Menteri Suharso Ingin Margo Yunowo Bawa BPS Jadi Lembaga Berkelas
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Suharso Monoarfa ingin Kepala Badan Pusat Statistik Mergo Yuwono membawa BPS jadi lembaga berkelas. Dia menyebut, BPS harus terus mampu melakukan adaptasi teknologi.
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Suharso Monoarfa ingin Kepala Badan Pusat Statistik Mergo Yuwono membawa BPS jadi lembaga berkelas. Dia menyebut, BPS harus terus mampu melakukan adaptasi teknologi.
Pengabdian Margo Yuwono selama bekerja di BPS menjadi kunci untuk menciptakan berbagai terobosan baru. Di mana, data dari badan tersebut menjadi landasan bagi kementerian dan lembaga dalam menjalankan berbagai program serta mengambil kebijakan.
-
Kapan BPS dibentuk? Sejarah BPS dimulai pada tahun 1960, ketika Biro Pusat Statistik didirikan.
-
Apa yang dihapus dari BPJS? Kepala Humas BPJS Kesehatan Rizzky Anugerah menjawab pertanyaan publik terkait naiknya iuran ketika Kelas Rawat Inap Standar (KRIS) berlaku.
-
Apa tugas utama dari BPS? Tugas BPS adalah melaksanakan tugas pemerintahan di bidang statistik sesuai peraturan perundang-undangan.
-
Apa yang diumumkan oleh BPBD DKI Jakarta? Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mengumumkan, cuaca ekstrem berpotensi melanda Ibu Kota hingga 8 Maret 2024.
-
Kapan kelas BPJS dihapus? Sehingga, Rizzky memastikan besaran iuran sekarang masih tetap sama dengan apa yang sudah berlaku selama ini."Untuk iuran masih tetap, karena tidak ada penghapusan kelas otomatis untuk iuran, ini masih mengacu kepada Perpres yang masih berlaku yaitu Perpres 64 tahun 2020 jadi masih ada kelas dan iuran masih sama," kata Irsan di kantor Kemenkes, Jakarta, Rabu (15/5).
"Kami percaya dengan kemampuan dan pengalaman integritas saudara akan mampu dan kami harap dapat dibuktikan melalui serangkaian tahapan kegiatan pekerjaan yang segera akan dijalankan untuk membawa BPS menjadi lembaga yang lebih maju dan bahkan menjadi berkelas," katanya, Jakarta, Jumat (25/6).
Suharso melanjutkan, tantangan BPS cukup berat. Beberapa di antaranya adalag big data dan kemajuan teknologi. BPS diminta mampu memanfaatkan big data sebagai alternatif sumber data baru serta menghasilkan data-data yang akurat.
"BPS sebagai satu-satunya lembaga, satu-satunya penyedia official statistik di Indonesia kita harapkan mampu terus meningkatkan kinerjanya dan menghasilkan data yang cepat akan memberikan nilai tambah dan manfaat sebagai dasar pengambilan keputusan yang diperlukan," katanya.
Suharso juga berpesan, program-program yang sudah berjalan dengan baik saat ini bisa dilanjutkan di masa mendatang. "Saya harap hal-hal yang sudah baik ini terus dilanjutkan di masa mendatang, kami percaya dengan kemampuan dan pengalaman integritas saudara," tandasnya.
Baca juga:
Bos Bappenas Minta BPS Jaga Kerahasiaan Data Agar Tak Bocor
Bos Bappenas Lantik Margo Yuwono Sebagai Kepala BPS
Data BPS: Upah Buruh Tani Naik 0,14 Persen per Mei 2021
Nilai Impor Indonesia Turun Jadi USD 14,23 Miliar di Mei 2021
Data BPS: Ekspor Indonesia Turun 10,25 Persen di Mei 2021
BPS: Neraca Perdagangan Indonesia Surplus USD 2,36 Miliar di Mei 2021