OJK Sebut Belum Ada Perusahaan BUMN yang akan IPO Tahun Ini
Deputi Komisioner Pengawas Pasar Modal II Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Yunita Linda Sari mencatat, ada 68 perusahaan calon emiten dalam pipeline atau daftar evaluasi pencatatan perdana saham alias initial public offering (IPO) pada tahun ini.
Deputi Komisioner Pengawas Pasar Modal II Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Yunita Linda Sari mencatat, ada 68 perusahaan calon emiten dalam pipeline atau daftar evaluasi pencatatan perdana saham alias initial public offering (IPO) pada tahun ini.
"Saat ini (untuk) minat IPO ada 68 perusahaan di pipeline, yang menunda juga banyak tergantung kebutuhan," ungkap dia dalam acara Pelatihan dan Media Gathering di Bali, Jumat (9/4).
-
Kapan BNI pertama kali melakukan IPO? Pada 1996 BNI untuk pertama kalinya menawarkan saham perdana kepada masyarakat atau IPO dengan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya.
-
Kapan BRI pertama kali melakukan penawaran umum perdana (IPO)? Saham PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk dengan kode BBRI tepat 20 tahun melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 10 November 2023. BRI melakukan penawaran umum perdana (IPO) pada 10 November 2003 dan menawarkan 3.811,7 miliar lembar saham biasa (common shares) dengan harga Rp875/saham.
-
Bagaimana BRI dan BEI berharap nasabah korporasi mereka bisa memanfaatkan keuntungan dari IPO? Dengan menjadi perusahaan terdaftar, perusahaan memiliki akses langsung ke pasar modal untuk mendapatkan pendanaan tambahan di masa depan melalui penerbitan saham atau obligasi. Hal ini memberikan fleksibilitas dalam manajemen keuangan perusahaan dan memperluas sumber pendanaan yang tersedia
-
Mengapa BRI dan BEI berkolaborasi untuk mendorong nasabah korporasi BRI melakukan IPO? Perusahaan-perusahaan berpeluang besar dalam mengembangkan bisnisnya melalui pendanaan dari pasar modal.
-
Kapan saham BBRI pertama kali dijual ke publik? BRI melakukan penawaran umum perdana (IPO) pada 10 November 2003 dan menawarkan 3.811.765 juta saham biasa (common shares) dengan harga Rp875/saham.
-
Kapan PT Tera Data Indonusa Tbk melantai di bursa saham? Bahkan pada 2022, saat pandemi berlangsung, perusahaan ini berani mengambil langkah melantai di bursa saham.
Kendati demikian, dia memastikan dari 68 perusahaan yang berencana melantai di pasar modal tersebut tidak terdapat satupun dari kalangan perusahaan pelat merah. "Saat ini belum ada BUMN," tekannya
Dia menjelaskan, jumlah emiten yang masuk di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun ini terus menunjukkan peningkatan. Kendati demikian, nilai yang dihimpun dari emiten-emiten tersebut justru mengalami penyusutan dibandingkan beberapa tahun yang lalu.
"Tahun ini raising fund banyak sekali walaupun nominalnya tidak seberapa dibandingkan zaman dua atau tiga tahun lalu walau sedikit tapi value-nya besar. Tapi, sekarang perusahaannya banyak tapi rata-rata dari yang di-offer tidak sebanyak dulu," tegasnya.
Menurutnya, saat ini jumlah emiten yang telah masuk di pasar modal mencapai 803. Terdiri dari 671 emiten saham, 52 emiten obligasi/sukuk, dan 80 emiten saham dan obligasi sukuk. "Atau tumbuh sekitar 12,6 persen dari 713 emiten di tahun lalu," ucapnya.
Sedangkan, nilai kapitalisasi pasar kapitalisasi pasar saham hingga Kamis (8/4) sebesar Rp 7.173 triliun atau naik 2,93 persen dibanding per 30 Desember 2020 sebesar Rp 6.968 triliun. "Jadi, kalau year to date nya naiknya sudah 2,93 persen. Alhamdulillah naik," tandasnya.
Baca juga:
Pemulihan Ekonomi Mulai Terlihat, BEI Optimis dengan Prospek IPO di 2021
Jasa Marga Persiapkan Anak Usaha Pengelola Tol Trans Jawa IPO
Tingkatkan Modal Inti, OJK Dorong Perbankan Melantai di Bursa Saham
Komisaris BEI soal Rencana IPO Unicorn: Momentumnya Pas
Rivian Automotive, Produsen Mobil Listrik Pesaing Tesla Siap IPO Akhir 2021
Saat IPO Rp 510, Kini Harga Saham Bank Syariah Indonesia Rp 2.750