Menteri Rini bocorkan lima kompetensi wajib dimiliki bos perusahaan BUMN
Rini menyoroti keharusan pemimpin BUMN memiliki ketajaman bisnis, kemampuan dalam memanfaatkan peluang untuk mendapatkan keuntungan dan mengembangkan kegiatan bisnis perusahaan.
Menteri BUMN, Rini Soemarno membeberkan lima kompetensi utama yang harus dimiliki seorang pemimpin perusahaan milik negara. Salah satunya adalah memiliki hubungan strategis bagi pemangku kepentingan dan tajam dalam melihat peluang bisnis.
"Seorang pemimpin BUMN juga harus bisa menjadi agen perubahan pada korporasi yang dipimpin, dapat mengambil keputusan yang selaras dengan tujuan strategis organisasi, serta berani melakukan investasi jangka panjang untuk kelangsungan perusahaan," kata Rini saat menjadi pembicara pada Executive Centeri for Global Leadership (ECGL): Redefining Leadership Making a Difference, di Jakarta, Rabu.
-
Siapa sosok penemu ransum TNI? Pencipta ransum TNI ternyata bukanlah seorang tentara, melainkan seorang dokter.
-
Siapa saingan utama Rizki Juniansyah? Shi Zhiyong dari China, yang tidak berhasil mendapatkan medali, adalah pesaing utama Rizki Juniansyah.
-
Di mana pemakaman Brigjen TNI (P) Bom Soerjanto dilaksanakan? Alm Bom Soerjanto dimakamkan dengan cara militer di pemakaman Al-Azhar Memorial, Karawang.
-
Apa pekerjaan sampingan yang dilakukan Sus Rini? Ternyata, Sus Rini yang kini semakin kaya adalah karena penghasilannya sebagai afiliasi di beberapa platform e-commerce.
-
Kapan Brigjen TNI (P) Bom Soerjanto meninggal dunia? Ayah Irjen Krishna Murti meninggal dunia. Ia adalah Brigjen TNI (P) Bom Soerjanto Bin Soejitno yang mengembuskan nafas terakhirnya pada Rabu (10/7) kemarin.
-
Bagaimana Raden Ario Soerjo meninggal? Lalu mereka disuruh turun kemudian dibawa ke hutan dan dihabisi nyawanya oleh PKI.
Menurut Rini, kemitraan strategis dengan para pemangku dilakukan untuk mencapai dan meningkatkan hasil yang optimal dan mampu meningkatkan nilai tambah bagi para pemangku kepentingan.
Di hadapan ratusan peserta yang hadir, pimpinan BUMN dan swasta, duta besar dari negara-negara sahabat dan ketua lembaga-lembaga tinggi negara, Rini juga menyoroti keharusan pemimpin BUMN memiliki ketajaman bisnis, kemampuan dalam memanfaatkan peluang untuk mendapatkan keuntungan dan mengembangkan kegiatan bisnis perusahaan.
Sementara itu, sebagai agen perubahan, pemimpin BUMN harus bisa membawa perubahan signifikan pada pertumbuhan organisasi yang berkelanjutan. Pemimpin juga merupakan pengambil keputusan dalam sebuah organisasi perusahaan, oleh karena itu keputusan yang diambil harus berdasarkan evaluasi dan pertimbangan berbagai aspek serta pemantauan pelaksanaan yang selaras dengan tujuan strategis organisasi.
Rini menekankan bahwa seorang leader di BUMN juga harus berani melakukan investasi dalam jangka panjang supaya BUMN yang dipimpin dapat berkelanjutan bahkan untuk jangka waktu 100 tahun ke depan.
"Ini yang selalu saya tekankan kepada seluruh pemimpin, baik para Direktur Utama maupun direksi-direksi di BUMN. BUMN tidak hanya saja mencetak laba atau keuntungan tetapi juga memiliki tanggung jawab baik di dalam maupun di luar perusahaan untuk mendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat," ujar Rini.
Terdapat tantangan-tantangan yang dihadapi bangsa Indonesia untuk menjadi negara maju di mana salah satu hal yang paling utama adalah peningkatan produktivitas dan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM).
BUMN telah mengambil peran dalam program-program seperti Program Magang Mahasiswa Bersertifikat dan program-program vokasi untuk mahasiswa di seluruh Indonesia sebagai wujud nyata dukungan BUMN dalam pengembangan SDM Indonesia.
"Saya bangga direksi-direksi BUMN sekarang sudah bisa saling sinergi atau tidak sendiri-sendiri, ini sebuah transformasi yang terus menerus kita lakukan dan terus saya dorong. Saya percaya bahwa pemimpin-pemimpin di BUMN ke depannya layak untuk menjadi pemimpin bangsa," tegas Rini.
(mdk/idr)