Menteri Sri Mulyani Minta Kemendag Manfaatkan Teknologi Permudah Izin Ekspor
Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, meminta kepada Kementerian Perdagangan (Kemendag) agar mempermudah proses izin ekspor. Menurutnya dengan pemanfaatan teknologi digital, para eksportir tidak perlu lagi harus meminta izin ke Jakarta.
Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, meminta kepada Kementerian Perdagangan (Kemendag) agar mempermudah proses izin ekspor. Menurutnya dengan pemanfaatan teknologi digital, para eksportir tidak perlu lagi harus meminta izin ke Jakarta.
Dia mencontohkan, ada salah satu eksportir di daerah Natuna yang harus meminta izin ke Jakarta. Padahal, secara jarak jauh, dan membutuhkan waktu lama ketimbang harus urus izin melalui digital.
-
Di mana Sri Mulyani dilahirkan? Sri Mulyani lahir di Tanjung Karang, Lampung, 26 Agustus 1962.
-
Apa yang dilakukan Sri Mulyani setelah bertemu dengan Jokowi? Namun, Sri Mulyani enggan bicara banyak setelah rapat bersama Jokowi. Dia menolak memberikan pernyataan dan enggan tanya jawab dengan awak media. Sembari menjawab singkat, ia cuma menunjukkan gestur minta maaf dengan tangannya.
-
Sri Mulyani bertemu Presiden Jokowi, apa tujuan pertemuannya? Sebelumnya, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani diagendakan menemui Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Istana Merdeka Jakarta, Jumat (2/2) siang. Sri Mulyani akan melaporkan hal-hal terkait anggaran pendapatan belanja negara (APBN) tahun 2024.
-
Kapan Alun-alun Puspa Wangi Indramayu diresmikan? Sebelumnya alun-alun ini diresmikan pada Jumat (9/2) lalu, setelah direnovasi sejak 19 Mei 2021.
-
Apa yang Sri Mulyani tunjukkan kepada cucunya? Sri Mulyani juga memperlihatkan pekerjaannya kepada cucu yang lebih besar.
-
Kapan Kurniawan Dwi Yulianto lahir? Kelahiran Kurniawan Dwi Yulianto 13 Juli 1976
"Kawasan Timur Indonesia punya potensi ekspor besar. Tapi jangan sampai nangkap ikan di Natuna, masukkan ke kapal siap berangkat, surat harus ke Jakarta. It doesnt make sense," kata dia di Hotel Borobudur, Jakarta, Kamis (5/3).
Dia mengatakan, pihaknya melalui Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJB) terus berupaya mendorong kemudahan izin untuk ekspor. Untuk itu, dirinya mendorong agar Kemendag segera memperbaiki kemudahan izin ekspor bagi eksportir agar berdampak signifikan.
"Jadi tolong teman teman Kemendag juga lihat kalau ada yang harus pergi ke Ridwan Rais, masa dari Natuna ke sana (Kantor Kemendag). Kalau hanya minta surat kan bisa Whatsapp, internet, program auto approve. Itu kalau kita sebagai birokrat genuinely ingin selesaikan masalah ekonomi," jelas dia.
Di sisi lain, dirinya juga meminta kepada Kemendag agar mengawasi kinerja DJBC untuk memastikan apakah aturan dijalankan sudah sesuai di lapangan atau tidak. Dia berharap dengan sinergi ini dapat menyelesaikan persoalan ekspor impor yang ada. "Yuk sama sama bersaing dengan DJBC untuk saling efisien dan saling melaporkan," tandas dia.
Menteri Sri Mulyani Beberkan Tantangan Ekonomi RI
Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, juga mengingatkan tantangan ekonomi Indonesia di tengah gejolak ekonomi dunia. Di mana, Menteri Sri Mulyani mengatakan 2019 lalu menjadi tahun yang tidak mudah bagi Indonesia.
Berbagai risiko tantangan datang dari berbagai faktor, baik perang dagang antara Amerika Serikat dan China, geopolitik, dan juga brexit.
Meski ekonomi Indonesia secara keseluruhan berada di 5 persen, namun dirinya tetap khawatir lantaran pertumbuhan ekonomi di kuartal IV berada di bawah 5 persen atau tepatnya di kisaran 4,9 persen.
Bendahara Negara ini juga mengingatkan, sepanjang 2019, kegiatan investasi hanya mencapai 4 persen saja. Posisi ini jauh dari harapan di mana pertumbuhan ditargetkan sebesar 7 persen.
Pertumbuhan ekspor juga tak semanis dibayangkan pemerintah. Ekspor berturut-turut hanya tumbuh 4 persen, kecuali pada kuartal III-2019 lalu. Di samping itu impor pada 2019 juga tercatat terkontraksi tinggi.
"Maka aku melihat mengonfirm ekonomi kita berhati-hati untuk ekspansi karena banyak produksi yang melakukan penurunan impor bahan baku," kata dia.
(mdk/bim)