Pemerintah Buka Peluang Lanjutkan Pemberian BLT Dana Desa di 2021
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT), Abdul Halim Iskandar, menyebut penyaluran Bantuan Langsung Tunai (BLT) Dana Desa untuk 2021 masih dimungkinkan. Dengan catatan adanya penurunan jumlah penerima manfaat dibandingkan di 2020.
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT), Abdul Halim Iskandar, menyebut penyaluran Bantuan Langsung Tunai (BLT) Dana Desa untuk 2021 masih dimungkinkan. Dengan catatan adanya penurunan jumlah penerima manfaat dibandingkan di 2020.
"Nah untuk tahun 2021 BLT masih dimungkinkan. Tapi tentu harapannya adalah semakin berkurang jumlah penerimanya," ujar pria yang akrab disapa Gus Menteri dalam konferensi pers virtual via Youtube Sekretariat Presiden, Rabu (16/12).
-
Kapan Presiden Jokowi memberikan BLT El Nino di Banyumas? Selain itu, Presiden Jokowi juga memberikan Bantuan Langsung Tunai (BLT) El Nino kepada para penerima manfaat di Gudang Bulog Klahang, Banyumas.
-
Kapan Dewan Banteng resmi dibentuk? Sebanyak 612 anggota aktif dan pensiunan menyetujui pembentukan Dewan Banteng ini yang dipimpin oleh Letkol Ahmad Husein. Dewan Banteng resmi terbentuk pada tanggal 25 November 1956.
-
Apa yang diumumkan oleh BPBD DKI Jakarta? Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mengumumkan, cuaca ekstrem berpotensi melanda Ibu Kota hingga 8 Maret 2024.
-
Di mana PLTA Ketenger berada? Salah satu peninggalan Belanda itu adalah PLTA Ketenger, lokasinya berada di Gerumbul Kalipagu, Desa Ketenger, Kecamatan Baturraden.
-
Kapan Desa Panggungharjo dibentuk? Desa Panggungharjo dibentuk berdasarkan maklumat monarki Yogyakarta tahun 1946 yang mengatur tentang tata kalurahan saat itu.
-
Kenapa pemerintah memberikan BLT El Nino? Tujuan dari BLT El Nino atau Bantuan El Nino untuk memberikan bantuan kepada masyarakat yang terdampak, seperti bantuan pangan, air bersih, dan bantuan ekonomi.
Gus Menteri mengungkapkan, pemangkasan jumlah penerima manfaat BLT Dana Desa itu dikarenakan adanya asumsi kinerja ekonomi nasional mulai pulih. "Berarti para penima yang datang kemarin diharapkan sudah berkurang tentu jumlahnya tidak sebesar kemarin," terangnya.
Kendati demikian, dia menyebut, kementeriannya masih menunggu restu Presiden Jokowi terkait penyaluran BLT Dana Desa untuk tahun depan. "Kita masih menunggu arahan langsung dari bapak presiden (Jokowi) terkait BLT ini," tutupnya.
Pencairan Dana Desa per 15 Desember Capai Rp 47,2 T
Sebelumnya, Gus Menteri mencatat, realisasi penggunaan dana desa sudah mencapai Rp47,255 triliun per 15 Desember 2020.
"Dana desa dalam pagu APBN 2020 Rp71,190 triliun, sudah digunakan Rp47,255 triliun sejak awal Januari 2020 hingga 15 Desember lalu," ujar pria yang akrab disapa Gus Menteri dalam konferensi pers virtual via Youtube Sekretariat Presiden, Rabu (16/12).
Gus Menteri merinci, dana desa senilai Rp47,255 triliun tersebut digunakan untuk pembiayaan empat program unggulan di desa.
"Di antaranya program Desa Tanggap Covid-19 sebesar Rp3,170 triliun, program Padat Karya Tunai Desa sebesar Rp15,233 triliun, program Pembangunan Infrastruktur lain sebesar Rp8,435 triliun, dan BLT Dana Desa sebesar Rp20,415 triliun," jelas dia.
Sementara, sisa anggaran dana desa senilai Rp23,934 triliun akan dialokasikan untuk pembiayaan melanjutkan dua program yang dinilai berdampak besar terhadap perekonomian warga desa. Yakni BLT Dana Desa Desember 2020 senilai Rp8,045 triliun dan program Padat Karya Tunai Desa Desember 2020 senilai Rp15,889 triliun.
(mdk/bim)