Pengusaha Sebut Mainan Lokal Rajai Pasar RI Berkat SNI
Pengusaha dalam industri mainan anak optimistis, berkat aturan SNI, produk Indonesia akan semakin menjadi tuan di rumah sendiri. Hal tersebut tampak dari kecilnya produk mainan impor di pasar dalam negeri. Saat ini 80 persen mainan yang dipasarkan di Indonesia merupakan buatan Indonesia.
Pengusaha dalam industri mainan anak optimistis, berkat aturan SNI, produk Indonesia akan semakin menjadi tuan di rumah sendiri. Hal tersebut tampak dari kecilnya produk mainan impor di pasar dalam negeri.
Owner dan Direktur Utama PT Megah Plastik, Handrick Sutjiadi, mengatakan makin merajanya produk mainan Indonesia di pasar domestik dikarenakan kebijakan SNI yang diberlakukan Kementerian Perindustrian. SNI membuat mainan impor berkualitas rendah sulit masuk Indonesia.
-
Apa yang menunjukkan pertumbuhan industri manufaktur Indonesia? Geliat pertumbuhan ini dapat terlihat dari peningkatan permintaan baru yang menunjukkan aktivitas produksi yang semakin terpacu.
-
Bagaimana pertumbuhan industri di Sidoarjo berkontribusi terhadap perekonomian daerah? Pertumbuhan industri di Sidoarjo telah memberikan kontribusi yang signifikan terhadap perekonomian daerah dan menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat setempat.
-
Mengapa penerapan SKKNI dinilai penting untuk meningkatkan daya saing SDM di industri perfilman Indonesia? Untuk menciptakan SDM berdaya saing dan kompeten tersebut, ucap Menaker Ida, sudah saatnya perfilman di Indonesia menerapkan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI)."SKKNI Perfilman sebagai salah satu bentuk upaya meningkatkan mutu dari perfilman Indonesia,” kata Menaker Ida Fauziyah saat menerima Komite Festival Film Indonesia Periode 2021-2023, di Kantor Kemnaker Jakarta, Kamis (7/9).
-
Apa peran strategis dari SKKNI Perfilman dalam meningkatkan kualitas industri perfilman Indonesia? SKKNI Perfilman memiliki peran strategis dalam merancang program pendidikan dan pelatihan berbasis kompetensi. Ini dimaksudkan agar pendidikan dan pelatihan tenaga kerja di industri film dapat dilakukan secara efektif dan efisien.
-
Bagaimana Suzuki menghindari kegagalan di industri tenun? Setelah hampir tiga dekade, Suzuki menghadapi penurunan permintaan untuk mesin tenun, meskipun awalnya memiliki kisah yang mirip dengan Toyota dalam hal memulai dari pabrik mesin tenun pada tahun 1909 dan menjalankan usaha ini dengan konsisten. Dalam upayanya untuk menghindari kegagalan, Michio Suzuki, pendiri Suzuki, memutuskan untuk pindah dari industri tenun ke industri otomotif yang sedang berkembang di Jepang pada saat itu.
-
Bagaimana cara untuk meningkatkan produksi ASI? Sejumlah cara bisa dilakukan ibu untuk meningkatkan produksi ASI ini.
"Waktu belum ada SNI, sampah pun masuk ke sini," kata dia, di Kompleks Pabriknya, Tangerang, Selasa (7/5).
Dia mengatakan, saat ini 80 persen mainan yang dipasarkan di Indonesia merupakan buatan Indonesia. Sementara, 20 persen memang masih dipenuhi dari impor. Produk impor ini biasanya menyasar kelompok masyarakat menengah ke atas.
"20 persen impor. Barang sekarang lebih selektif. Yang benar-benar berkualitas, benar-benar dapat bersaing. Yang coba masuk menengah ke bawah mereka akan mati dengan alam. Untuk pasar (dalam negeri) akan dikuasai produk dalam negeri. Selain harga, kebutuhan anak-anak Indonesia dapat dipenuhi," ungkapnya.
Selain itu, peluang untuk menggarap pasar ekspor pun semakin terbuka lebar, terutama untuk masyarakat kelas menengah ke bawah. Sebagai contoh, dia menyebut China yang terkenal sebagai produsen mainan mulai kewalahan untuk memproduksi mainan untuk kelas menengah ke bawah, karena ongkos produksi yang tinggi. Ini merupakan peluang pasar yang bisa digarap ke depan.
"Ekspor terbuka lebar. Teman-teman di China sudah merasakan. Karena tenaga kerja mahal. Cost sudah tinggi. Mereka sudah tidak bisa lagi buat yang menengah ke bawah," tandasnya.
Sebelumnya, Kepala Pusat Sistem Penerapan Standar BSN, Wahyu Purbowasito, berjanji akan membantu pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) dalam mengurus sertifikasi SNI. Label SNI ini untuk mendongkrak daya saing pengusaha dalam negeri dari serbuan produk impor.
Baca juga:
Kemenperin: Penunjukan LSPro dan Lab Uji SNI Pelumas Sesuai Undang-Undang
Dukung Pelumas Wajib SNI, Pemerintah Tunjuk 12 Lembaga Sertifikasi
Biaya Uji SNI Pelumas Capai Rp 30 Juta per Kategori
Kawal Penerapan SNI, YLKI Minta Pemerintah Rutin Lakukan Inspeksi Pasar
2019, Penggunaan Pelumas Wajib SNI Ditargetkan Capai 60 Persen
Pelanggar SNI Wajib Pelumas Terancam Sanksi Hingga Rp 50 Miliar
Asosiasi Sebut Harga Pelumas Tak Akan Naik Meski Diwajibkan SNI