Pasca Tsunami Selat Sunda, Kemenpar Hentikan Sementara Layanan Promosi Wisata
Menteri Pariwisata Arief Yahya melakukan penghentian seluruh aktivitas promosi destinasi di area Selat Sunda untuk sementara waktu. Hal ini merupakan respons atas terjadinya tsunami di sekitar perairan tersebut.
Menteri Pariwisata Arief Yahya melakukan penghentian seluruh aktivitas promosi destinasi di area Selat Sunda untuk sementara waktu. Hal ini merupakan respons atas terjadinya tsunami di sekitar perairan tersebut.
"Dalam fase tanggap darurat bencana, kami mengintruksikan agar seluruh aktivitas promosi di destinasi terdampak bencana dihentikan," kata Menpar Arief seperti ditulis Antara, Jakarta, Minggu (23/12).
-
Kapan tsunami terjadi? Tsunami merupakan gelombang air laut besar yang dipicu oleh pusaran air di bawah laut akibat pergeseran lempeng bumi, erupsi gunung berapi bawah laut, hingga jatuhnya meteor ke laut.
-
Kapan tsunami Storegga terjadi? Tsunami kolosal yang melanda Eropa utara lebih dari 8.000 tahun yang lalu mungkin telah membinasakan penduduk Zaman Batu di Inggris utara.
-
Bagaimana cara BPBD Bantul mengatasi kekurangan EWS Tsunami? “Ke depan akan kita anggarkan lebih banyak lagi. Pengadaan EWS tsunami juga akan kita ajukan ke APBD maupun pusat. Kapan terealisasi tidak tahu yang penting kami mengusulkan dulu,” kata Agus.
-
Apa penyebab tsunami Storegga? Dipicu oleh tanah longsor besar di bawah air di lepas pantai Norwegia, peristiwa ini menyebabkan gelombang raksasa setinggi lebih dari 20 meter (65 kaki) menghantam Kepulauan Shetland, yang terletak di utara daratan Skotlandia.
-
Di mana tsunami Storegga terjadi? Tsunami kolosal yang melanda Eropa utara lebih dari 8.000 tahun yang lalu mungkin telah membinasakan penduduk Zaman Batu di Inggris utara.
-
Apa yang membuat Bantul kekurangan EWS Tsunami? “Karena EWS itu diadakan sudah setahun lalu. Seiring perkembangan zaman ada pertumbuhan komunitas penduduk di pinggir pantai sehingga setelah kita analisis kebutuhan EWS masih kurang,” kata Agus dikutip dari ANTARA pada Kamis (2/11).
Menpar Arief beserta seluruh jajaran Kementerian Pariwisata juga menyampaikan belasungkawa dan duka cita yang mendalam kepada seluruh korban gelombang laut di Kawasan Pantai di Banten, Lampung Selatan, serta yang berada di area Selat Sunda.
"Semua korban yang meninggal dunia atas peristiwa ini, semoga mendapatkan tempat terbaik di sisi Allah, Tuhan Yang Maha Kuasa, serta bagi korban yang menderita luka-luka bisa diberikan perawatan dengan baik dan yang belum ditemukan semoga dalam keadaan selamat dan terus diupayakan langkah pencarian dan penyelamatan," katanya.
Sejak peristiwa terjadi, Menpar Arief memimpin langsung koordinasi penanganan bencana dengan seluruh jajaran Kementerian Pariwisata. "Tim crisis center Kementerian Pariwisata segera diaktivasi dari satuan kerja terkait dan hari ini sudah harus ada tim yang berangkat untuk memfasilitasi Posko Kemenpar di lokasi," katanya.
Ia juga meminta agar seluruh Tim Crisis Center sudah harus menuju ketiga lokasi yang terdampak bencana alam tersebut untuk memantau dan memberikan pelayanan terkait sektor pariwisata.
Pada kesempatan yang sama Kementerian Pariwisata segera menerbitkan "holding statement", mempedomani info-info resmi bencana yang dikeluarkan oleh BMKG dan BNPB secara terbuka dan sejujur-jujurnya.
"Saat ini Tim TCC kemenpar sedang melakulan koordinasi dan pendataan awal terhadap ekosistem pariwisata terdampak bencana di tiga lokasi tersebut, baik dari aspek aksesibiltas, amenitas dan atraksinya," tandasnya.
Baca juga:
PVMBG Pastikan Gunung Anak Krakatau Belum Menunjukkan Letusan Besar
Takut Tsunami Susulan, Warga Pandeglang Berlari ke Ketinggian
Dampak Tsunami di Anyer, Banyak Tamu Hotel Pilih Pulang Lebih Awal
Rumah dan Kapal Rusak, Nelayan di Pantai Sukaraja Tak Berani Pulang
Petugas Evakuasi 12 Mahasiswa Korban Tsunami yang Terjebak di Pulau Legundi
Korban Tsunami di Lampung Selatan Bertambah, 16 orang Meninggal 126 Luka-luka
BTS Padam Setelah Diterjang Tsunami Banten, Telkomsel Pasang Genset