Pemerintah harus jual produk industri kreatif di pasar dunia
"Pemerintah harus ikut. Itu seperti Singapura aja pemerintah mereka ikut."
Pemerintah harus terlibat dalam memasarkan produk industri kreatif Tanah Air. Keterlibatan penuh ini sudah dilakukan pemerintah Singapura terhadap produk industri kecil menengahnya.
"Branding program itu butuh biaya, pemerintah harus ikut. Itu seperti Singapura aja pemerintah mereka ikut. Nanti saya akan bicarakan," kata Menteri Perindustrian M.S. Hidayat saat meresmikan pameran industri kreatif Kabupaten Bantul di Kementerian Perindustrian, Jakarta, Selasa (15/4).
-
Apa yang menunjukkan pertumbuhan industri manufaktur Indonesia? Geliat pertumbuhan ini dapat terlihat dari peningkatan permintaan baru yang menunjukkan aktivitas produksi yang semakin terpacu.
-
Bagaimana pertumbuhan industri di Sidoarjo berkontribusi terhadap perekonomian daerah? Pertumbuhan industri di Sidoarjo telah memberikan kontribusi yang signifikan terhadap perekonomian daerah dan menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat setempat.
-
Apa yang mendorong pertumbuhan pesat industri game di Indonesia? Dengan semakin berkembangnya digitalisasi dan jumlah pemain game yang bertambah, serta dukungan dari ekosistem yang kuat, kedua industri ini diprediksi akan terus tumbuh dengan pesat.
-
Bagaimana Indonesia mendukung pertumbuhan industri esports? Pertumbuhan esports di Indonesia mendapat dukungan besar dari pemerintah. Esports bukan hanya gaya hidup, tapi juga profesi.
-
Mengapa industri tembakau dianggap vital bagi perekonomian Indonesia? Setidaknya dalam beberapa tahun terakhir, industri tembakau telah berkontribusi kepada penerimaan negara sebesar ratusan triliun rupiah setiap tahunnya.
-
Bagaimana PT Astra Agro Lestari Tbk mengembangkan industri perkebunan di Indonesia? Astra Agro Lestari Tbk (Perseroan) mulai mengembangkan industri perkebunan di Indonesia sejak lebih dari 30 tahun yang lalu.
Terkait produk industri kreatif Kabupaten Bantul, menurut Hidayat, masih banyak dijual di pasar dalam negeri, terutama Bali. Padahal, produk mereka bisa dijual di luar negeri dengan harga yang lebih baik.
"Sekarang tidak bisa mengekspor sendiri karena belum ada pembelinya. Bantul harus belajar memperkenalkan dengan brand bisa jual dan dikenal," ucap Hidayat.
Dia menambahkan, sebanyak 80 persen ekspor produk kerajinan Jogjakarta berasal dari Kabupaten Bantul. "Barangkali dengan promosi terus menerus membantu mempercepat terkenalnya Bantul dengan produksinya."
(mdk/yud)