Modus Penipuan Atas Nama Bea Cukai, Lelang Barang Berujung Pemerasan
Kasus penipuan mengatasnamakan Bea Cukai marak terjadi di masyarakat akhir-akhir ini. Modus penipuan tersebut beragam macamnya. Mulai, dari penipuan online shop, romansa hingga barang lelang.
Kasus penipuan mengatasnamakan Bea Cukai marak terjadi di masyarakat akhir-akhir ini. Modus penipuan tersebut beragam macamnya. Mulai, dari penipuan online shop, romansa hingga barang lelang.
Salah satu korban penipuan, Sandi menceritakan dirinya tertipu ketika membeli barang lelang di media sosial, yakni instagram. Awalnya dirinya tertipu karena mengikuti program lelang barang elektronik Laptop dengan harga dasar di awal sebesar Rp 1 juta.
-
Bagaimana cara Bea Cukai mengamankan narkoba yang didominasi sabu? "Direktorat Jenderal Bea Cukai di tahun 2023 telah berhasil mengamankan 5,6 ton narkotika yang didominasi oleh sabu atau amfetamin,” jelasnya.
-
Apa yang disita Bea Cukai Soekarno Hatta? Puluhan kilogram sisik tenggiling yang digagalkan itu dikemas dalam lima paket, yang diperkirakan nilainya mencapai Rp3 miliar. Paket itu dengan pemberitahuan cassava chips dan saat diperiksa didapati keripik singkong bercampur sisik tenggiling yang telah dikeringkan," tegas Kepala Kantor Bea Cukai Soekarno Hatta, Gatot Sugeng Wibowo, Rabu (20/12).
-
Apa yang terjadi di gudang peluru di Bekasi? Gudang peluru di Bantargebang, Bekasi meledak. Api membumbung tinggi. Ledakan juga terjadi berkali-kali.
-
Apa keunikan utama Curug Bengkawah? Dilansir dari Wisatapemalang.com, keunikan dari Curug Bengkawah adalah keberadaan dua air terjun dengan ketinggian sekitar 20 meter.
-
Kapan Curug Bengkawah dapat diakses? Dari pusat Kota Pemalang, air terjun ini dapat ditempuh selama 45 menit hingga 1 jam.
-
Kapan Curug Leuwi Batok ramai pengunjung? Para wisatawan yang menginap di tenda juga menantikan waktu terbaik berenang di sana, yakni pada pagi hari ataupun sore hari.
Karena program lelang dan dengan keisengan yang dia lakukan dirinya menaruh harga sebesar Rp 1,5 juta, dan Sandi pun terpilih menjadi pembeli yang mendapatkan laptop yang menjadi incarannya.
"Ternyata saya terpilih untuk membeli barang itu, lalu saya langsung dihubungi malamnya via DM untuk membayar Rp 1,5 juta terus saya disuruh tunggu barangnya dikirim," ujar Sandi, Jakarta, Kamis (22/12).
Namun selang satu minggu, dia mengaku bahwa ditelepon oleh nomor yang tidak dikenal. Karena rasa penasaran yang menggebu dirinya pun mengangkat telepon tersebut karena sering melakukan panggilan.
"Tiba-tiba saya di telepon dengan nomor yang tidak dikenal, saya tidak pernah angkat telepon kalau nomer tidak dikenal. Tapi kok ini sering, jadi saya terpaksa angkat," jelasnya.
Oknum yang menelpon Sandi, mengatakan bahwa dirinya dari Bea Cukai Bandara Soekarno Hatta dan menjelaskan bahwa barang yang Sandi beli merupakan barang ilegal. "Setelah ditelpon lalu keluarlah ada ancaman. Saya sempat panik karena si pelaku bilang akan mendatangi kantor saya untuk menindaklanjuti barang yang saya beli," ceritanya.
Selanjutnya, si penipu kembali menelpon korban dan memberikan surat yang meyakinkan karena adanya blanko Bea Cukai dengan ada keterangan biaya yang harus dibayar oleh Sandi sebesar Rp 3 juta. Tak berpikir lama Sandi pun mentransfer sejumlah uang yang diminta oleh penipu.
"Dengan iming-iming itu saya transfer lah sejumlah Rp 3 juta sekian, selang berapa lama setelah saya konfirmasi transfer, minta lagi pak Rp 7 juta sekian nah dari situ kok ini terus-terus minta uang," terang dia.
Hal serupa juga dialami oleh Eno, yang juga mengalami penipuan di instagram pada produk sepatu yang seharga Rp 600 ribu. "Kejadiannya di IG jadi ada produk sepatu harganya lebih murah, karena saya lihat harga murah say coba bayar," kata Eno.
Dia mengaku setelah beberapa lama melakukan transaksi di telepon kembali pihak terkait bahwa barang yang dibeli adalah barang ilegal dan harus membayar sebanyak Rp 2,5 juta serta diancam bila tidak melakukan transaksi pihak bea cukai akan datang ke kantornya.
"Setelah berapa lama dia telepon, saya, ini sepatunya ilegal jadi ibu harus bayar 2,5 kalo tidak bayar nanti petugas bea cukai datang ke kantor ibu. Karena panik saya transfer, tidak lama transfer itu beberapa hari kemudian dia menelpon lagi, ini produk yang tidak SNI akhirnya dia bilang harus bayar lagi 5 juta," tutupnya.
Karena merasa ada kejanggalan, Eno pun baru mengingat bahwa ada teman yang bekerja di Bea Cukai untuk menanyakan apakah hal yang dialami itu adalah penipuan. "Saya panik saya baru ingat teman bea cukai, karena orang ini menunjukkan surat PPh dan PPN dan men-share foto pejabat ini. Setelah tahu bahwa itu penipuan saya tidak mengangkat teleponnya," tambahnya.
(mdk/azz)