Menteri Rini berharap holding tambang tak hanya ekspor bahan baku
Menteri BUMN Rini Soemarno mengatakan, sektor tambang Indonesia memiliki potensi yang cukup besar. Untuk itu, dia ingin agar perusahaan holding tambang mampu memproduksi hasil tambang menjadi produk bernilai tambah.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno menghadiri laporan kinerja produksi dan transaksi perusahaan holding tambang PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero).
Dia mengatakan, sektor tambang Indonesia memiliki potensi yang cukup besar. Untuk itu, dia ingin agar perusahaan holding tambang mampu memproduksi hasil tambang menjadi produk bernilai tambah.
-
Kapan Makam Tumulus Bougon dibangun? Struktur tertua dari Tumulus Bougon berasal dari tahun 4800 SM.
-
Kapan Gerbang Gwanghwamun dibangun? Objek wisata ini awalnya dibangun sebagai gerbang utama Istana Gyeongbokgung pada abad ke-15.
-
Kapan Tanri Abeng menjabat sebagai Menteri Negara Pendayagunaan BUMN? Selanjutnya pada tahun 1998 ia ditunjuk oleh Presiden Soeharto sebagai Menteri Negara Pendayagunaan BUMN dan dilanjutkan dengan jabatan yang sama di Kabinet Reformasi Pembangunan pimpinan Presiden Habibie.
-
Di mana paus bungkuk dengan tulang punggung patah ditemukan? Gambar tragis seekor paus bungkuk terlihat di lepas pantai Baja California Sur, Meksiko, menggambarkan dampak serangan kapal dengan tulang punggung patah.
-
Kenapa penumpang tersebut bercanda membawa bom? Penumpang yang diduga melakukan guyon tersebut, akhirnya dibawa keluar pesawat oleh polisi militer
-
Kapan gulungan bambu tersebut dibuat? Potongan-potongan tersebut ditemukan di dalam sumur kuno di situs arkeologi Chaoyang.
"Mengenai tambang ini saya pesan khusus. Di tambang ini potensi kita sangat besar. Dalam arti kita harus mampu memproduksi tambang menjadi produk bernilai tambah," ujar Rini di The Energy Building, Jakarta, Rabu (12/9).
Beberapa hasil tambang yang diharapkan dapat menjadi produk bernilai tambah di antaranya bauksit, timah dan nikel. Selama ini ketiga hasil tambang ini masih di ekspor dalam bentuk bahan baku.
"Contoh bauksit yang harus jadi aluminium. Nikel jadi stainless. Ini ke depan memang adalah satu kerja sama bapak bapak semua. Bahwa kita harus lakukan. Memang sedikit terlambat. Tetapi pemikirannya sudah cukup lama," jelasnya.
"Misalnya, timah, produk akhirnya mana? katanya punya. Rent earth timah nih di mana, padahal itu nilainya tinggi dan sangat dicari," sambungnya.
Ke depan, Rini berharap selain peningkatan ekspor, perusahaan holding tambang dapat mendorong ekspor barang jadi. Khusus aluminium, Indonesia diharapkan mampu memproduksi 20 jenis produk akhir.
"Ke depan, selain sekarang ekspor makin baik, tapi tentunya ke depan saya mau produk akhir dari tambang ini yang nilai tambahnya tinggi. Kan produknya bisa sampai 20-an tuh produknya alumunium. Itulah, yang saya harapkan itu bisa dilakukan," tandasnya.
Baca juga:
Wika gandeng Hyundai dan KOEN bangun PLTA Peusangan-4 kapasitas 120 MW
Tak hanya UMKM, Jamkrindo incar penjaminan kredit sektor sub-kontraktor BUMN
Akuisisi 51 persen saham Pertagas, PGN kaji penerbitan obligasi
Gigih Prakoso resmi ditunjuk jadi Direktur Utama PGN
Ini syarat bagi karyawan Jamkrindo dapat kemudahan miliki rumah