Menteri Sri Mulyani: Program PEN Selamatkan 5 Juta Orang dari Kemiskinan
Pemerintah terus memaksimalkan APBN untuk mendukung perekonomian RI, khususnya di masa-masa sulit. Sejak tahun lalu hingga saat ini, pemerintah pun menghadirkan program PEN sebagai kebijakan fiskal untuk pemulihan perekonomian dan mengatasi pandemi Covid-19.
Pemerintah terus memaksimalkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk mendukung perekonomian RI, khususnya di masa-masa sulit. Sejak tahun lalu hingga saat ini, pemerintah pun menghadirkan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) sebagai kebijakan fiskal untuk pemulihan perekonomian dan mengatasi pandemi Covid-19.
Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani, pun mengatakan bahwa PEN 2020 diperkirakan mampu menyelamatkan lebih dari lima juta orang dari kemiskinan. Program Perlindungan Sosial (Perlinsos) PEN disebut mampu menahan kenaikan tingkat kemiskinan dengan menjaga tingkat konsumsi kelompok miskin.
-
Apa yang dilakukan Pertamina untuk mendukung Kemandirian Ekonomi Nasional? Nicke Widyawati menyampaikan ucapan terima kasih atas penghargaan untuk Kategori Kemandirian Ekonomi yang diberikan kepadanya Menurutnya, kemandirian ekonomi tidak terlepas dari kemandirian energi, karena energi adalah katalis untuk pertumbuhan ekonomi suatu negara.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Kenapa Covid Pirola mendapat perhatian khusus? Namun, para pemerhati kesehatan dan ahli virus memberi perhatian lebih terhadap subvarian ini lantaran kemampuan Pirola dalam melakukan breakthrough infections lebih tinggi dibandingkan varian lainnya. Ketika sebuah varian atau subvarian virus COVID memiliki kemampuan breakthrough infections yang tinggi maka akan menyebabkan kasus re-infeksi semakin tinggi.
-
Apa yang dilakukan Kemenkumham untuk meningkatkan perekonomian Indonesia? Menurut Yasonna, dengan diselenggarakannya Temu Bisnis Tahap VI, diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap perkembangan perekonomian Indonesia.
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
-
Bagaimana responden menilai kondisi ekonomi nasional saat ini? Ini ditandai dengan 26,0 persen masyarakat yang menilai ekonomi nasional saat ini buruk. Angka ini seimbang dengan 26,0 persen masyarakat yang mengatakan ekonomi baik. Umumnya ekonomi nasional dinilai sedang, yakni sebesar 42,4 persen, akan tetapi lebih banyak yang menilai sangat buruk daripada yang sangat baik. Dengan persentase 3,5 persen sangat buruk. Lalu hanya 1,4 persen masyarakat yang menilai kondisi ekonomi nasional sangat baik.
"Tingkat kemiskinan mampu dikendalikan menjadi 10,19 persen pada September 2020. Tanpa program PEN, Bank Dunia memprediksi angka kemiskinan Indonesia pada 2020 dapat mencapai 11,8 persen. Artinya, PEN 2020 diperkirakan mampu menyelamatkan lebih dari 5 juta orang dari kemiskinan," kata Menteri Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN Kita Edisi Mei 2021 pada Selasa (25/5).
Pada 2021, katanya, pemerintah terus berupaya memperkuat efektivitas program Perlinsos PEN. Per 18 Mei 2021, program Perlinsos PEN sudah terealisasi Rp 57 triliun atau 39 persen dari pagu.
"Jumlah itu untuk mendukung diantaranya 9,71 juta KPM PKH, 15,93 juta KPM Kartu Sembako, 10 juta KPM Bansos Tunai, 277 juta penerima kartu Prakerja, 3,97 juta KPM BLT Desa, dan bantuan kuota internet untuk 27,7 juta penerima," jelasnya.
Realisasi Anggaran
Adapun realisasi penyaluran anggaran program PEN tercatat Rp 183,98 triliun hingga 21 Mei 2021. Realisasi ini setara dengan 26,3 persen dari pagu anggaran sebesar Rp 699,43 triliun.
Rinciannya, realisasi anggaran PEN untuk klaster kesehatan sebesar Rp 31,64 triliun atau 18 persen dari pagu anggaran Rp 172,84 triliun.
Selanjutnya, perlindungan sosial sudah terealisasi sebesar Rp 57,40 triliun atau 39 persen dari pagu anggaran Rp 148,27 triliun. Realisasi program prioritas adalah Rp 23,21 triliun atau 18 persen dari pagu yang disediakan pemerintah sebesar Rp 127,85 triliun.
Untuk program dukungan UMKM dan korporasi, realisasinya sebesar Rp 42,23 triliun atau 22 persen dari pagu Rp 193,74 triliun. Sementara insentif usaha sudah terealisasi Rp 29,51 triliun atau 52 persen dari pagu sebesar Rp 56,73 triliun.
(mdk/bim)