Nilai Tukar Rupiah Cenderung Stabil di Level Rp14.450 per USD
Nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (USD) bergerak cenderung stabil di level Rp 14.450-an per USD. Pagi ini, Rupiah dibuka di level Rp 14.450 atau tak bergerak dari penutupan sesi perdagangan sebelumnya.
Nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (USD) bergerak cenderung stabil di level Rp14.450-an per USD. Pagi ini, Rupiah dibuka di level Rp14.450 atau tak bergerak dari penutupan sesi perdagangan sebelumnya.
Mengutip data Bloomberg, Rupiah bergerak sedikit melemah ke Rp14.451 per USD usai pembukaan.
-
Bagaimana Pejuang Rupiah bisa menghadapi tantangan ekonomi? "Tidak masalah jika kamu bekerja sampai punggungmu retak selama itu sepadan! Kerja keras terbayar dan selalu meninggalkan kesan abadi."
-
Bagaimana redenominasi rupiah dilakukan di Indonesia? Nantinya, penyederhanaan rupiah dilakukan dengan mengurangi tiga angka nol di belakang, contohnya Rp 1.000 menjadi Rp 1.
-
Apa manfaat utama dari Redenominasi Rupiah untuk mata uang Indonesia? Direktur Eksekutif Segara Research Institute, Piter Abdullah, menyatakan manfaat utama dari redenominasi rupiah adalah untuk mempertahankan harkat dan martabat rupiah di antara mata uang negara lain.
-
Mengapa Redenominasi Rupiah sangat penting untuk Indonesia? Rupiah (IDR) termasuk dalam golongan mata uang dengan daya beli terendah. Hal ini semakin menunjukan urgensi pelaksanaan redenominasi rupiah di Indonesia.
-
Apa yang membuat Pejuang Rupiah istimewa? "Makin keras kamu bekerja untuk sesuatu, makin besar perasaanmu ketika kamu mencapainya."
-
Mengapa nilai tukar rupiah menjadi sangat tinggi terhadap dolar di era Soeharto? Sebab, inflasi Indonesia yang terbilang masih cukup tinggi tidak sebanding dengan mitra dagangnya. Akhirnya nilai tukar rupiah menjadi sangat tinggi terhadap dolar dan tidak ada negara yang mau bermitra dengan Indonesia.
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengungkapkan nilai tukar Rupiah terhadap Amerika Serikat (AS) pada Mei 2019 melemah 1, 45 persen. Karena dipengaruhi dampak ketidakpastian global serta pola musiman peningkatan permintaan valuta asing (valas).
"Nilai tukar Rupiah pada 15 Mei 2019 tercatat melemah 1,45 persen secara point to point dibandingkan dengan level akhir April 2019 dan 1,36 persen secara rerata dibandingkan rerata April 2019," kata dia saat mengumumkan hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Mei, di kantornya, Kamis (16/5).
Dia menjelaskan, nilai tukar Rupiah yang melemah pada Mei 2019 tidak terlepas dari pengaruh sentimen global terkait eskalasi perang dagang sehingga memberikan tekanan terhadap mata uang negara berkembang, termasuk Rupiah.
Selain itu, pola musiman peningkatan permintaan valas untuk kebutuhan pembayaran dividen nonresiden turut memengaruhi pelemahan rupiah. "Ke depan, Bank Indonesia memandang nilai tukar Rupiah akan bergerak stabil dengan mekanisme pasar yang tetap terjaga sejalan dengan prospek NPI 2019 yang membaik," ujarnya.
"Untuk mendukung efektivitas kebijakan nilai tukar dan memperkuat pembiayaan domestik, Bank Indonesia terus mengakselerasi pendalaman pasar keuangan, baik di pasar uang maupun valas," tutupnya.
Baca juga:
Hingga Pertengahan Mei 2019, Rupiah Melemah 1,45 Persen
Rupiah Melemah, BI Diminta Lakukan Intervensi Pasar Valuta asing
Ini Penyebab Rupiah Terkapar Hingga Rp14.453 per USD
Rupiah Makin Melemah Sentuh Level Rp14.453 per USD
Rupiah Merosot Seiring Masih Berlanjutnya Perang Dagang China-AS
BI Catat Kebutuhan Uang Tunai Saat Lebaran Capai Rp217,1 Triliun