Pengusaha pandang sebelah mata mobil listrik Indonesia
Apindo menyebut kontributor bahan baku mobil listrik yakni PLN sampai saat ini saja belum bisa mengatasi krisis listrik.
Ketua Bidang Otomotif Dewan Pimpinan Nasional Asosiasi Pengusaha Indonesia (DPN Apindo), Soebronto Laras, ikut komentar mengenai nasib mobil listrik di Indonesia. Menurutnya, untuk membesarkan mobil listrik memerlukan dukungan penuh dari semua pihak dan tidak bisa berjalan sendiri-sendiri.
Soebronto, yang juga merupakan komisaris Indomobil ini, mengatakan salah satu pihak yang wajib mendukung perkembangan mobil listrik adalah Perusahaan Listrik Negara (PLN). Pasalnya, untuk produksi massal, mobil listrik membutuhkan listrik yang besar.
"Memang dibutuhkan, mobil listrik engga masalah. Sekarang kita ke mana arahnya. Listrik rumah aja masih sering byar pet (padam)," ucap Soebronto di Kantor Apindo, Jakarta, Rabu (16/4).
Menurut Soebronto, negara maju di dunia sudah ada yang menggunakan mobil listrik. Namun di sana, mobil listrik bisa digunakan karena infrastruktur pendukung sudah lengkap dan memungkinkan.
"Sekarang listrik teknologi di dunia sudah ada, misalnya mobil pengantar susu pakai mobil listrik. Kemudian daerah yang tidak boleh ada polusi. Sekarang kita arahnya ada enggak kesana?," tanyanya.
Sebagai pengusaha di bidang otomotif, Soebronto mengaku telah mengembangkan mobil menggunakan gas. Setidaknya pemerintah bisa mendukung ini terlebih dahulu.
"Gas itu butuh konverter kit saja. Kita sudah kerja sama bisa bikin tapi gas engga ada," tutupnya.