Menteri Sri Mulyani Minta Indonesia Waspada Gelombang Ketiga Covid-19
Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati meminta, kepada seluruh anggota Ikatan Ahli Ekonomi Islam Indonesia (IAEI) untuk mewaspadai terjadinya penyebaran Covid-19 gelombang ketiga di Tanah Air. Sebab, sudah ada beberapa negara yang mengalaminya dan terpaksa menutup wilayahnya atau melakukan lockdown.
Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati meminta, kepada seluruh anggota Ikatan Ahli Ekonomi Islam Indonesia (IAEI) untuk mewaspadai terjadinya penyebaran Covid-19 gelombang ketiga di Tanah Air. Sebab, sudah ada beberapa negara yang mengalaminya dan terpaksa menutup wilayahnya atau melakukan lockdown.
Dia mencontohkan, seperti negara Prancis, Italia dan Jerman, mereka semua telah melakukan lockdown kembali. Hal ini akan mengakibatkan dampak kepada masyarakat, sosial, dan ekonomi yang begitu besar.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Bagaimana virus Covid-19 pertama kali masuk ke Indonesia? Kasus ini terungkap setelah NT melakukan kontak dekat dengan warga negara Jepang yang juga positif Covid-19 saat diperiksa di Malaysia pada malam Valentine, 14 Februari 2020.
-
Kapan virus menginfeksi sel inang? Virus dapat bertindak sebagai agen penyakit dan agen pewaris sifat. Dalam kehidupan sehari-hari, virus tidak lagi terdengar asing bagi kita. Bermacam-macam virus dapat menimbulkan berbagai penyakit pada tubuh manusia yang tidak diinginkan. Jika tubuh kita dalam kondisi menurun (lemah), maka kita dapat dengan mudah terserang penyakit atau virus. Virus dapat bertindak sebagai agen penyakit dan agen pewaris sifat. Sebagai agen penyakit, virus memasuki sel dan menyebabkan perubahan-perubahan yang membahayakan bagi sel, yang akhirnya dapat merusak atau bahkan menyebabkan kematian pada sel yang diinfeksinya. Sebagai agen pewaris sifat, virus memasuki sel dan tinggal di dalam sel tersebut secara permanen.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Apa yang membuat kelelawar rentan terhadap penyebaran virus? Salah satu faktor utama yang membuat kelelawar menjadi vektor utama penyakit adalah keanekaragaman spesiesnya. Saat ini, diperkirakan ada sekitar 1.000 spesies kelelawar yang tersebar di seluruh dunia, menjadikannya salah satu ordo mamalia yang paling beragam. Keanekaragaman ini menciptakan peluang yang lebih besar bagi virus untuk bermutasi dan menginfeksi berbagai spesies kelelawar, sehingga meningkatkan kemungkinan penyebaran ke manusia.
-
Bagaimana mutasi virus Corona pada pria tersebut terjadi? Selama masa infeksi, dokter berulang kali mengambil sampel dari pria tersebut untuk menganalisis materi genetik virus corona. Mereka menemukan bahwa varian asli Omicron BA1 telah mengalami lebih dari 50 kali mutasi, termasuk beberapa yang memungkinkannya untuk menghindari sistem kekebalan tubuh manusia.
Tak hanya itu, India juga demikian. Sebagai negara yang berhasil memproduksi vaksin dan akan menjadi supplier vaksin dunia, India dalam situasi sekarang mengalami kenaikan jumlah kasus Covid-19 yang meningkat luar biasa. Kondisi itu menyebabkan mereka kemudian membuat keputusan supply vaksin seluruh dunia hanya untuk digunakan di dalam negeri.
"Kenaikan lonjakan ini yang saya sampaikan bahwa Covid-19 sebagai sebuah pandemi penyakit yang mudah menular dan menyebabkan kemudian kebijakan-kebijakan publik sebagai implikasi dari penularan ini memiliki dampak yang luar biasa dari sisi sosial dan juga ekonomi," kata Sri Mulyani yang juga sebagai Ketua IAEI, dalam webinar IAEI, secara virtual, Selasa (6/4).
