Pemerintah diminta tak batasi produksi mobil berbahan bakar minyak di 2040
Pemerintah diminta tidak perlu buru-buru dalam pengembangan mobil listrik, salah satunya dengan membatasi produksi mobil berbahan bakar di tahun 2040. Jika itu terjadi, dikhawatirkan akan mengurangi jumlah investor.
Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO) menyatakan dukungannya terhadap upaya pemerintah untuk mengembangkan mobil listrik di dalam negeri. Namun, pemerintah diminta tidak perlu buru-buru dalam pengembangan mobil listrik, salah satunya dengan membatasi produksi mobil berbahan bakar di tahun 2040.
"Ada yang namanya mobil listrik untuk kemudian hari. Ada (mobil) cobastion engine yang masih berjalan. Yang kita harapkan jangan mematikan industri yang sudah ada. Katanya (pembatasan mobil bahan bakar) akan di tahun 2040," ungkap Ketua Umum Gaikindo, Yohanes Nangoi, di Hotel Century Park Senayan, Jakarta, Selasa (22/5).
-
Kapan sektor otomotif di Indonesia mengalami pertumbuhan pesat? Pada tahun 2000-an, sektor otomotif di Indonesia mengalami pertumbuhan yang pesat.
-
Bagaimana perubahan di industri otomotif Indonesia pada era Jokowi? Terjadi perubahan besar dalam kepemilikan usaha di industri otomotif Indonesia. Variabelnya banyak.Menariknya, merek otomotif China mulai masuk pada 2017 lewat Wuling dan DFSK. Disusul Hyundai (Korea) pada 2021.Yang terbaru, merek China kembali masuk pada 2022-2023: Chery, Neta, Great Wall Motor (GWM), dan lain-lain. Varialebel utama antara lain krisis moneter 1998, krisis industri keuangan 2008, dan sebagainya. Variabel ini cukup mengubah potret raja otomotif Indonesia di era Jokowi:Dari pengusaha ke kelompok usaha (konglomerasi).
-
Apa yang memengaruhi jarak tempuh mobil listrik? Menurut informasi resmi dari Hyundai Gowa, ada beberapa faktor yang memengaruhi jarak tempuh kendaraan listrik. Faktor-faktor tersebut mencakup kebiasaan berkendara, penggunaan daya tambahan, kondisi saat berkendara, serta status energi pada baterai.
"Ada beberapa negara (yang komit gunakan mobil listrik) seperti Belgia, saya akui sedang bergerak ke sana, tapi Belgia bukan negara penghasil otomotif. Dia hanya pemakai," lanjut Yohanes.
Dia mengatakan saat ini performa industri mobil dalam negeri sedang baik. Menurut dia, ide untuk membatasi mobil bahan bakar ini bisa berdampak negatif pada industri mobil dalam negeri.
Dengan dibatasinya produksi mobil berbahan bakar minyak di 2040, dikhawatirkan akan mengurangi jumlah investor. Sehingga, dia meminta agar produsen mobil tetap bisa memproduksi mobil berbahan bakar minyak sekaligus membuat mobil listrik.
"Saat ini punya 1,2 juta orang yang kerja (di industri otomotif). Kita punya ekspor yang besar. Jangan diberhentikan dulu kalau ini (mobil listrik) sudah menjanjikan dan ini jadi silakan enggak apa-apa," tegasnya.
Baca juga:
Mobil masa depan Indonesia, berbahan bakar listrik hingga minyak limbah sawit
Ini pesan pengusaha agar 20 persen mobil gunakan listrik di 2025
Dukung program pemerintah, GIIAS 2018 hadirkan sederet mobil listrik
Penjualan mobil Astra menurun di triwulan I-2018
Pemerintah targetkan 20 persen produksi mobil nasional pada 2025 berjenis listrik