Mobil murah pakai BBM subsidi, ESDM salahkan Kemenperin
ESDM mengklaim sudah berupaya memberikan penjelasan agar kelas menengah menggunakan BBM non subsidi.
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral tidak mau disalahkan terkait fakta mobil murah (Low Cost Green Car/LCGC) mengonsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi. ESDM justru menuding itu sepenuhnya menjadi wewenang dari Kementerian Perindustrian.
"Itu bukan tanggung jawab kami jika pengguna LCGC memakai BBM bersubsidi. Itu sepenuhnya bukan domain kami melainkan Kemenperin. Dari kami hanya menyediakan BBM-nya saja," ujar Dirjen Migas Kementerian ESDM Edy Hermantoro, di Jakarta, Selasa (25/3).
-
Mengapa Pertamina mengkaji peningkatan kadar oktan BBM Subsidi? “Kalau misalnya dengan harga yang sama, tapi masyarakat mendapatkan yang lebih baik, dengan octan number lebih baik." Nicke menegaskan, Program Langit Biru Tahap 2 ini merupakan kajian internal di Pertamina dan untuk implementasinya nantinya akan diusulkan kepada pemerintah, dan nantinya akan jadi kewenangan pemerintah untuk memutuskan.
-
Mengapa Pertamina ingin meningkatkan kualitas BBM Subsidi? Pertamina pernah menjalankan Program Langit Biru dengan menaikkan (kadar oktan) BBM Subsidi dari RON 88 ke RON 90.
-
Kapan Pertamina berhasil mengurangi penyalahgunaan BBM bersubsidi? Sejak implementasi exception signal ini pada tanggal 1 Agustus 2022 hingga 31 Desember 2023, Pertamina telah berhasil mengurangi risiko penyalahgunaan BBM bersubsidi senilai US$ 200 juta atau sekitar Rp 3,04 trilliun.
-
Kenapa BRI mendukung UMKM? Koordinator Rumah BUMN BRI Yogyakarta S. Condro Rini (34) sangat menyadari bahwa UMKM adalah tulang punggung ekonomi Indonesia. Oleh karena itu, mendorong pelaku UMKM untuk terus maju dan berkembang salah satunya lewat Rumah BUMN, merupakan pekerjaan besar dan mulia.
-
Apa yang sedang dilakukan Pertamina untuk menghemat anggaran di BBM dan LPG Subsidi? Bekerjasama dengan lintas instansi, upaya tersebut berhasil membantu Pertamina dapat melakukan penghematan sebesar 1,3 Juta kilo liter (KL) untuk Solar Subsidi dan 1,7 Juta KL untuk Pertalite.
-
Bagaimana cara Pertamina memastikan penyaluran BBM subsidi tepat sasaran? ia menambahkan, Pertamina Patra Niaga terus mendukung upaya pemerintah agar penyaluran BBM subsidi tepat sasaran. Dengan cara melakukan pendataan pengguna BBM Subsidi melalui pendaftaran QR Code pada laman www.subsiditepat.mypertamina.id.
Edy menjelaskan pihaknya hanya berwenang menyediakan BBM subsidi dan menjaga agar pasokan yang ada dapat memenuhi kebutuhan. Soal upaya menjaga subsidi BBM agar tepat sasaran, pihaknya mengklaim telah mensosialisasikan agar masyarakat kelas menengah dan atas beralih ke BBM non subsidi.
"Begitu pun kami juga melakukan sosialisasi agar kelas menengah atas mengalihkan penggunaan BBM bersubsidi ke non subsidi. Kami anjurkan beli yang non subsidi" kata dia.
Sebelumnya, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mengeluhkan banyaknya pengguna mobil murah memakai BBM subsidi jenis premium. Padahal, mesin mobil tersebut dirancang untuk BBM dengan kadar RON 90.
Produsen mobil murah telah mendapat banyak insentif pajak dari pemerintah karena mau menggunakan mesin RON 90. Sehingga, penggunaan BBM subsidi semakin memperberat anggaran negara.
"Karena itu, kami sudah sampaikan surat ke Kemenperin terkait hal ini. Menteri Keuangan Chatib Basri sudah mengirim surat kepada Menteri Perindustrian MS Hidayat untuk evaluasi dari program LCGC," kata Wakil Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro .
(mdk/noe)