Nilai Ekonomi Digital Indonesia Jadi Terbesar di Asia Tenggara, Kalahkan Malaysia
Peneliti Indef, Izzudin Al Farras Adha mengatakan, PDB Ekonomi Digital Indonesia setara dengan 3,7 persen dari PDB Nasional, dan pada tahun 2025 diprediksi akan meningkat menjadi 9,3 persen.
Institute for Development of Economics and Finance (Indef) menyebut Indonesia menjadi negara dengan porsi ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara.
Peneliti Indef, Izzudin Al Farras Adha mengatakan, PDB Ekonomi Digital Indonesia setara dengan 3,7 persen dari PDB Nasional, dan pada tahun 2025 diprediksi akan meningkat menjadi 9,3 persen.
-
Mengapa kejadian ini viral? Tak lama, unggahan tersebut seketika mencuri perhatian hingga viral di sosial media.
-
Kenapa Hanum Mega viral belakangan ini? Baru-baru ini nama Hanum Mega tengah menjadi sorotan hingga trending di Twitter lantaran berhasil membongkar bukti perselingkuhan suaminya.
-
Mengapa konten video Jakarta di masa depan menjadi viral? Karena kreativitasnya, postingan @fahmizan kemudian menjadi viral dan di repost oleh banyak akun di berbagai sosial media.
-
Kenapa Pantai Widodaren viral? Keberadaannya belum banyak yang tahu. Namun belakangan ini, pantai ini viral karena keindahannya.
-
Kenapa video tersebut viral? Video yang diunggahnya ini pun viral dan menuai perhatian warganet."YaAllah Kau bangunkan aku tengah malam, aku kira aku mimpi saat ku lihat suamiku sedang sujud," tulisnya di awal video yang diunggahnya.
-
Apa yang terjadi di video yang viral? Video berdurasi 20 detik tersebut memperlihatkan seseorang yang diklaim sebagai Gibran yang sedang menggendong bayi sambil mengumandangkan takbir.
Dalam paparannya, berdasarkan data Google, Temasek, dan Bain tahun 2022, ekonomi digital di Indonesia diprediksi bisa mencapai USD 77 miliar pada tahun ini. Kemudian, seiring berjalannya waktu diprediksi akan meningkat pada 2025 menjadi USD 130 miliar.
Sementara negara tetangga seperti, Malaysia ekonomi digitalnya diprediksi hanya USD 21 miliar pada 2022, dan Filipina USD 20 miliar, Singapura USD 18 miliar, Thailand USD 35 miliar, dan Vietnam USD 23 miliar.
"Sektor TIK mampu menjadi penopang pertumbuhan ekonomi, ketika ekonomi mengalami resesi pada krisis pandemi 2020. Ketika sektor andalan mengalami resesi/perlambatan pertumbuhan, sektor TIK masih bisa tumbuh hingga dua digit," ujar Izzudin dalam Diskusi Online Indef ‘Mengupas Industri Transportasi dan Logistik Online di Indonesia: Kondisi Pasca Pandemi’, Rabu (7/12).
Bervariasi Antar Sektor
Indef melihat adopsi digital di Indonesia bervariasi antar sektor ekonomi digital. Kontributor utama ddopsi Digital di Indonesia adalah sektor e-commerce 89 persen, groceries 59 persen, transportation 80 persen, and food delivery 79 persen.
"Sektor e-commerce serta sektor transportasi dan antar makanan online merupakan dua kontributor terbesar pada ekonomi digital di Indonesia," ujarnya.
Kedua sektor tersebut berkembang pesat selama masa pandemi. Kedua sektor tersebut diproyeksikan terus tumbuh hampir 2x lipat pada tahun 2025 dibandingkan tahun ini.
Reporter: Tira Santia
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)