Pemerintah Tetapkan 8 Titik Uji Coba Penyaluran B30
Pemerintah akan melakukan uji coba penyaluran solar yang telah dicampur dengan 30 persen biodiesel (B30) di delapan titik serah, sebelum program B30 diterapkan pada 2020.
Pemerintah akan melakukan uji coba penyaluran solar yang telah dicampur dengan 30 persen biodiesel (B30) di delapan titik serah, sebelum program B30 diterapkan pada 2020.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan, sebelum uji coba penyaluran B30 dilakukan, pihaknya telah menetapkan penggunaan komposisi minyak sawit (FAME) untuk dicampurkan B30 ini.
-
Apa itu biodiesel? Biodiesel adalah bahan luar biasa yang memiliki kualitas luar biasa karena dibuat dari minyak nabati dan hewani bekas. Minyak ini dibuat dengan mengolah minyak dengan alkohol untuk menghasilkan bahan bakar yang mampu membakar dan menggerakkan segala sesuatu mulai dari bus penumpang hingga unit pemanas, mengubah sisa minyak menjadi cara baru yang ampuh untuk berkeliling kota.
-
Bagaimana Kemendag memfasilitasi eksportir Indonesia di pameran EIM? “Kemendag memfasilitasi puluhan eksportir Indonesia untuk memamerkan produk-produk potensial melalui pameran EIM agar pangsa pasar produk Indonesia di negara Meksiko semakin luas,” tambahnya.
-
Dimana desa yang menjadi pusat industri kompor minyak tanah di Indonesia? Bahkan, Desa Taman Harjo, Singosari, Malang, Jawa Timur, dikenal sebagai pusat industri kecil kompor dengan bahan bakar minyak tanah.
-
Mengapa Indonesia memprioritaskan pengembangan ekosistem Kendaraan Listrik (EV)? Pemerintah telah memprioritaskan pengembangan ekosistem Kendaraan Listrik (EV) dengan target 13 juta sepeda motor listrik dan 2 juta mobil listrik pada 2030.
-
Bagaimana biodiesel membantu menekan penggunaan bahan bakar fosil? Biodiesel dapat digunakan sebagai pengganti atau campuran dengan bahan bakar diesel fosil dalam berbagai aplikasi.
-
Apa yang menjadi fokus utama Menko Perekonomian dalam pengembangan industri hijau di Indonesia? Dalam pengembangan industri hijau di Indonesia, pemerintah mendorong berbagai program seperti pemanfaatan EBTKE, penerapan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai, dan lain sebagainya. Termasuk mendorong kebijakan hilirisasi yang arahnya sejalan dengan tren pengembangan industri hijau tersebut.
"Ini kami mau mulai (uji coba B30)," kata Arifin, di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Senin (18/11).
Uji coba distribusi akan dilakukan di delapan titik serah, yaitu Terminal BBM Rewulu, Medan, Balikpapan, Plumpang, Kasim, Plaju, Panjang, dan Boyolali, dengan mekanisme penyaluran berbeda. Yaitu moda transportasi darat menggunakan truk, pipa, dan kapal.
Untuk mendukung pelaksanaan uji coba penyaluran B30, Kementerian ESDM pun telah menerbitkan payung hukum berupa Keputusan Menteri ESDM No 227 K/10/MEM/2019 tentang pelaksanaan uji coba pencampuran bahan bakar nabati (BBN) jenis biodiesel 30 persen (B30) ke dalam bahan bakar minyak (BBM) jenis solar periode 2019.
Badan Usaha Pemasok B30
Dalam Kepmen tersebut juga menetapkan badan usaha Bahan Bakar Nabati (BBN) yang memasok untuk B30. Rincinya, PT cemerlang Energi Perkasa sebanyak 16.511 KL, PT Wilmar Bioenergi Indonesia 62 ribu KL, PT Wilmar Nabati Indonesia 14.450 KL, PT SMART Tbk 20.140 KL, PT Tunas Baru Lampung 27.838 KL, PT Multi Nabati Sulawesi 6.600 KL, PT Permata Hijau Palm Oleo 29.991 KL, PT Batara Elok Semesta Terpadu 7.225 KL, PT Sinarmas Bio Energy 16.152 KL, dan PT Kutai Refinery Nusantara 8.331 KL.
Direktur Bioenergi Direktorat Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM Andriah Feby Misnah mengungkapkan, uji coba distribusi dilakukan untuk memastikan kualitas B30 tidak berubah begitu sampai di masyarakat.
Salah satu yang menjadi perhatian dalam uji coba tersebut adalah kadar air di biodiesel ketika proses penanganan dan logistik. "Water content sangat rentan naik karena sistem handling dan logistik yang tidak sesuai," tandasnya.
Reporter: Pebrianto Eko Wicaksono
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)