Narada Aset Manajemen Ajak Ibu-Ibu Investasi Reksadana Mulai Rp10.000
Presiden Komisaris Narada Aset Manajemen, Made Adi Wibawa mengimbau jajaran di bawahnya untuk mengajak ibu-ibu agar melek investasi. Menurut dia, Narada mulai melakukan sejumlah kegiatan yang mengajak ibu-ibu untuk lebih memahami mengenai dunia investasi khususnya di pasar keuangan.
Perempuan, khususnya ibu-ibu menjadi pemegang peranan penting dalam keluarga dan lingkungan. Oleh karena itu, penting juga bagi kaum ibu-ibu untuk memiliki literasi keuangan dan investasi yang memadai.
Presiden Komisaris Narada Aset Manajemen, Made Adi Wibawa mengimbau jajaran di bawahnya untuk mengajak ibu-ibu agar melek investasi. Menurut dia, Narada mulai melakukan sejumlah kegiatan yang mengajak ibu-ibu untuk lebih memahami mengenai dunia investasi khususnya di pasar keuangan.
-
Bagaimana Jakarta mendorong investor untuk menanamkan modal di proyek-proyek potensial? Pemprov DKI Jakarta mengundang para investor untuk datang menjajaki berbagai proyek potensial yang dikelola oleh badan usaha milik daerah (BUMD) serta badan layanan umum daerah (BLUD).
-
Siapa saja yang bisa berinvestasi di reksa dana? Faktanya reksa dana tersedia untuk berbagai jenis investor dan terjangkau untuk semua orang. Pasalnya, terdapat instrumen reksa dana yang bermodal Rp100.000 sudah bisa mulai investasi reksa dana.
-
Siapa yang mendorong penerapan skema investasi 'family office' di Indonesia? Presiden Joko Widodo mengumpulkan sejumlah menteri Kabinet Indonesia Maju dan kepala lembaga negara untuk membahas potensi skema investasi 'family office' dalam rapat internal di Istana Negara Jakarta, Senin (1/7) lalu.
-
Bagaimana cara Indonesia menarik investasi 'family office'? Dia harus datang kemari (Indonesia). Misalnya, dia taruh duitnya 10 atau 30 juta dolar AS, dia harus investasi berapa juta, dan kemudian dia juga harus memakai orang Indonesia untuk kerja di family office tadi. Jadi, itu nanti yang kita pajakin.
-
Kapan Rakesh Jhunjhunwala memulai perjalanan investasinya? Dia mulai berinvestasi dengan USD100 atau Rp1,6 juta pada tahun 1985 ketika Indeks Bursa Efek Bombay berada pada angka 150; sekarang diperdagangkan lebih dari 50.000.
-
Kenapa Reksa Dana dinilai mudah untuk diinvestasikan? Investasi ini dinilai cukup mudah, karena Anda bisa menginvestasikan dana yang dimiliki dalam bentuk saham, obligasi dan pasar uang.
Dengan diluncurkannya Milenesia Cash Fund, yaitu produk reksadana pasar uang yang merupakan salah satu instrumen dari Narada Aset Manejemen, diharapkan partisipasi dari kelompok perempuan bisa meningkat.
Beberapa kegiatan yang dilakukan sebelumnya antara lain mengadakan literasi keuangan bekerjasama dengan kelompok PKK di Jakarta Selatan. Juga lewat acara Tomorrow Today Fun(d) Festival yang membidik kaum milenial, serta berbagai kegiatan di berbagai daerah lainnya.
"Investasi harus terus di kumandangkan ke masyarakat oleh aset management bersama-sama sehingga makin banyak yang berinvestasi," katanya di Jakarta.
Narada saat ini gencar berkampanye di media sosial lewat hashtag #InvestasiBukanPunyaOrangKayaSaja #InvestasiPunyaKitaSemua. Lewat kampanye hastag ini, Narada ingin mengubah persepsi yang mengatakan investasi reksadana hanya milik kaum berduit saja, padahal saat ini investasi Reksadana sudah bisa dimiliki hanya dengan uang Rp10.000 saja.
Made Adi Wibawa optimis dengan dimulai hanya Rp10.000 saja maka akan semakin banyak orang tertarik untuk berinvestasi di reksadana.
Saat ini Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tengah gencar menggandeng pelaku usaha jasa keuangan untuk mendorong literasi dan inklusi keuangan yang bertujuan meningkatkan pemahaman masyarakat Indonesia tentang dasar-dasar pengelolaan keuangan dan pentingnya pengelolaan keuangan yang baik.
Literasi dan inklusi ini mencakup pentingnya menabung dan berinvestasi, pengenalan berbagai produk dan instrumen keuangan, juga mengenal risiko dan imbal hasil produk keuangan, hingga literasi hak-hak konsumen. Menurut OJK, pengetahuan yang baik tentang keuangan menjadi kunci peningkatan kesejahteraan masyarakat secara makro dan dalam jangka panjang dapat menggerakkan roda perekonomian nasional.
Menurut survei nasional OJK di tahun 2016 tingkat literasi dan inklusi perempuan Indonesia hanya mencapai 22,5 persen dan 66,2 persen, lebih rendah dibandingkan dengan tingkat literasi dan inklusi laki-laki di angka 33,2 persen dan 69,6 persen.
Baca juga:
Di Pameran ITSCL, Menhub Budi Minta Pelaku Usaha Sinergi Dorong Investasi dan Ekspor
Tak Kunjung Usai, Revisi Perpres DNI Masih Dikaji
Tiru China, Pemda di Indonesia Harus Bersaing Tarik Investasi
Resmi Ditawarkan, Reksadana Milik PNM Raup Dana Kelolaan Awal Rp6 M
Reksadana Pendapatan Tetap Jadi Instrumen Investasi Paling Diminati
Bareksa dan Kontan Kembali Beri Penghargaan MI dan Reksadana Terbaik