"Langkah cepat penyebaran virus Covid-19 hanya bisa diputus apabila kita melakukan berbagai langkah-langkah seperti melakukan jaga jarak, menggunakan masker, serta mencuci tangan," sambungnya.
Bendahara Negara itu pun berharap di dalam webinar ini, seluruh anggota IAEI bisa melihat fenomena, tantangan, serta dampaknya dari sisi kebijakan ekonomi yang memiliki implikasi bagi bangsa Indonesia. Apalagi fenomena Covid-19 tidak terjadi setiap tahun atau setiap 10 tahun, terjadinya 100 tahun sekali.
"Maka IAEI harus juga bisa melihat fenomena ini tantangan ini dan dampaknya dari sisi kebijakan ekonomi. Mari kita tingkatkan mendiskuisikakn melihat data dan mengkajinya dan kemudian kita bisa memahami untuk bisa Indonesia terus menerus memperbaiki kebijkannya," jelasnya.
Satgas Ingatkan Adanya Gelombang Ketiga Pandemi Covid-19 di Sejumlah Negara
Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Wiku Bakti Bawono Adisasmito, mengingatkan terjadinya gelombang ketiga atau third wave pandemi Covid-19 di sejumlah negara di dunia. Gelombang ketiga ini ditandai dengan kenaikan kasus secara signifikan pada suatu periode tertentu.
"Jika gelombang ketiga terjadi, maka kenaikan kasus yang terjadi akan terjadi untuk kali ketiga," katanya, Rabu (6/1).
Wiku menjelaskan, gelombang ketiga pandemi Covid-19 di sejumlah negara menunjukkan penularan mencakup lapisan masyarakat yang lebih luas. Selain itu, muncul klaster-klaster pada kegiatan sektor sosial, ekonomi yang mulai dibuka setelah adanya pelandaian kasus Covid-19.
Dia mengambil contoh di Jepang. Gelombang ketiga pandemi Covid-19 di negeri matahari terbit itu dikontribusikan klaster tempat kerja. Lonjakan kasus Covid-19 pada periode tertentu ini disebabkan ketidaksiapan dalam melakukan mitigasi.
Mitigasi dalam penanganan Covid-19 yang baik, kata Wiku, meliputi upaya kuratif melalui upaya persiapan fasilitas kesehatan memadai. Kemudian upaya preventif melalui penegakan disiplin protokol kesehatan yang baik.
"Walau negara yang tergolong maju dari segi penanganan kesehatan yang baik dan fasilitas kesehatan lengkap nyatanya belum tentu dapat mampu menopang perkembangan kasus jika tidak disertai dengan kepatuhan protokol kesehatan," sambungnya.
Indonesia telah mempersiapkan sejumlah langkah untuk mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19 pada periode tertentu. Pertama, membuat pedoman rekayasa pelayanan kesehatan jika terjadi lonjakan kasus dan menyesuaikan besaran kenaikan kasus.
Kedua, koordinasi Satgas Penanganan Covid-19 mulai dari tingkat nasional sampai tingkat kelurahan atau desa untuk mendukung upaya perubahan perilaku disiplin protokol kesehatan.
"Ini sampai ke tingkat mikro, dengan menggunakan sistem pelaporan perubahan perilaku untuk menghasilkan data yang realtime supaya dapat dilakukan tindakan dengan cepat," jelasnya.
Ketiga, pembatasan mobilitas di dalam negeri dan luar negeri untuk mencegah imported case. Pencegahan mulai dari daerah atau negara dengan kasus varian baru. Pembatasan ini melalui Surat Edaran Satgas Penanganan Covid-19 No. 3 Tahun 2020 dan No. 4 Tahun 2020.
Wiku mengingatkan upaya pemerintah ini tidak akan berhasil tanpa partisipasi dari masyarakat. Karena itu, dia meminta masyarakat bekerja sama untuk disiplin mematuhi peraturan yang dibuat. Karena kepatuhan adalah modal dalam meningkatkan produktivitas masyarakat yang aman Covid-19.
(mdk/bim)