Pemerintah Perpanjang Program Stabilisasi Harga Beras Hingga Desember
Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) menyatakan program Ketersediaan Pasokan dan Stabilisasi Harga (KPSH) melalui operasi pasar beras medium akan diperpanjang hingga akhir Desember 2019. Program KPSH beras medium dari Bulog telah dimulai sejak September 2018 dan akan berakhir pada 31 Mei 2019.
Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) menyatakan program Ketersediaan Pasokan dan Stabilisasi Harga (KPSH) melalui operasi pasar beras medium akan diperpanjang hingga akhir Desember 2019. Program KPSH beras medium dari Bulog telah dimulai sejak September 2018 dan akan berakhir pada 31 Mei 2019.
Direktur Operasional dan Pelayanan Publik Perum Bulog Tri Wahyudi Saleh mengatakan keputusan pemerintah untuk memperpanjang operasi pasar demi stabilisasi harga pangan, khususnya beras, ini adalah hasil rapat koordinasi di Kementerian Koordinasi Bidang Perekonomian.
-
Siapa yang menugaskan BULOG untuk mengimpor beras? “Di tengah situasi yang sangat sulit mendapatkan beras impor, BULOG sudah berhasil mendapatkan kontrak sebesar 1 juta ton dari kuota tambahan penugasan importasi beras dari pemerintah di akhir tahun 2023 sebanyak 1,5 juta ton”, ujar Tomi.
-
Apa yang dilakukan Bulog untuk menjaga stok beras di Indonesia? Badan Urusan Logistik (Bulog) hingga kini memiliki stok dengen volume ideal yakni 1,8 juta ton. Diketahui, untuk menjaga hal itu Bulog terus mendahulukan pengadaan gabah atau beras dalam negeri selama musim panen. Hingga pertengahan Juni 2024 Bulog telah menyerap produk petani dalam negeri sebanyak hampir 700 ribu ton.
-
Bagaimana BULOG menjamin pasokan beras untuk Natal dan Tahun Baru? Dengan stok beras yang dikuasai BULOG saat ini kemudian dengan tambahan baru penugasan impor dari pemerintah ini maka jumlahnya akan makin kuat untuk kebutuhan Natal dan Tahun Baru dan juga untuk penyaluran sampai dengan tahun depan guna mempertahankan stabilitas harga beras di masyarakat.
-
Kenapa Jokowi meninjau Gudang Beras Bulog? Kepala Negara mengaku, hal itu harus dilakukan demi memastikan ketersediaan beras jelang momentum hari raya Lebaran yang sisa sepekan lagi.
-
Apa yang terjadi pada oknum buruh yang mempermainkan beras di gudang BULOG? Oknum buruh yang merupakan tenaga harian lepas di gudang Banjar Kemantren 2 dalam video tersebut sudah tidak dipekerjakan lagi dan Kepala Gudang Banjar Kemantren 2 sudah diberikan Surat Peringatan (SP) dan dimutasi.
-
Berapa berat Bumi? Menurut NASA, Massa Bumi berkisar 5,9722×1024 kilogram atau sekitar 13,1 septiliun pon.
"Diperpanjang, biasanya (berhenti) di 31 Mei. Kami perpanjang mulai hari ini sampai Desember," kata Tri seperti dikutip dari Antara usai menghadiri Rakor Pangan di Kantor Kemenko Perekonomian di Jakarta, kemarin.
Dalam melanjutkan program stabilisasi harga ini, Bulog menargetkan menggelontorkan 1,48 juta ton beras sampai akhir Desember. Hingga akhir Mei 2019, Bulog telah menyalurkan 225.000 ton beras untuk operasi pasar dan 2.000 ton untuk bantuan bencana alam.
Jika dibandingkan dengan periode 2018, Bulog hanya menyalurkan 554.000 ton beras. Namun, Tri optimistis mencapai target tersebut karena harga beras mulai menunjukkan kenaikan sekitar Agustus.
Selain itu, tahun ini diperkirakan kembali terjadi kemarau kering, sehingga program KPSH menjadi langkah tepat dalam menyerap dan menjaga harga beras yang fluktuatif.
"Target kan boleh-boleh saja, kan kita tidak berharap harga melambung terus. Kalau tidak habis (penyaluran berasnya), kami jual ke pasar umum," kata dia.
Wilayah yang menjadi tujuan penyaluran beras Bulog adalah yang bukan menjadi produsen beras, contohnya Kalimantan.
Baca juga:
BPS Catat Harga Gabah dan Beras Turun di Mei 2019
H+2 Lebaran 2019, Harga Bahan Pokok Stabil di Jakarta
Operasi Pasar Bulog Salurkan 225.000 Ton Beras Sepanjang Ramadan 2019
Anggota DPR Pertanyakan Rencana Penyaluran Beras Bulog Kepada PNS
Ditinjau Anies, Pedagang Jamin Pasokan Beras Aman Hingga Lebaran
Hati-Hati Beras Kualitas Rendah Dijual Tinggi Jelang Ramadan
Antara Beras Putih, Beras Berwarna, dan Quinoa, Mana yang Paling Cocok untuk Diet?