Pemerintah kecewa pada kinerja Jasa Marga
Pemerintah kecewa karena tarif tol Jakarta-Cikampek baru saja naik, dan sekarang malah banjir.
Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-Pera) mengaku kecewa terhadap kinerja PT Jasa Marga Tbk, khususnya terkait dengan kejadian banjir di Jalan Tol Jakarta-Cikampek (Japek) KM 37+500 pada Minggu (13/11).
Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat, Arie Setiadi Moerwanto mengaku kekecewaan itu karena baru sebulan lalu tarif Jalan Tol Jakarta-Cikampek naik dan seharusnya pelayanan bisa ditingkatkan. Arie juga menyebut, banjir terjadi karena buruknya sistem drainase, khususnya di kawasan Delta Mas Cikarang Utama.
-
Di mana banjir terjadi di Jakarta? Data itu dihimpun hingga Jumat 15 Maret 2024 pada pukul 04:00 WIB. "Kenaikan status Bendung Katulampa dan Pos Pantau Depok menjadi Siaga 3 (Waspada) dari sore hingga malam hari serta menyebabkan genangan di wilayah DKI Jakarta," kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji dalam keterangan tertulis, Jumat (15/3).
-
Siapa yang menangani banjir di Jakarta? Dia menjelaskan, BPBD DKI Jakarta mengerahkan personel untuk memonitor kondisi genangan di setiap wilayah dan mengkoordinasikan unsur Dinas SDA, Dinas Bina Marga, Dinas Gulkarmat untuk melakukan penyedotan genangan dan memastikan tali-tali air berfungsi dengan baik bersama dengan para lurah dan camat setempat. "Genangan ditargetkan untuk surut dalam waktu cepat," ujar dia.
-
Dimana saja lokasi rawan banjir di Kabupaten Banyumas? Wilayah rawan longsor di Kabupaten Banyumas, antara lain Kecamatan Sumpiuh, Kemranjen, Gumelar, Pekuncen, Lumbir, Banyumas, Ajibarang, dan Kedungbanteng. Sementara wilayah rawan banjir di antaranya Tambak, Sumpiuh, Kemranjen, Lumbir, dan Wangon,"
-
Di mana banjir di Cirebon timur terjadi? Banjir di wilayah Cirebon timur ini kemudian viral di media sosial pada Rabu (6/3). Dalam video yang beredar terlihat sejumlah karyawan kesulitan mengevakuasi kendaraan roda dua miliknya yang terparkir di area pabrik.
-
Di mana banjir terjadi di Semarang? Banjir terjadi di daerah Kaligawe dan sebagian Genuk.
-
Kapan Jalan Tol Semarang-Batang diresmikan? Pada 20 Desember 2018, Jalan Tol Semarang-Batang telah diresmikan oleh Presiden Joko Widodo di Jembatan Kalikuto bersama dengan ruas tol Pemalang-Batang dan Salatiga-Kartasura.
"Saya juga sudah berkoordinasi dengan Dirjen Sumber Daya Air (SDA) Imam Santoso untuk segera melakukan langkah-langkah yang diperlukan agar peristiwa banjir itu tidak terulang lagi," katanya seperti dikutip dari Antara, Selasa (15/11).
Namun demikian, Arie meminta agar pihak terkait, yaitu PT Jasa Marga (Persero) Tbk dan PT Puradelta Lestari Tbk, tidak saling lempar tanggung jawab dan harus segera mencari solusi agar masalah itu tidak terjadi lagi di kemudian hari.
"Yang bisa saya janjikan ini bisa segera kami tangani, nggak usah lempar tanggung jawab. Nggak usah ini tanggung jawab siapa-siapa," kata Arie.
Dia menyebut kejadian banjir yang kedua itu cukup memalukan, meski faktor utama banjir bukan karena kondisi tol, melainkan disebabkan di luar dari konstruksi tol. "Jangan sampai itu terjadi lagi, malu juga kan. Bukan mengelak, tapi banjirnya kan bukan dari jalan tolnya, tapi dari luar jalan tol, tapi itu jadi konsen kami," katanya.
Selain di tol Jakarta Cikampek, masih ada kemungkinan banjir besar terjadi di tol Gede Bage Bandung Jawa Barat. "Ruas ini saluran drainase kotanya cukup buruk sehingga bisa memicu terjadi luapan banjir saat hujan tiba," katanya.
Dirjen Sumber Daya Air Kementerian PU-Pera, Imam Santosa mendesak pengembang PT Puradelta Lestari Tbk untuk segera memenuhi kewajibannya memperbaiki drainase dan lainnya. Hal itu diperlukan agar banjir di tol itu tidak terjadi lagi.
AVP Corporate Communication PT Jasa Marga (Persero) Tbk, Dwimawan Heru membenarkan bahwa genangan air setinggi lebih dari 30 cm di Tol Jakarta-Cikampek (Japek) KM 37+500 pada hari Minggu (13/11) merupakan kejadian kedua kalinya.
"Sebelumnya, banjir pada 14 Februari 2016. Pengguna jalan tol juga dapat melintas di jalan tol. Terjadinya genangan air tersebut diakibatkan melimpahnya air dari Kawasan Delta Mas," katanya.
Saat itu, kata Heru, pegembang sepakat akan melakukan perbaikan sistem drainase lingkungan kawasan agar kejadian tersebut tidak terulang dan berdampak terhadap lalu lintas jalan tol maupun kerusakan perkerasan jalan tol.
Kesepakatannya ialah pengembang menambah kapasitas tampungan Situ Alamsari dari semula luasnya 4 Ha menjadi 9 Ha, membuat saluran permanen dari Situ Alamsari ke arah Sungai Cibeet di sisi timur Km 41 Jalan Tol Japek dengan catatan jika saluran permanen belum dapat dilaksanakan maka pengembang akan membuat saluran sementara untuk mencegah naiknya air di Situ Alamsari dan Situ Rawa Binong, dan terakhir normalisasi Situ Rawa Binong.
"Sampai dengan saat ini mereka baru menyelesaikan perluasan Situ Alam Sari menjadi 9 Ha saja dan belum menyelesaikan sodetan ke Kali Cibeet secara permanen maupun sementara (temporary), serta normalisasi Situ Rawa Binong," kata Heru.
Baca juga:
Menteri Basuki sebut 2 BUMN bakal lepas proyek ke swasta
Tarif tol naik, Jasa Marga anggarkan Rp 200 M tambah gardu tol
Operator jalan tol Jakarta-Cikampek suntik modal Rp 1 M ke 37 UKM
Jasa Marga raih penghargaan ARA 2015
Per Juli 2016, Jasa Marga raup laba Rp 925 miliar