Nasabah BNI Syariah Bisa Lakukan Pembayaran Lewat LinkAja
Direktur Keuangan dan Operasional BNI Syariah Wahyu Avianto menjelaskan, nantinya nasabah BNI Syariah bisa melakukan pembayaran lewat LinkAja. Dengan demikian, nasabah tinggal melakukan transaksi menggunakan Quick Response code (QR Code).
Direktur Keuangan dan Operasional BNI Syariah Wahyu Avianto menjelaskan, nantinya nasabah BNI Syariah bisa melakukan pembayaran lewat LinkAja. Dengan demikian, nasabah tinggal melakukan transaksi menggunakan Quick Response code (QR Code).
"Jadi gini, dalam persaingan digital banking saat ini, kan bank-bank sudah berhadapan dengan (ovo) maupun (gopay) sehingga beberapa bank bumn bergabung membangun satu aplikasi bersama. Jadi berikutnya bank syariah anak bumn bakal masuk ke sana atau yang dikenal dengan LinkAja," ujarnya di Gedung BNI Syariah, Jakarta Selatan, Kamis (14/2).
-
Mengapa BNI meningkatkan kredit ke BUMN? “BUMN akhirnya mulai menunjukkan pertumbuhan positif. Kami cukup senang dengan tren ini, karena BUMN masih menjadi motor pertumbuhan ekonomi yang cukup dominan di Indonesia," katanya.
-
Kapan BNI meluncurkan hibank? Silvano melanjutkan, perseroan meluncurkan hibank sebagai solusi untuk menggarap sektor UMKM yang lebih dinamis.
-
Dimana BNI fokus menyalurkan kredit untuk BUMN? Fokus penyaluran kredit BUMN BNI adalah kepada BUMN yang bergerak di sektor energi seperti PLN dan Pertamina serta sektor Pangan Bulog. Selain itu, BNI aktif mendukung proyek-proyek infrastruktur dari Jasa Marga dan jasa keuangan inklusi dari Pegadaian.
-
Kenapa BNI menggandeng startup? Tak hanya itu, BNI juga menggandeng startup agar bisnis terus bertumbuh.
-
Kapan penandatanganan kerja sama BNI dan Bank Lampung dilakukan? Acara penandatanganan kerja sama tersebut dilakukan antara Division Head Card Business BNI Grace Situmeang bersama Direktur Utama Bank Lampung Presley Hutabarat, di Menara BNI, Jakarta, Kamis (7/9).
-
Apa tujuan utama dari kerja sama BNI dan Bank Lampung? Kerja sama ditujukan untuk mendukung gerakan bangga buatan Indonesia (GBBI), dimana untuk seluruh transaksi dengan menggunakan KKI akan diproses melalui sistem pembayaran dalam negeri.
Meski begitu, mekanisme lebih jauh bagaimana BNI Syariah ini masuk pada pembayaran LinkAja belum dapat dia jelaskan lebih dalam. "Bentuknya sendiri lebih tepatnya agar ditanyakan dengan Kementerian BUMN. Karena kita sendiri kan hanya sebagai participant saja," ujarnya.
"Idealnya sih anak BUMN syariah kalau bisa bikin digital paymentnya sendiri-sendiri tapi untuk induknya (BNI) iya tahun ini. Kalau enggak salah Maret atau April 2019. Kami masih belum (tahun ini)," pungkasnya.
Sebelumnya, LinkAja hadir dalam rangka mengimbangi kemajuan teknologi di bidang finansial dan pembayaran dimana saat ini hampir sebagian besar transaksi sudah dilakukan dengan teknologi. LinkAja juga terinspirasi dari negeri China yang sudah lebih dahulu sukses dengan sistem pembayaran QR Code yaitu WeChat dan Alipay.
"Sekarang kan BNI punya YAP, BNI punya myQR, Telkomsel ada TCash itu nanti mau digabung jadi satu. Jadi Himbara plus Telkomsel mau digabung jadi satu namanya LinkAja," kata Direktur Teknologi Informasi & Operasi BNI, Dadang Setiadi saat ditemui di kantornya, Rabu (23/1).
Reporter: Bawono Yadika Tulus
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Targetkan Buku III, BNI Syariah Bakal IPO Tahun Ini
Sepanjang 2018, BNI Syariah Cetak Laba Rp 416,08 Miliar
Perbankan Diminta Tak Layani Pembukaan Rekening Fintech Bodong
BNI Realisasikan 1.150 Unit Hunian Sementara Bagi Korban Bencana
Permudah Investasi, Wapres JK Minta BI Turunkan Suku Bunga Acuan