak SD? Walaupun berasal dari keluarga pas-pasan, Johan sudah bermimpi bisa kuliah di UGM sejak SD.
-
Bagaimana proses Evan Dimas bergabung ke PSIS Semarang? Dalam proses peminjaman itu, Evan Dimas telah melalui serangkaian tes seperti tes fisik dan tes kesehatan untuk memastikan kondisinya.
-
Kapan Lembaga Eijkman diresmikan? Wacana tersebut akhirnya terealisasi pada tahun 1992 dan laboratorium mulai beroperasi setahun setelahnya lalu diresmikan langsung oleh Presiden Soeharto.
"Jadi begini, kita itu tahu bahwa harga minyak adalah harga yang terjadi dengan mekanisme demand dan supply dan pengaruh gejolak politik secara global sehingga harga minyak dan gas tak ada yang bisa menentukan," kata Jonan, saat menghadiri IPA Convex 2019, di Jakarta Convention Center (JCC), Rabu (4/9).
Jonan melanjutkan, agar perusahaan produsen migas bisa tetap bertahan dan meningkatkan investasi di tengah anomali harga migas, perusahaan tersebut perlu melakukan efisiensi dalam melakukan kegiatan produksi dan eksplorasi.
"Yang kita bisa lakukan, saya pesan dengan KKKS bahwa yang penting melakukan efisiensi dari pada biaya produksi atau biaya eksplorasi dengan cara menggunakan teknologi yang lebih up to date," tuturnya.
Jonan pun mendorong perusahaan produsen migas menggunakan teknologi mutakhir yang bisa menciptakan efisiensi. Menurutnya, cara ini yang hanya bisa dilakukan sehingga biaya produksi migas menjadi lebih rendah.
"Coba cari caralah, kan ini KKKS besar, Exxo, Conoco, Pertamina dll. Ini menggunakan teknologi up to date sehingga biaya produksinya lebih rendah, yang bisa kita lakukan, yang masih di tangan kita melakukan efisiensi bisnis, efisiensi biaya," tandasnya.
Reporter: Pebrianto Eko Wicaksono
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Pameran Industri Migas Dibuka Tanpa Presiden Jokowi
Genjot Pemenuhan Energi Domestik, PGN Percepat Pembangunan Infrastruktur
Pertamina Masif Cari Sumur Migas Baru di Luar Negeri
Target Lifting Minyak 2020 Disepakati Capai 755 Ribu Barel per Hari
Mengatur Kandungan Tanah, RUU Pertanahan Diharapkan Tak Bentrok dengan UU Migas
Harga Minyak Naik Dipicu Kekhawatiran Dampak Perang Dagang AS-China