Pendapatan Bruto GoTo Naik 53 Persen di Kuartal I-2022
PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) pada kuartal I-2022 mencatatkan nilai transaksi bruto sebesar Rp 140 triliun. Mengalami pertumbuhan hingga 46 persen dibandingkan tahun lalu pada periode yang sama.
PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) pada kuartal I-2022 mencatatkan nilai transaksi bruto sebesar Rp 140 triliun. Mengalami pertumbuhan hingga 46 persen dibandingkan tahun lalu pada periode yang sama.
"Nilai transaksi bruto atau gross transaction value (GTV) tumbuh 46 persen (yoy) mencapai Rp 140 triliun," kata CE Grup GoTo Andre Soelistyo dalam konferensi pers, Jakarta, Senin (30/5).
-
Kapan PT Tera Data Indonusa Tbk melantai di bursa saham? Bahkan pada 2022, saat pandemi berlangsung, perusahaan ini berani mengambil langkah melantai di bursa saham.
-
Kenapa harga saham bisa naik turun? Salah satu yang sering jadi dilema adalah harga saham yang begitu cepat naik turun bagaikan roller coaster. Jadi, sebenarnya apa sih penyebab harga saham bisa naik turun?
-
Kapan Bursa Berjangka Aset Kripto diluncurkan? Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan meluncurkan Bursa Berjangka Aset Kripto di Jakarta, Jumat (28/7).
-
Kenapa Bursa Karbon Indonesia (IDXCarbon) diluncurkan? Tujuan bursa karbon sendiri untuk mencipatakan insentif bagi perusahaan dan negara untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dengaan menyediakan mekanisme untuk membeli dan menjual izin emisi atau kredit karbon.
-
Apa penyebab naik turunnya harga saham? Prinsip Ekonomi Dasar: Hubungan antara Penawaran dan Permintaan Saat banyak orang mencari suatu barang, stoknya akan terbatas sehingga harganya cenderung akan naik.
-
Apa yang akan dilakukan PLN di Bursa Karbon Indonesia? Pasalnya, PT PLN (Persero) akan segera melantai ke bursa karbon Indonesia. Dengan potensi yang dimiliki, PLN akan menjadi trader terbesar di bursa karbon Indonesia dengan membuka setara hampir 1 juta ton CO2. Hal ini merupakan bagian langkah PLN mendukung pemerintah dalam penurunan emisi dan mengakselerasi transisi energi.
Sehingga pendapatan bruto mengalami peningkatan 53 persen (yoy) mencapai Rp 5,2 triliun. Hal ini mencerminkan pertumbuhan take rate dari 3,5 persen menjadi 3,7 persen.
Andre mengatakan jumlah tahunan pengguna bertransaksi sepanjang dua belas bulan terakhir tumbuh 29 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya mencapai 65 juta. Adapun rata-rata pembelanjaan meningkat sebesar 18 persen (yoy). Sedangkan dari sisi jumlah pesanan (order) mengalami pertumbuhan 41 persen (yoy) atau sebanyak 656 juta pesanan.
Sementara itu, pada kuartal perdana tahun ini rugi EBITDA yang disesuaikan turun 14 bps menjadi Rp 5,4 triliun dibandingkan dengan kuartal sebelumnya (Q4 2021) sebesar Rp 6,2 triliun.
Pada Q1 2021, Perusahaan mencatatkan kerugian sebesar Rp 1,9 triliun. Penyebabnya, upaya yang dilakukan perusahaan menghemat modal menjelang kombinasi Gojek dan Tokopedia. Sehingga Perusahaan dapat melakukan investasi lintas platform setelah terbentuknya GoTo.
Selain itu, reservasi modal ini juga dikarenakan memuncaknya dampak pandemi Covid-19 di Q1 2021 yang membatasi aktivitas dan mobilitas masyarakat di masa tersebut.
Berbagai pencapaian tersebut bersumber dari tiga lini bisnis utama yakni on-demand services lewat Gojek melalui bisnis, mobilitas, pesan-antar makanan dan bahan kebutuhan pokok, dan logistik. Melalui e-commerce via Tokopedia, yakni marketplace Tokopedia (lebih sekitar 600 juta stock keeping unit/SKU dan 4.000 produk digital) dan dan fintech lewat GoTo Financial yang membawahi dompet digital GoPay.
Baca juga:
Intip Data Penurunan Nilai Saham Perusahaan Berbasis Teknologi, GoTo Paling Rendah
Investasi Telkom di GoTo Mirip Seperti Visa dan Facebook, Seperti Apa?
Menakar Keuntungan Kolaborasi Telkomsel dan GOTO
Telkomsel soal Saham GoTo Anjlok: Fokus Kami Jangka Panjang
Telkom Soal Saham GoTo Anjlok: Lazim, Tahun Lalu Kami Raup Unrealized Gain Rp 2,5 T
Miliarder Asal Hong Kong Ini Kecipratan Untung dari IPO GoTo