OJK Apresiasi 153 Emiten Sudah Terapkan Keuangan Berkelanjutan
Deputi Komisioner Pengawas Pasar Modal I Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Djustini Septiana mencatat sudah ada 153 emiten yang secara sukarela menerapkan keuangan berkelanjutan. Padahal kewajiban untuk menyampaikan laporan berkelanjutan diberlakukan paling lambat pada 30 April 2022.
Deputi Komisioner Pengawas Pasar Modal I Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Djustini Septiana mencatat sudah ada 153 emiten yang secara sukarela menerapkan keuangan berkelanjutan. Padahal kewajiban untuk menyampaikan laporan berkelanjutan diberlakukan paling lambat pada 30 April 2022.
"Berdasarkan catatan kami per 31 Desember 2021 kemarin itu sudah ada 153 emiten yang secara voluntary penerapan keuangan berkelanjutan. OJK tentu sangat mengapresiasi emiten-emiten tersebut yang telah berinisiatif memulai sustainability finance sejak tahun lalu," kata Djustini dalam webinar BeritaSatu Media Holdings "Tren Penerapan Keuangan Berkelanjutan Berbasis ESG Pasca Pandemi", Senin (31/1).
-
Apa yang dikatakan OJK mengenai sektor jasa keuangan Indonesia saat ini? Rapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 30 Agustus 2023 menilai stabilitas sektor jasa keuangan nasional terjaga dan resilien dengan indikator prudensial. seperti permodalan maupun likuiditas yang memadai serta profil risiko yang terjaga di tengah meningkatnya ketidakpastian perekonomian global.
-
Kenapa OJK menyelenggarakan Pasar Keuangan Rakyat (PKR) di Sumbawa Barat? Perluasan akses keuangan merupakan salah satu strategi yang efektif untuk menurunkan tingkat kemiskinan dan meningkatkan stabilitas sistem keuangan. Melalui akses pembiayaan yang mudah dan murah, penciptaan pusat-pusat kegiatan ekonomi baru di berbagai daerah akan dapat terwujud,” kata Ogi, Minggu (29/10).
-
Bagaimana OJK menilai stabilitas sektor jasa keuangan Indonesia? Rapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 30 Agustus 2023 menilai stabilitas sektor jasa keuangan nasional terjaga dan resilien dengan indikator prudensial. seperti permodalan maupun likuiditas yang memadai serta profil risiko yang terjaga di tengah meningkatnya ketidakpastian perekonomian global.
-
Kapan PT Tera Data Indonusa Tbk melantai di bursa saham? Bahkan pada 2022, saat pandemi berlangsung, perusahaan ini berani mengambil langkah melantai di bursa saham.
-
Mengapa OJK menyatakan sektor jasa keuangan Indonesia stabil? Rapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 30 Agustus 2023 menilai stabilitas sektor jasa keuangan nasional terjaga dan resilien dengan indikator prudensial. seperti permodalan maupun likuiditas yang memadai serta profil risiko yang terjaga di tengah meningkatnya ketidakpastian perekonomian global.
-
Bagaimana OJK mendorong penguatan governansi di sektor jasa keuangan? OJK telah meminta agar Industri Jasa Keuangan terus memperkuat governansi antara lain dengan penerapan manajemen risiko dan manajemen anti-fraud serta penyuapan.
Menurutnya, bagi emiten-emiten yang secara Sukarela telah menerapkan keuangan berkelanjutan, dampak positifnya tentu akan kembali pada emiten tersebut. Diantaranya, hal itu akan menjadi nilai tambah bagi perusahaan dalam menjangkau investor yang fokus terhadap environmental, social, and governance (ESG).
Selain kebijakan regulasi, OJK juga terus mendorong pengembangan dan pendalaman pasar modal untuk mendukung implementasi keuangan berkelanjutan, diantaranya dukungan OJK terhadap peluncuran 2 index baru Indonesia di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Dua index tersebut di antaranya, ESG Sector Leaders IDX Kehati, dan ESG Quality 45 IDX Kehati yang diluncurkan pada tanggal 20 Desember 2021. "Kedua indeks ini melengkapi 2 indeks sebelumnya, yaitu indeks Sri Kehati yang diluncurkan pada 2009 dan ESG Leaders yang diluncurkan pada tahun 2020," kata Djustini.
Dia menegaskan, kedua indeks ini sebelumnya telah digunakan oleh manajer investasi untuk menerbitkan reksa dana berbasis ESG.
"Per 26 Januari kemarin, kami mencatat nilai aktiva bersih reksa dana yang mengacu pada indeks Sri Kehati mencapai sebesar Rp 2,9 triliun dari 12 manajer investasi. Sedangkan reksadana yang mengacu pada indeks ESG Leaders mencapai Rp 680,5 miliar dari 3 MI," tandasnya.
Reporter: Tira Santia
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Mewakili Polri, Eks Pegawai KPK Giri Suprapdio Lolos Tahap I Seleksi Komisioner OJK
Gagal TWK, 2 Eks Pegawai KPK Lolos Tahap I Seleksi Komisioner OJK
155 Orang Lolos Seleksi Tahap 1 Dewan Komisioner OJK, Ada Nama Mahendra Siregar
OJK Haramkan Leasing Rampas Kendaraan Nasabah Nunggak Angsuran di Jalanan
Ini Penyebab Banyaknya Koperasi Bermasalah di Indonesia
Banyak Aduan, OJK Segera Luncurkan Aturan Baru Soal Unit Link