Menteri Rini: Holding buat BUMN tak bergantung pada modal negara
"Perusahaan BUMN harus menyehatkan tanpa PMN."
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Rini Soemarno meminta semua perusahaan BUMN untuk menyehatkan perusahaan tanpa menunggu suntikan modal melalui Penyertaan Modal Negara (PMN). Rini menekankan, saat ini BUMN harus dapat berkontribusi perekonomian nasional.
"Harus konsentrasikan diri untuk mengembangkan, menyehatkan tanpa PMN berati kita perlu mengoptimalisasi kekuatan modal BUMN sendiri," kata Rini di JCC, Jakarta, Kamis (8/9).
-
Apa usia Bumi? Dilaporkan ScienceFocus, Jumat (7/7), faktanya Bumi telah berusia 4,54 miliar tahun.
-
Di mana makam batu Romawi kuno dengan kepala banteng berukir ditemukan? Makam ini ditemukan di pekuburan kuno Romawi di Turki. Penggalian yang dilakukan oleh para arkeolog di pekuburan kuno Tharsa, berhasil menemukan makam bersama dua ukiran kepala banteng, yang sudah ada sejak zaman Romawi kuno, periode sejarah yang dimulai dari pendirian kota Roma pada abad ke-8 SM hingga keruntuhan Kekaisaran Romawi pada abad ke-5 M.
-
Apa pekerjaan sampingan yang dilakukan Sus Rini? Ternyata, Sus Rini yang kini semakin kaya adalah karena penghasilannya sebagai afiliasi di beberapa platform e-commerce.
-
Siapa yang memerankan Rimbi di sinetron Ronaldowati? Rimbi, gadis kecil berbakat capuera dengan rambut kriwil, bertransformasi menjadi Alhan yang dewasa dan memesona setelah 15 tahun.
-
Kenapa penumpang tersebut bercanda membawa bom? Penumpang yang diduga melakukan guyon tersebut, akhirnya dibawa keluar pesawat oleh polisi militer
-
Apa tugas utama Kementerian BUMN? Kementerian BUMN Bertugas menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang badan usaha milik negara
Untuk itu, Rini menilai holdingisasi BUMN menjadi salah satu upaya penting untuk memandirikan perusahaan. Dengan begitu, BUMN tidak bergantung pada suntikan modal negara dan bisa mendorong perekonomian daerah.
"Holdingisasi menjadi penting dalam arti kita mendorong pertumbuhan ekonomi, menjadi perintis membangun di daerah, kita harus dengan memakai kekuatan modal di dalam. Struktur holding tadi sangat penting," tukasnya.
Sebelumnya, pemerintah berencana membentuk enam holding atau induk perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Enam sektor yang akan di bentuk holding adalah sektor perumahan, minyak dan gas (migas), infrastruktur, perbankan, jasa keuangan, dan pangan.
Presiden Joko Widodo ( Jokowi) menegaskan sinergi dalam bentuk holding ini diperlukan untuk memperkuat investasi. "Tahun ini saya sudah targetkan harus ada 'holding-holding' paling tidak enam (perusahaan)," kata Jokowi.
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini menegaskan pembentukan induk usaha ini bukan untuk menghilangkan BUMN. Bukan juga untuk melakukan privatisasi seluruh perusahaan BUMN.
"Ini berbeda. Tidak menghilangkan status BUMN pada perseroan yang menjadi anak perusahaan yang sahamnya diinbrengkan. Dan juga tidak menghilangkan atau mengurangi portofolio saham negara secara absolut. Ini tekanan ini perlu saya sampaikan supaya tidak keliru nanti," katanya.
Baca juga:
Menteri Rini sebut holding BUMN Migas bisa terwujud September ini
Menteri Rini tak jadi buat super holding BUMN seperti Singapura
Pemerintah percepat pembentukan super holding BUMN
Faisal Basri: Menteri BUMN asal bunyi harga gas murah karena holding
BPK: PGN seharusnya akuisisi Pertagas