Pemerintah Diimbau Tak Hanya Lirik Investasi dari China dan Jepang
Duta Besar RI untuk Norwegia, Todung Mulya Lubis mendorong pemerintah untuk tak melulu melihat arah investasi dari China dan Jepang. Sebab, Todung menilai ada sejumlah potensi investasi yang bisa direspon dari negara lain, seperti Norwegia.
Duta Besar RI untuk Norwegia, Todung Mulya Lubis mendorong pemerintah untuk tak melulu melihat arah investasi dari China dan Jepang. Sebab, Todung menilai ada sejumlah potensi investasi yang bisa direspon dari negara lain, seperti Norwegia.
Dia menjelaskan, investasi Norwegia tak terlalu banyak. Padahal, banyak sektor yang berpotensi untuk ditanami investasi oleh Norwegia.
-
Di mana Gubernur Olly Dondokambey bertemu dengan Dubes RI untuk Jepang? Dalam pertemuan yang dihelat di Kantor KBRI Tokyo pada Maret 2023 ini Olly optimis bahwa kelak, ekspor dan impor di wilayah timur Indonesia khususnya Sulut bisa langsung melalui pelabuhan Bitung tanpa perlu melalui Pelabuhan Makassar, Ujung Pandang, Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta dan Pelabuhan Tanjung Perak, Jawa Timur.
-
Apa saja peluang investasi di Sulut yang dibeberkan Wagub Kandouw ke investor Jepang? Peluang investasi tersebut diantaranya ekspor komoditi Sulut, investasi geothermal sebagai energi terbarukan, transformasi digital pariwisata, industri perikanan serta pengembangan kapasitas SMK dalam menyiapkan tenaga kerja profesional untuk siap bekerja di sektor industri di Jepang.
-
Siapa saja yang hadir dalam kegiatan misi dagang dan investasi di Bengkulu? Bertempat di Hotel Grage Bengkulu, Senin (3/7), kegiatan misi dagang dan investasi ini dihadiri langsung oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Sekretaris Daerah Bengkulu Hamkah Sabri, Direktur Utama bankjatim Busrul Iman, Kepala OPD Jawa Timur dan Bengkulu serta Pimpinan BUMD Jawa Timur lainnya.
-
Dimana Wagub Kandouw melakukan kunjungan kerja untuk membahas peluang investasi Sulut? Wakil Gubernur Sulawesi Utara Steven OE Kandouw melakukan kunjungan kerja ke Pusat Investasi Bank Indonesia di Kota Tokyo, Jepang,
-
Kapan orang kaya berinvestasi? Orang kaya berinvestasi untuk jangka panjang dan tidak panik saat pasar bergejolak.
-
Apa tujuan utama pertemuan Menaker dengan Dubes Indonesia untuk Laos? Pertemuan keduanya dalam rangka peluang kerja sama antara Indonesia dan Laos di bidang ketenagakerjaan, khususnya terkait pelatihan dan pemagangan kerja.
"Dalam 5 tahun terakhir, FDI dari Norwegia ke Indonesia itu up and down. Jumlahnya selama 5 tahun itu USD 64,2 juta. Jadi relatively very small. Padahal potensi itu besar sekali," ujar dia dalam webinar bertajuk Mendorong Peningkatan Investasi Melalui Indonesia-EFTA CEPA (IE-CEPA), Jumat (27/11).
Lokasi investasi Norwegia di Indonesia tersebar dari Sumatera sampai Papua. Namun masih dominan berada di Pulau Jawa senilai USD 31,54 juta. Menyusul setelahnya di Papua USD 25,77 juta, Sumatera USD 3,79 juta, serta BAli dan Nusa Tenggara sebesar USD 2,5 juta.
"Yang kita butuhkan jauh lebih banyak dari itu dan sektor-sektor yang sebetulnya menarik untuk ditanamkan modal di Indonesia sangat banyak. Tapi mengapa kita tidak berhasil menggaet investor dari Norwegia untuk masuk ke Indonesia," kata dia.
Dia menilai, hal ini lantaran kurangnya marketing dan juga pemberian insentif baik fiskal maupun non-fiskal. Untuk itu, dia mendorong agar agar investasi ini tak hanya menyasar China dan Jepang.
"Saya mengimbau supaya untuk melihat (investasi) ke utara, jangan hanya melihat ke China, Jepang, ke tempat-tempat lain. Tapi look North. Karena ini juga potensi yang besar," kata dia.
Investasi Norwegia ke Indonesia paling besar adalah industri kimia dan investasi dengan nilai USD 20,2 juta atau 31,4 persen. Menyusul setelahnya pertambangan 14,5 persen senilai USD 9,3 juta.
Kemudian ada industri logam dasar 5,1 persen senilai USD 2,3 juta. Dan perhotelan USD 2,3 juta atau hanya 3,6 persen. Sementara sisanya, sekitar USD 27,7 juta atau 43,1 persen merupakan sektor lainnya khususnya jasa.
"Fakta-fakta ini menunjukkan bahwa potensi itu cukup besar. Tetapi marketing dan promosi dari pihak kita mungkin perlu ditingkatkan lebih jauh. ini PR kita ke depan," tandasnya.
Reporter: Pipit Ika Ramadhani
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)