Pemerintah Ingatkan Pemda Jamin Ketersediaan Air Minum dan Sanitasi
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Suharso Monoarfa mengingatkan peran penting kepala daerah dalam menjamin ketersediaan air minum dan sanitasi di masyarakat, dengan memastikan infrastruktur terus dibangun.
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Suharso Monoarfa mengingatkan peran penting kepala daerah dalam menjamin ketersediaan air minum dan sanitasi di masyarakat, dengan memastikan infrastruktur terus dibangun.
Menurutnya, Konferensi Sanitasi dan Air Minum Nasional (KSAN) 2022 menjadi wadah penting dalam memperkuat profil sanitasi dan air minum. Ini sekaligus jadi wadah untuk mendiskusikan segala masalah utama dalam menjamin kebutuhan dasar masyarakat.
-
Apa yang dilakukan Kementerian PUPR untuk menjamin ketersediaan air bersih dan sanitasi? Keberhasilan Indonesia dalam mencapai kemajuan yang signifikan dalam pembangunan infrastruktur adalah untuk menjamin ketersediaan air bersih dan sanitasi bagi seluruh rakyat secara berkelanjutan. Upaya ini untuk menghadapi urbanisasi, perubahan iklim dan populasi yang terus meningkat.
-
Siapa yang berperan penting dalam meningkatkan akses air bersih dan sanitasi? Kami menyerukan kolaborasi lintas sektor yang lebih kuat, terutama di daerah-daerah terpencil, untuk memastikan bahwa setiap anak memiliki akses ke air bersih dan sanitasi yang layak," ujarnya.
-
Kapan BRI memulai menyalurkan air bersih? Penyaluran air bersih ke titik-titik terdampak kekeringan itu mulai dilakukan pada 25 Oktober.
-
Kapan BPBD Cilacap mendistribusikan bantuan air bersih? Hingga Selasa (14/8), BPBD Cilacap telah menyalurkan bantuan air bersih sebanyak 40 tangki yang bersumber dari APBD Kabupaten Cilacap tahun anggaran 2023.
-
Apa yang dibahas oleh Dirut BPJS Kesehatan dan Wali Kota Balikpapan dalam pertemuan tersebut? Kunjungan tersebut untuk membahas langkah peningkatan layanan kesehatan dan manfaatnya bagi warga Kota Balikpapan.
-
Bagaimana BPBD Batang membantu warga yang mengalami krisis air bersih? “Kami telah mendistribusikan 25 tangki air atau sekitar 125 ribu liter air bersih ke desa-desa terdampak krisis air bersih,” kata Kepala Pelaksana BPBD Batang, Ulul Asmi dikutip dari ANTARA.
"Saya kira memang untuk penyediaan air minum yang sebagaimana ditingkatkan akses keamanan dan akses aman ini jawaban yang paling penting itu terletak di bahu para pemimpin di daerah," katanya saat membuka KASN 2022, Rabu (25/5).
Infrastruktur sanitasi dan air minum ini, menurutnya jadi satu aspek infrastruktur yang penting. Di samping akses jalan hingga gedung-gedung di perkotaan, dia juga melihat adanya ancaman jika sanitasi dan air minum ini tidak tertangani dengan baik.
"Seringkali kalau infrastruktur yang dilihat itu, jalan, gedung, padahal dari pengalaman kita saat pandemi, ketersediaan air itu menunjukkan (sebuah) ancaman. Kalau sekarang kita dihadapkan dengan hepatitis, kita lihat juga penyakit menular yang ada di Indonesia termasuk yang tertinggi di dunia," terangnya.
Selain itu, Suharso mengungkap peningkatan akses air minum dan sanitasi yang layak dan aman merupakan salah satu indikator dari Sustainable Development Goals (SDGs). Bahkan ini telah menjadi bagian penting dalam penyediaan infrastruktur yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024.
"Sejalan dengan visi Indonesia 2045, transformasi ekonomi didukung pembangunan SDM di mana didalamnya penyediaan air minum dan sanitasi berperan penting, sehingga kita bisa menyelamatkan masyarakat dan bangsa dari ketersediaan air yang tak memenuhi syarat," tuturnya.
Dia menegaskan, pandemi menjadi satu cermin penting dalam menyediakan fasilitas air minum dan sanitasi yang memadai di rumah tangga. Untuk itu, hal ini perlu diselesaikan secara terintegrasi, terutama dalam mencegah dan mengendalikan infeksi yang jadi salah satu sumber gangguan penyakit.
Dia memastikan sektor ini perlu menjadi prioritas di skala nasional dan pembangunannya di tingkat daerah. Sementara, dalam mengejar target penyediaan air dan sanitasi yang aman, dia memandang perlu ada kolaborasi berbagai pihak.
"Diperlukan kolaborasi yang kuat untuk itu utamanya para pemangku kepentingan termasuk sektor swasta melalui kerja sama badan usaha dan pendanaan inovatif lainnya, seperti wakaf, zakat, infak, sedekah, dana masyarakat dan CSR," tandasnya.
Reporter: Arief Rahman H.
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Siapkan Tandon Air Buat Warga, Begini Cara BPBD Cilacap Antisipasi Bencana Kekeringan
Wapres Ma'ruf Amin: Akses Air Minum Aman Baru Dinikmati 11 Persen Penduduk RI
8 Manfaat Air bagi Kehidupan yang Tak Tergantikan, Penting Diketahui
Mitos atau Fakta: Tubuh Perlu Minum 8 Gelas Air Tiap Hari
Buruknya Distribusi Air Bersih di Tengah Ancaman Kekeringan Jakarta
Air Bisa Menjadi Penyebab Masalah Kulit: Mengenal Air Sadah