Pembangunan Sekat Kanal Diklaim Efektif Bantu Cegah Kebakaran Hutan
Pembangunan sekat kanal di wilayahnya terbagi dalam dua tahapan, di mana tahap pertama sudah berjalan 80 persen.
Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) untuk pertama kalinya membangun sekat kanal di Desa Siju, Kecamatan Rambutan, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan. Pembangunan tersebut merupakan salah satu upaya dalam mencegah kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).
Bendahara Kelompok Masyarakat (Pokmas) Desa Siju, Siabang menjelaskan, pembangunan sekat kanal di wilayahnya terbagi dalam dua tahapan, di mana tahap pertama sudah berjalan 80 persen.
-
Kapan kebakaran hutan terjadi? Sebelumnya AR diburu polisi karena diduga membakar hutan milik Perhutani pada 21 Oktober lalu.
-
Di mana contoh tempat wisata hutan mangrove di Jakarta? Di Indonesia, ada banyak hutan mangrove yang saat ini dijadikan tempat wisata alam. Salah satunya di Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara.
-
Kapan kemacetan di Jakarta terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
-
Dimana letak Taman Bunga Kutabawa? Taman Bunga Kutabawa merupakan destinasi wisata yang terletak di Pejagan I, Desa Kutabawa, Kecamatan Karangreja, Kabupaten Purbalingga.
-
Di mana kebakaran hutan tersebut terjadi? Ia diduga membakar area hutan milik Perhutani seluas 5 hektare, setengah dari total luas hutan tersebut, yaitu 10 hektare.
-
Bagaimana hutan awan terbentuk? Ketika udara tersebut naik dan mendingin, awan terbentuk saat bertemu dengan lereng gunung yang tinggi. Melalui fenomena ini, awan menyaring melalui tajuk pepohonan di mana uap air pada daun atau jarum pohon bergabung menjadi tetesan yang lebih besar.
"Sekat kanal yang dibangun di Desa Siju rencananya ada lima sekat kanal yang terbagi dalam dua tahap, tahapan pertama yaitu tiga sekat kanal dan tahap kedua yaitu dua sekat kanal," ujar Siabang di Jakarta, Jumat (10/9).
Prosesnya sendiri yaitu tim Pokmas yang awalnya terdiri dari 21 orang dibagi dalam 3 kelompok, di mana masing-masing kelompok membangun satu sekat kanal, sehingga tahap pertama pun kini hampir rampung.
Sementara itu, Kepala Desa Siju, Marwah menyambut positif program Restorasi Gambut yang dilakukan oleh BRGM dengan membangun sekat kanal di desanya. Namun dirinya tak menampik jika ada warga yang terdampak akibat sekat kanal, karena dari 2.200 penduduk Desa Siju, 50 persen di antaranya menggantung hidup dengan mencari ikan.
"Mata pencaharian warga, salah satunya mencari ikan, namun karena ada sekat kanal, perahu masyarakat agak kesulitan melewatinya. Mereka pun berharap ada bantuan ternak, agar warga yang menggantungkan hidupnya dengan mencari ikan bisa beralih ke peternakan," ungkap Marwah.
Revitalisasi Mata Pencaharian
Marwah berkelakar, BRGM sendiri berencana akan melakukan Revitalisasi Sumber Mata Pencaharian Masyarakat (R3) kepada warga yang terdampak. "Warga desa berharap kalau bisa bantuan R3 dari BRGM ini lebih ke pelatihan peternakan sapi, karena sapi di Kecamatan Rambutan lebih menjanjikan dan berkembang cepat," jelasnya.
Kepala Kelompok Kerja Wilayah Sumatera, Soesila menambahkan, bantuan R3 diberikan sebagai insentif agar masyarakat menjaga infrastruktur pembasahan yang sudah dibangun, juga turut dalam perlindungan lahan gambut di desa.
"Peternakan sapi ini selain menguntungkan secara ekonomi, juga secara ekologi, mengingat pakan sapi adalah rerumputan yang tumbuh di lahan gambut basah," tandasnya.
(mdk/idr)