Menteri Sandiaga Gandeng Pemda Percepat Validasi dan Verifikasi Penerima Dana Hibah
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) memiliki dana hibah Rp 2,4 triliun. Anggaran tersebut segera didistribusikan untuk para pelaku sektor parekraf yang terdampak pandemi.
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) memiliki dana hibah Rp 2,4 triliun. Anggaran tersebut segera didistribusikan untuk para pelaku sektor parekraf yang terdampak pandemi.
Menteri Parekraf, Sandiaga Salahudin Uno mengatakan, anggaran itu rencananya didistribusikan pada kuartal III tahun ini sebagai bagian dari upaya pemulihan ekonomi. Namun, karena situasi pandemi masih tinggi, ditambah ada kebijakan PPKM darurat, maka distribusinya dipercepat.
-
Bagaimana Desa Wisata Nusa mengembangkan pariwisata? Desa Wisata Nusa berada di Kabupaten Aceh Besar, Aceh bergerak dan mengembangkan desa wisata berbasis masyarakat. Pengunjung bisa berinteraksi langsung dengan penduduk sekitar, bahkan bisa menginap di rumah milik warga.
-
Apa yang mendorong pertumbuhan pesat industri game di Indonesia? Dengan semakin berkembangnya digitalisasi dan jumlah pemain game yang bertambah, serta dukungan dari ekosistem yang kuat, kedua industri ini diprediksi akan terus tumbuh dengan pesat.
-
Bagaimana Pelindo membangun konektivitas pariwisata di Indonesia? Selain itu, para delegasi akan diajak untuk mengunjungi Bali Maritime Tourism Hub (BMTH) yang disiapkan untuk menjadi jangkar dalam membangun konektivitas pariwisata di Indonesia
-
Apa yang diresmikan oleh Kemenparekraf di Desa Wisata Jerowaru? Ekowisata Bale Mangrove adalah bukti nyata kolaboraksi yang kuat dari keberlanjutan program Kampanye Sadar Wisata (KSW) 5.0 di Desa Wisata Jerowaru,” kata dia.
-
Kapan Wisata Perahu Kalimas diresmikan? Bertepatan dengan Hari Jadi Kota Surabaya ke-729, pada Selasa (31/5/2022) malam, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi meresmikan wisata “Perahu Kalimas Reborn”.
-
Bagaimana Kemenparekraf terlibat dalam pengembangan Ekowisata Bale Mangrove? Terlibat langsung dalam pengembangan sumber daya manusia (SDM) pariwisata dan menjembatani beragam kolaboraksi pendukung dibukanya Ekowisata Bale Mangrove di Desa Wisata Jerowaru, Kabupaten Lombok Timur; Provinsi Nusa Tenggara Barat, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) terus mendorong komitmen mewujudkan kontribusi nyata pariwisata yang bermanfaat bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat maupun kelestarian lingkungan menuju pariwisata berkelanjutan.
Proses yang harus segera diselesaikan adalah validasi dan verifikasi calon penerima dana bantuan. Urusan ini akan dikoordinasikan antara Kemenparekraf bersama pemerintah daerah agar tepat sasaran.
"Sekarang banyak situasi yang sangat perlu kita memiliki lebih besar empati, saudara-saudara yang harus keluar karena mencari makan mencari nafkah itu harus kita bantu," ucap dia di Bandung, Sabtu (17/7).
"Bantuan hibah ini kita percepat karena sebetulnya direncanakan kuartal ketiga, namun karena keadaan PPKM darurat ini harus kita percepat. Kita sudah membentuk tim percepatan, kita harapkan dalam satu-dua minggu ini bisa difinalisasi. Dan kita harap segera distribusi dalam bentuk dana insentif, dana hibah, bansos, bantuan pemerintah," dia melanjutkan.
Tujuan dari bantuan ini meringankan para pelaku industri parekraf dan menekan potensi pemberhentian hubungan kerja (PHK). Mekanisme alokasi anggaran akan disesuaikan dengan kondisi per wilayah.
Selanjutnya
Dia mencontohkan Provinsi Jawa Barat dengan populasi jiwa yang tinggi akan mendapat penyesuaian anggaran. Apalagi, provinsi ini pun merupakan salah satu daerah tujuan wisata dari mancanegara maupun nusantara.
"Jadi totalnya itu yang sudah di-approve itu sekitar Rp 2,4 triliun, dan kita akan koordinasikan dari jumlah itu alokasinya berapa, dan itu nanti akan tergantung para pemilik usaha, mereka mengalokasinya maintenance. Tapi saya mengimbau agar fokus mereka selain untuk maintenance, adalah memastikan untuk tidak melakukan PHK," ucap dia.
"Ya, Jabar ini dengan populasi tertinggi, provinsi dengan jumlah kunjungan wisatawan mencapai 100 juta dominasi wisatawan nusantara, alokasinya dipertimbangkan untuk ditambah," dia melanjutkan.
Di tempat yang sama, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Kadisparbud) Jawa Barat Dedi Taufik mengatakan, dampak pandemi sangat terasa bagi para pelaku parekraf.
Dampak ekonomi pun berlaku kepada pelaku seni dan budaya. Saat ini Pemprov Jabar masih mendata jumlah pelaku sektor pariwisata dan ekonomi kreatif yang akan menerima dana hibah tersebut.
"Terkait dengan pelaku sektor parekraf yang terimbas, ditambah seniman dan budaya. Memang (seniman dan budaya) bukan di sektor pariwisata, tetapi mereka juga jadi kekuatan di pariwisata," terang dia.
"Kami sedang proses pendataan, berdasarkan data ada ratusan ribu di Jabar dengan situasi sekarang akan bertambah, seiring dengan proses pendataan yang kita lakukan," Dedi melanjutkan.
(mdk/bim)