Pemkab Musi Banyuasin Gandeng ITB Bangun Pabrik Kelapa Sawit
Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin (Muba), Sumatera Selatan, menggandeng Institut Teknologi Bandung (ITB) membangun pabrik Industri Palm Oil (IPO) dan Crude Palm Oil (CPO). Pabrik ini diproyeksikan dapat menampung kelapa sawit petani agar harganya meningkat.
Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin (Muba), Sumatera Selatan, menggandeng Institut Teknologi Bandung (ITB) membangun pabrik Industri Palm Oil (IPO) dan Crude Palm Oil (CPO). Pabrik ini diproyeksikan dapat menampung kelapa sawit petani agar harganya meningkat.
Bupati Muba Dodi Reza Alex mengungkapkan, pembangunan itu merupakan peningkatan dari kerjasama pengelolaan TBS menjadi biofuel atau bahan bakar nabati. Hal itu bagian dari konsep pengembangan kawasan industri hijau di daerah terkaya di Sumatera Selatan.
-
Mengapa kelapa sawit penting untuk perekonomian Indonesia? Kelapa sawit adalah salah satu komoditas yang penting untuk perekonomian Indonesia dan juga memiliki banyak kegunaan praktis dan kesehatan.
-
Mengapa kelapa sawit cocok dibudidayakan di Indonesia? Kelapa sawit hanya hidup di daerah tropis, seperti Indonesia, Malaysia, sebagian kecil wilayah Afrika, dan Amerika Latin.
-
Apa julukan yang melekat pada IPB? Institut Pertanian Bogor (IPB) dikenal dengan sebutan "Kampus Rakyat" karena komitmennya yang mendalam terhadap pemberdayaan masyarakat dan pengembangan sektor pertanian yang langsung berdampak pada kehidupan sehari-hari rakyat.
-
Kapan perusahaan kelapa sawit PT Salim Ivomas Pratama Tbk didirikan? Perusahaan ini didirikan tahun 1992, dan saat ini memiliki luas lahan kelola sawit seluas 253.061 hektare.
-
Apa itu Intip Ketan? Intip ketan merupakan kuliner khas Bulan Ramadan. Makanan ini tidak bisa dijumpai pada bulan-bulan lainnya selain Bulan Ramadan.
-
Kenapa IPB didirikan? Institusi ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan akan tenaga ahli di sektor pertanian yang saat itu sangat vital bagi pembangunan negara.
"Setelah pengelolaan TBS, kita kembali gandeng ITB bangun pabrik IPO dan CPO," ungkap Dodi, Sabtu (23/11).
Dia menjelaskan, pabrik IPO ditargetkan beroperasi pada 2021 dan tahun berikutnya pengoperasian pabrik CPO. Saat ini, tengah penyusunan studi kelayakan.
"Desember nanti kita finalkan perencanaan, tahun depan mulai pembangunan. Lokasinya berada di Kecamatan Sungai Lilin," ujarnya.
Meski membutuhkan nilai investasi yang besar, Pemkab Muba optimis realisasi proyek industri kedua pabrik ini akan mengangkat kesejahteraan petani dan solusi terbaik dari keterpurukan harga sawit yang selama ini anjlok. Apalagi, rencana ini mendapat dukungan dari beberapa kementerian dan Presiden Joko Widodo.
"Kami akan support total. Tentu proyek ini tidak mudah, tapi kita optimis upaya realisasinya," kata dia.
Sementara itu, Tim Pembangunan Pabrik Industri IPO-CPO, IGBN Makertihartha mengatakan, realisasi pembangunan pabrik IPO dan CPO di Muba sudah sangat tepat dilakukan dan dapat menjadi proyek industri percontohan di Indonesia.
IPO Menghasilkan Bahan Bakar
Turunan produksi pabrik IPO akan menghasilkan bahan bakar nabati berupa biofuel, avtur hijau, dan gasoline yang kualitasnya di atas bahan bakar minyak pada umumnya.
"Pemanfaatan TBS di Muba nantinya dapat terserap dengan baik dan sangat menguntungkan," terangnya.
Terobosan energi baru terbarukan biofuel berbasis kelapa sawit ini tidak hanya mensejahterakan petani tetapi juga akan mengangkat harga diri bangsa Indonesia.
"Dengan realisasi biofuel ini nantinya Indonesia akan sangat terbantu dalam pengembangan energi," kata dia.
Makertihartha memprediksi jika 17 juta ton kelapa sawit didistribusikan untuk pengelolaan biofuel, secara hitungan kasar Indonesia bisa menghemat 9 miliar dolar AS. Alhasil, impor BBM bisa berkurang dengan adanya biofuel dari Muba.
"Betapa tidak, avtur dari sawit, titik beku -7.0 derajat celcius. Dibanding dari fossil yang -4.0. Kalau berbicara kualitas tentu sangat baik sekali, ini yang mesti dilakukan," pungkasnya.
(mdk/did)