Menteri Teten Ungkap Peran Vital Pengusaha Perempuan dalam Perekonomian Nasional
Menurut Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki, UKM perempuan juga merupakan tulang punggung banyak perekonomian di seluruh dunia, terutama di Indonesia. Di mana bisnis milik perempuan memiliki peran kunci dalam pengurangan kemiskinan, penciptaan lapangan kerja, dan diversifikasi ekonomi.
Pemerintah menyebut, UKM yang dimiliki dan dipimpin perempuan merupakan bagian integral dari upaya mencapai kesetaraan gender dalam partisipasi ekonomi.
Menurut Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki, UKM perempuan juga merupakan tulang punggung banyak perekonomian di seluruh dunia, terutama di Indonesia. Di mana bisnis milik perempuan memiliki peran kunci dalam pengurangan kemiskinan, penciptaan lapangan kerja, dan diversifikasi ekonomi.
-
Apa yang dimaksud dengan UMKM? Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) merupakan salah satu sektor penting yang turut mendukung perekonomian suatu negara.
-
Apa itu UMKM? UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan berbagai jenis usaha kecil yang dijalankan oleh individu atau kelompok dengan modal terbatas, tetapi memiliki peran penting dalam perekonomian suatu negara.
-
Kenapa UMKM penting? UMKM tidak hanya menjadi tulang punggung perekonomian di Indonesia, tetapi juga di banyak negara lain karena kemampuannya dalam menciptakan lapangan kerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
-
Apa yang ditawarkan oleh DPLK BRI kepada UMKM? DPLK BRI Ajak UMKM Persiapkan Dana Pensiun BRI dengan menyelenggarakan kelas edukasi “UMKM Pun Bisa Punya Pensiun” dalam pojok investasi di acara Pesta Rakyat Simpedes (PRS) BRI di Pandaan, Jawa Timur, beberapa waktu lalu.
-
Bagaimana UMKM dikategorikan? UMKM diklasifikasikan menjadi tiga kategori: usaha mikro, usaha kecil, dan usaha menengah.
-
Siapa saja yang terlibat dalam UMKM? Usaha ini dijalankan oleh perorangan, keluarga, atau kelompok kecil yang memiliki modal terbatas dan dikelola secara mandiri.
"Oleh karena itu, mendukung UKM perempuan berarti berinvestasi dalam pemulihan ekonomi yang inklusif dan dipercepat," kata Menteri Teten dalam acara G20 Side event Rebuilding women's Productivity Post Pandemic, di Hotel Royal Ambarrukmo, Yogyakarta, Rabu (18/5).
Lebih lanjut, kata Menteri Teten, selama dua tahun terakhir pandemi covid-19 telah mengakibatkan kemunduran ekonomi dan mengganggu belanja konsumen dan rantai pasokan global.
Dampaknya jauh lebih parah terhadap UKM daripada sektor usaha lainnya. Di mana pelaku UKM harus menghadapi penurunan pendapatan bahkan hingga kebangkrutan.
"Hal ini penting untuk diperhatikan karena UKM merupakan tulang punggung suatu negara, menyediakan banyak lapangan kerja dan berkontribusi terhadap PDB negara tersebut," ujar Menteri Teten.
Peran UKM Perempuan
Selain tantangan baru yang disebabkan oleh pandemi, dampak pandemi lainnya yaitu meningkatkan kesenjangan gender dalam partisipasi dan peluang ekonomi.
Adapun berdasarkan hasil penelitian menunjukkan, 76 persen UKM perempuan terdampak pandemi covid-19. Lantaran, mereka harus bekerja dari rumah. Di Indonesia, 64 persen dari 64 juta UMKM adalah milik perempuan, dan berkontribusi hingga 60 persen terhadap PDB nasional.
"Saat dunia menavigasi pemulihan pasca pandemi dan mengurangi dampaknya terhadap bisnis, penting juga untuk fokus pada pemulihan bisnis yang dimiliki dan dipimpin oleh wanita," kata Teten.
Menurut Menteri Teten, pandemi memperlebar kesenjangan gender dalam perekonomian, khususnya UKM perempuan. Maka diperlukan tindakan cepat agar perempuan tidak tertinggal.
"Kami di Kementerian Koperasi dan UKM menyadari pentingnya peran pemberdayaan ekonomi perempuan terhadap masyarakat, keluarga dan perekonomian secara luas," ujarnya.
(mdk/bim)