Neraca Perdagangan Indonesia Kembali Surplus di Maret 2022, Nilainya USD 4,53 Miliar
Surplus neraca perdagangan ini didukung oleh nilai ekspor yang masih lebih besar daripada nilai impor. Tercatat nilai ekspor Maret 2022 mencapai USD 26,5 miliar atau naik 29,4 persen month to month (mtm).
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan Indonesia pada Maret 2022 mengalami surplus sebesar USD 4,53 miliar.
"Ini merupakan surplus yang beruntun selama 23 bulan terakhir. Jadi, selama 23 bulan berturut-turut, neraca perdagangan kita memang masih mencetak surplus," kata Kepala BPS Margo Yuwono dalam konferensi pers kinerja Ekspor Impor Maret 2022, Senin (18/4).
-
Kapan BPS dibentuk? Sejarah BPS dimulai pada tahun 1960, ketika Biro Pusat Statistik didirikan.
-
Kenapa ekspor telur ke Singapura bisa menjadi bukti keberhasilan Indonesia di pasar dunia? Singapura menjadi salah satu negara dengan standar mutu dan keamanan pangan yang tinggi, sehingga ekspor ini menjadi salah satu keberhasilan Indonesia di pasar dunia.
-
Apa yang dihapus dari BPJS? Kepala Humas BPJS Kesehatan Rizzky Anugerah menjawab pertanyaan publik terkait naiknya iuran ketika Kelas Rawat Inap Standar (KRIS) berlaku.
-
Bagaimana BRI membantu Gravfarm dalam memperluas pasar ekspor? BRI terus memberikan dukungan bagi UMKM binaannya untuk dapat “go ekspor”. Dukungan nyata tersebut diberikan melalui partisipasi UMKM binaan BRI dalam tradefair ataupun eksibisi yang dapat membantu perluasan pasar ekspor untuk pelaku usaha.
-
Di mana cecak diburu untuk ekspor? Mereka bisa ditangkap untuk dijadikan hewan peliharaan atau konsumsi, kata Dr Satyawan Pudyatmoko, direktur jenderal konservasi sumber daya alam dan ekosistem di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
-
Apa tugas utama dari BPS? Tugas BPS adalah melaksanakan tugas pemerintahan di bidang statistik sesuai peraturan perundang-undangan.
Surplus neraca perdagangan ini didukung oleh nilai ekspor yang masih lebih besar daripada nilai impor. Tercatat nilai ekspor Maret 2022 mencapai USD 26,5 miliar atau naik 29,4 persen month to month (mtm).
Sedangkan, impor tercatat mencapai USD 21,97 miliar atau naik 32,02 persen dibanding Februari 2022. Di sisi lain, kata Margo, ekspor ditopang oleh meningkatnya bahan bakar mineral atau HS 27.
"Pada Maret ini, (ekspor HS 27) naik 54,45 persen secara month to month, diikuti besi baja dengan HS 72, Maret ini secara month to month naik 37,15 persen," ujarnya.
Tak hanya itu, Kepala BPS menyebut, surplus neraca perdagangan ini juga dipengaruhi oleh kinerja surplus dengan negara-negara mitra dagang.
Misalnya, surplus terbesar berasal dari Amerika Serikat (AS) yang mencapai USD 2,03 miliar dengan komoditas lemak dan minyak hewan nabati (HS 15) serta alas kaki (HS 64).
Neraca Perdagangan dengan India
Diikuti, neraca perdagangan negara India yang sebesar USD 1,21 miliar yang disumbang oleh bahan bakar mineral (HS 27) dan lemak dan minyak hewan nabati (HS 15).
Selanjutnya, Filipina dengan surplus neraca dagang sebesar USD 916,9 juta.
Demikian, Surplus neraca perdagangan Maret 2022 jauh lebih besar dibanding capaian surplus pada periode sama tahun sebelumnya yang sebesar USd 5,52 miliar dan bila dibandingkan dengan periode Januari 2022 yang sebesar USD 2,54 miliar.
"Ini cukup tinggi dan mudah-mudahan tren ini terus meningkat sehingga memberi dampak pada pemulihan ekonomi Indonesia," pungkasnya.
Reporter: Tira Santia
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)