Pengusaha: Industri Baja Dalam Negeri Cuma Dapat Pasar 37 Persen, Sisanya Impor China
Untuk baja lapis konstruksi, khususnya BJLAS, kapasitas produksinya sudah mencapai 1,1 juta ton per tahun, sementara permintaan sebesar 1 juta ton di tahun 2018. Seharusnya permintaan ini dapat dipenuhi oleh industri nasional yang mengalami oversupply.
Ketua Umum Indonesia Zinc Aluminium Steel Industries (IZASI), Yan Xu membantah, merosotnya produksi baja dalam negeri menjadi pemicu masuknya impor ke dalam negeri. Menurutnya, selama ini perusahaan baja dalam negeri sangat mampu memenuhi permintaan pasar bahkan masih banyak yang belum terserap.
"Selama ini industri dalam negeri hanya mendapat pasar sekitar 37 persen. Sementara sisanya impor. Kalau kita lihat produksinya, industri dalam negeri itu sangat mampu memenuhi permintaan pasar. Jadi tak ada masalah diproduksi. Isu seperti ini kita juga tidak tahu siapa yang buat," ujarnya di Ibis Style, Jakarta, Kamis (5/9).
-
Kenapa bisnis baju bekas impor dilarang di Indonesia? Presiden Jokowi mengungkapkan bisnis baju bekas impor ilegal sangat mengganggu industri tekstil dalam negeri.
-
Apa yang menunjukkan pertumbuhan industri manufaktur Indonesia? Geliat pertumbuhan ini dapat terlihat dari peningkatan permintaan baru yang menunjukkan aktivitas produksi yang semakin terpacu.
-
Apa yang ditemukan di Kawasan Industri Batang? Pada tahun 2019, seorang arkeolog asal Prancis bernama Veronique de Groot menemukan sebuah situs diduga candi di Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang di Desa Sawangan, Kecamatan Gringsing, Batang.
-
Kapan puncak kejayaan industri kapuk di Jawa? Puncaknya adalah tahun 1936-1937 di mana kapuk jawa mampu memenuhi 85 persen kebutuhan dunia.
-
Mengapa industri tembakau dianggap vital bagi perekonomian Indonesia? Setidaknya dalam beberapa tahun terakhir, industri tembakau telah berkontribusi kepada penerimaan negara sebesar ratusan triliun rupiah setiap tahunnya.
-
Dimana desa yang menjadi pusat industri kompor minyak tanah di Indonesia? Bahkan, Desa Taman Harjo, Singosari, Malang, Jawa Timur, dikenal sebagai pusat industri kecil kompor dengan bahan bakar minyak tanah.
Yan Xu mengatakan, untuk baja lapis konstruksi, khususnya BJLAS, kapasitas produksinya sudah mencapai 1,1 juta ton per tahun, sementara permintaan sebesar 1 juta ton di tahun 2018. Seharusnya permintaan ini dapat dipenuhi oleh industri nasional yang mengalami oversupply.
"Impor Karbon BJLAS dan Paduan BJLAS ini dirajai 90 persen dari impor oleh China dan Vietnam yang mengalami kenaikan impor hampir dua kali lipat dari 2016 hingga 2018 dan telah memenuhi demand nasional sebesar 57 persen yang mana industri| kita hanya diberikan jatah 37 persen," jelasnya.
Yan Xu melanjutkan, peningkatan kapasitas produksi nasional melalui ekspansi investasi maupun investasi baru pada akhirnya percuma jika permintaan baja dalam negeri dipenuhi impor. Untuk itu, dia meminta ada aturan yang adil bagi pelaku usaha dalam negeri dan juga importir.
"Harus ada flyingfield. Sebab selama ini industri baja nasional yang berfokus kepada konstruksi memiliki. Industri dalam negeri juga berupaya meningkatkan kemampuan untuk menghasilkan produk untuk memenuhi volume dan standar kualitas yang dibutuhkan," tandasnya.
Baca juga:
Pengusaha Dalam Negeri Meradang Akibat Serangan Baja Impor China
Infrastruktur RI Terus Digenjot, Tapi Serapan Baja Masih Rendah
Bos Krakatau Steel Minta Pelaku Industri Lokal Waspada Permainan Asing
Bahas Masalah Krakatau Steel, Menteri Rini Nilai Kondisi Perusahaan Makin Baik
Menperin Soal Impor Baja China: Kita Akan Kenakan Bea Masuk Anti Dumping