Penjelasan Kemenkeu Soal Imbal Hasil Sukuk Ritel SR013 Lebih Rendah
Dari segi kupon, sebenarnya besaran kupon SR013 justru lebih kecil bila dibandingkan dengan pendahulunya, yakni SR012 yang sebesar 6,3 persen.
Kementerian Keuangan menawarkan instrumen Surat Berharga Negara (SBN) ritel yakni Sukuk Ritel seri SR013. Lewat instrumen ini, para investor dalam negeri akan mendapatkan tingkat kupon atau bunga sebesar 6,05 persen per tahun.
Dari segi kupon, sebenarnya besaran kupon SR013 justru lebih kecil bila dibandingkan dengan pendahulunya, yakni SR012 yang sebesar 6,3 persen.
-
Bagaimana uang berperan dalam penimbunan kekayaan? Ini berarti menyimpan uang sama artinya dengan menyimpan kekayaan.
-
Bagaimana cara membagi anggaran untuk investasi? Martua menyarankan adanya pembagian porsi alokasi anggaran untuk berinvestasi.“Untuk pemula, secara umum bisa dialokasikan dengan pembagian 40% - 30% - 20% dan 10%," rinci Martua.
-
Bagaimana cara memastikan keamanan investasi dalam manajemen keuangan? Untuk memastikan keamanan investasi, yaitu, dana harus diinvestasikan dalam usaha yang aman sehingga tingkat pengembalian yang memadai dapat dicapai.
-
Apa yang perlu dilakukan untuk menghindari jebakan investasi? Tak banyak yang tahu, jika investasi memang termasuk salah satu cara menjadi miliarder tanpa modal besar paling efektif. Akan tetapi, Anda perlu berhati-hati memilih instrumen investasi. Jangan mudah terjebak investasi spekulatif, yaitu jenis investasi dengan tawaran keuntungan terlalu besar dan cenderung tidak normal. Alih-alih untung, Anda justru berisiko terkena penipuan saat memilih instrumen investasi semacam ini.
-
Apa yang dipercaya oleh sebagian orang tentang kembang sereh untuk mendapatkan keberuntungan? Kembang sereh sering dikaitkan dengan mitos kesaktian mandraguna dalam masyarakat. Menurut mitos, kembang sereh dipercaya memiliki kekuatan magis dan dapat digunakan untuk mendapatkan keberuntungan, perlindungan, dan kekuatan mistis lainnya.
-
Kapan orang kaya berinvestasi? Orang kaya berinvestasi untuk jangka panjang dan tidak panik saat pasar bergejolak.
Direktur Pembiayaan Syariah Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Resiko (DJPPR) Kemenkeu, Dwi Irianti Hadiningdyah mengatakan, penetapan kupon tersebut sangat tergantung dengan kondisi market. Apalagi saat ini tingkat suku bunga acuan Bank Indonesia atau BI 7-day reverse repo rate (7DRR) juga mengalami penyesuaian sebesar 4 persen.
"Katakan lah pertama itu pada saat BI Rate saja masih 11 persen jadi kita kasih waktu itu SR01 itu 12 persen dan terus naik turun naik turun tergantung dari kondisi market sekarang kita lihat BI Rate hanya 4 persen kalau pada saat ori kemarin 4,5 persen jadi beda sekali," kata dia di Jakarta, Jumat (28/8).
Atas kondisi itu, pemerintah perlu mengikuti perkembangan dari kondisi market dalam menetapkan tingkat kupon. Di samping pemerintah juga tetap mengusahakan agar semuanya di atas rata-rata deposito dari Bank-Bank BUMN untuk menetapkan imbal hasil tersebut.
"Intinya dengan imbalan 6,05 persen per tahun tadi itu kan akan dibayarkan per bulannya jadi per bulannya dibagi 12 kemudian pajaknya itu hanya 15 persen dari imbalan. Jadi bukan dari pokok sukunya dari imbalannya," tandas dia.
Baca juga:
Mulai 1 September 2020, Ditjen Pajak Sediakan Aplikasi Antrean Online
Tangani Corona, Pemerintah Ajak Masyarakat Beli Sukuk Ritel SR013
Kemenkeu Targetkan Penjualan Sukur Ritel SR013 Capai Rp5 Triliun
Kemenkeu Tawarkan Sukuk Ritel SR013, Imbal Hasil 6,05 Persen
Kemenkeu Catat 37 Daerah Ajukan Pinjaman dengan Total Nilai Rp 30 T
Pemerintah Ungkap Penyebab Ketimpangan Pembangunan Antar Daerah