Pemerintah Komitmen Tangani Pandemi dan Perubahan Iklim Global
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memastikan, pemerintah berkomitmen untuk membantu penyelesaian dua permasalahan berat yang tengah dihadapi oleh dunia. Yakni, pandemi global Covid-19 dan isu perubahan iklim yang dianggap tidak hanya mengancam ekonomi global namun juga kesehatan warga dunia.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memastikan, pemerintah berkomitmen untuk membantu penyelesaian dua permasalahan berat yang tengah dihadapi oleh dunia. Yakni, pandemi global Covid-19 dan isu perubahan iklim yang dianggap tidak hanya mengancam ekonomi global namun juga kesehatan warga dunia.
"Sehingga keduanya tidak dalam urutan prioritas. Sementara kami fokus menangani masalah risiko Covid-19 ini. Bukan berarti pemerintah Indonesia menempatkan risiko kedua (perubahan iklim) karena sangat penting, secara global," ujar dia dalam webinar oleh PLN bertajuk "PLN Go Green and Sustainable", Senin (2/11).
-
Bagaimana Indonesia mendorong pemerintah agar mengatasi perubahan iklim di Sidang Umum ke-44 AIPA? “Dalam aspek itu, peran dan visi parlemen sangat penting dan besar untuk tidak hentinya selalu mendorong pemerintah agar melakukan segala upaya tidak hanya bisnis as usual, tapi juga out of the box, melampaui daripada konsep-konsep biasa,” ujar Wakil Ketua BKSAP DPR RI ini.
-
Mengapa Indonesia menagih janji pendanaan negara maju untuk mengatasi perubahan iklim di Sidang Umum ke-44 AIPA? Pada 15th Conference of Parties (COP15) of the UNFCCC di Denmark tahun 2009, Putu mengungkap bahwa negara maju berkomitmen tujuan kolektif memobilisasi 100 miliar dolar per tahun mulai 2020 untuk aksi iklim bagi negara berkembang, yaitu aksi mitigasi terhadap perubahan iklim dan transparansi pelaksanaan. "Sehingga ini memang belum kita mampu mewujudkan. Dan harapannya jika ini tuntutan Indonesia harapannya juga menjadi tuntutan kawasan ASEAN kepada negara-negara yang maju," Putu Supadma Rudana.
-
Apa yang diharapkan oleh pengusaha dari pemimpin negara selanjutnya terkait iklim usaha? "Tentunya harus membawa iklim usaha lebih baik lagi, stabil, dan hal-hal yang berkelanjutan sudah baik sekarang ini dilanjutkan untuk mempercepat dan mengakselerasi proses pembangunan dan mendorong kesejahteraan masyarakat," kata Anggawira kepada merdeka.com, Kamis (19/10).
-
Bagaimana caranya agar iklim usaha di Indonesia bisa menjadi lebih baik di masa depan? Anggawira menuturkan, tantangan Indonesia ke depan dalam iklim usaha yaitu demografi. Menurutnya, demografi yang ada harus mendapatkan akselerasi yang cepat agar lapangan pekerjaan bisa lahir. Di satu sisi, lahirnya lapangan pekerjaan jika suasana dalam negeri kondusif, dan aman. "Sehingga investasi bisa masuk, ahli teknologi bisa masuk. Saya rasa hal-hal ini yang harus menjadi perhatian dan juga tantangan untuk pemerintahan ke depannya," ucapnya.
-
Apa yang dilakukan Sri Mulyani setelah bertemu dengan Jokowi? Namun, Sri Mulyani enggan bicara banyak setelah rapat bersama Jokowi. Dia menolak memberikan pernyataan dan enggan tanya jawab dengan awak media. Sembari menjawab singkat, ia cuma menunjukkan gestur minta maaf dengan tangannya.
-
Sri Mulyani bertemu Presiden Jokowi, apa tujuan pertemuannya? Sebelumnya, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani diagendakan menemui Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Istana Merdeka Jakarta, Jumat (2/2) siang. Sri Mulyani akan melaporkan hal-hal terkait anggaran pendapatan belanja negara (APBN) tahun 2024.
Bendahara negara mengatakan, untuk kasus covid-19, Pemerintah Indonesia telah menempuh berbagai kebijakan untuk menjawab tantangan atas terjadinya berbagai kekacauan, seperti terganggunya perekonomian dalam negeri. Adapun kebijakan yang diambil mulai dari bidang kesehatan, sosial, ekonomi, serta keuangan.
"Kami memperbaiki atau meningkatkan perlindungan sosial kami terutama bagi masyarakat miskin yang sangat rentan selama COVID-19 ini. Dan kami juga meningkatkan dukungan kami untuk Usaha Kecil Menengah termasuk juga Komunitas bisnis umum. karena mereka semua tanpa pandang bulu telah terpengaruh parah oleh Covid-19," jelasnya.
Sementara untuk permasalahan perubahan iklim, ujar Sri Mulyani, Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk mendukung berbagai program yang bersifat ramah lingkungan, termasuk pengembangan energi terbarukan. Dalam konteks ini, tentunya Pemerintah Indonesia juga berkomitmen penuh dengan tujuan pembangunan berkelanjutan.
"Faktanya, perubahan iklim telah menjadi arus utama dalam kebijakan pemerintah. baik itu mengenai anggaran, perencanaan pembangunan, serta kemudian dijabarkan ke dalam kebijakan dan instrumen yang diadopsi," paparnya.
Oleh karena itu, pihaknya memastikan senantiasa untuk mengedepankan berbagai kebijakan yang bersifat ramah lingkungan. masalah iklim. Serta memaksimalkan instrumen yang ada untuk penyelesaian permasalahan lingkungan.
"Jadi untuk Indonesia, komitmen kami terhadap perubahan iklim sudah dituangkan melalui perjanjian Paris," tutupnya.
Baca juga:
Sri Mulyani: Kita Berjuang agar Pemulihan Terus Berjalan, Terutama di Kuartal III
Menteri Edhy Sebut Menanam 1 Terumbu Karang Setara dengan 20 Pohon
Airlangga Yakin UU UU Cipta Kerja Bisa Pulihkan Ekonomi Nasional
Pemerintah Salurkan Anggaran PEN untuk Korporasi Lewat 6 BUMN
Pemerintah Bakal Prioritaskan Program Stimulus Fiskal 2021 di Tiga Sektor ini
Menteri Sri Mulyani Pastikan Penyerapan Anggaran PEN untuk BUMN Sudah Berjalan