Meski Minyak Dunia Makin Mahal, Pemerintah Janjikan Harga Pertalite Tak Naik
Harga minyak dunia terus merangkak naik sejak pertama kali invasi Rusia ke Ukraina dalam 3 pekan terakhir. Sampai 20 Maret, harga minyak dunia masih di atas USD 110 per barel. Kenaikan harga minyak dunia ini bisa berdampak pada kenaikan harga produk dan bahan bakar minyak (BBM) di tingkat konsumen.
Harga minyak dunia terus merangkak naik sejak pertama kali invasi Rusia ke Ukraina dalam 3 pekan terakhir. Sampai 20 Maret, harga minyak dunia masih di atas USD 110 per barel. Kenaikan harga minyak dunia ini bisa berdampak pada kenaikan harga produk dan bahan bakar minyak (BBM) di tingkat konsumen.
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral meyakinkan, harga BBM pertalite akan dijaga pada harga Rp 7.650 per liter. Alasannya, Pertalite menjadi yang paling banyak digunakan masyarakat.
-
Di mana Pertamina menyalurkan Pertalite? Hingga saat ini kami masih menyalurkan Pertalite di semua wilayah sesuai dengan penugasan yang diberikan Pemerintah.
-
Bagaimana Pertamina memastikan penyaluran Pertalite tepat sasaran? Pertamina Patra Niaga juga telah mendorong digitalisasi untuk penyaluran BBM Subsidi melalui program Subsidi Tepat. “Program Subsidi Tepat menjadi upaya kami untuk memastikan transparansi penyaluran BBM bersubsidi. Melalui digitalisasi, penyaluran BBM bersubsidi dapat dipantau secara real time, dan mencegah potensi penyelewengan di lapangan,” tutupnya.
-
Apa yang diklaim oleh informasi yang viral di media sosial mengenai Pertalite? Viral di media sosial yang mengeklaim bahwa mulai 1 September 2024 Pertalite tidak dijual lagi di SPBU Pertamina. Berikut narasinya: "Mulai 1 September 2024 Pertalite tidak akan dijual lagi di SPBU Pertamina.Wacana soal bensin paling murah ini memang sudah mulai ramai sejak bulan lalu, mulai dari rencana dihapus sampai dibatasi."
-
Bagaimana Pertamina akan meningkatkan kualitas BBM Pertalite? Pertamina akan mengeluarkan Pertamax Green 92, dengan mencampur Pertalite dgn Ethanol 7 persen.
-
Mengapa Pertamina tetap menyalurkan Pertalite? Dengan menyediakan BBM subsidi Pertamina berharap dapat menjaga pemenuhan energi untuk masyarakat dan di saat yang sama menjaga perekonomian nasional
-
Apa itu Pertalite dan apa tujuan Pertamina dalam menyalurkannya? Pertalite merupakan Jenis Bahan Bakar Khusus Penugasan (JBKP), perubahan dalam penyalurannya harus melalui kebijakan Pemerintah. PT Pertamina Patra Niaga selaku anak usaha Pertamina menegaskan masih terus menyalurkan BBM jenis Pertalite (RON 90) kepada masyarakat, sesuai kuota tahun 2024 yang ditetapkan Pemerintah.
"Untuk melindungi masyarakat, BBM bersubsidi seperti misalnya solar, minyak tanah, dan BBM yang paling banyak dikonsumsi masyarakat seperti Pertalite harganya tetap dijaga," kata Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama Agung Pribadi di Jakarta (21/3).
Agung menjelaskan harga minyak mentah Indonesia atau Indonesia Crude Price (ICP) atau ICP pada Februari 2022 sebesar USD 95,72 per Barel. Tak kurang dari sebulan, angka sementara ICP Maret 2022 sampai tanggal 17 sebesar USD 114,77 per barel.
"ICP sementara masih tinggi, diatas US$114 per barel. Harga minyak Brent lebih tinggi lagi," kata dia.
Dia melanjutkan tingginya harga minyak ini akan membebani keuangan negara. Sebab, sebagian besar BBM masih mendapatkan subsidi dari APBN.
Harga Pertamax
Sebagai informasi bahwa batas atas harga jual jenis BBM umum RON 92 untuk bulan Maret 2022 sebesar Rp 14.526 per liter. Harga tersebut merupakan cerminan dari harga keekonomian BBM berdasarkan formula harga dasar dalam perhitungan harga jual eceran jenis BBM Umum.
Namun, saat ini harga Jual BBM RON 92 di SPBU saat ini bervariasi tergantung pada Badan Usaha.
"Yang pasti saat ini semua SPBU menjual RON 92 dibawah harga batas atas tersebut, di berbagai SPBU tercatat kisaran Rp 11.000-14.400 per liter. Kecuali Pertamina saat ini masih menjual RON 92 atau Pertamax cukup rendah sebesar Rp 9.000 per liter," terang Agung.
"(Sedangkan) untuk harga BBM jenis umum memang ditetapkan badan usaha, yang penting tidak boleh melebihi batas atas yang ditetapkan yaitu Rp 14.526 per liter untuk Maret 2022," imbuhnya.
Berdasarkan Global Petrol Price pada 14 Maret kisaran harga BBM non-subsidi di Indonesia lebih murah dibandingkan dengan beberapa negara ASEAN. Antara lain Singapura Rp 30.800/liter, Thailand Rp 20.300/liter, Laos Rp 23.300/liter, Filipina Rp 18.900/liter, Vietnam Rp. 19.000/liter, Kamboja 16.600/liter, Myanmar Rp 16.600/liter.
(mdk/bim)