Per 9 Februari, Jumlah Penumpang Bandara Halim Turun Hingga 25 Persen
Pelaksana Tugas Office in Charge (Plt. OIC), Ariko Mahjaya mengakui memang telah terjadi penurunan penumpang. Bahkan berdasarkan data yang dihimpun sejak Januari hingga per 9 Febuari 2019 kemarin jumlah penurunan penumpang di Bandara Halim Perdanakusuma mencapai sebesar 25 persen.
Penumpang pesawat di beberapa bandara dikabarkan telah mengalami penurunan. Salah satu penyebabnya, diduga karena harga tiket pesawat yang tinggi, ditambah lagi sejumlah maskapai telah menerapkan bagasi berbayar.
Berdasarkan pantauan Merdeka.com, pemandangan sepi nampaknya tidak begitu terlihat di Bandara Halim Perdanakusuma. Bandara yang berada di Kompleks TNI AU, Jakarta Timur itu masih tetap dipadati oleh beberapa penumpang yang ingin berpergian.
-
Apa yang menjadi sisa kejayaan lalu lintas kereta api di Bandung? Konon, rel ini menggambarkan sisa kejayaan lalu lintas kereta api rute Bandung Kota hingga Ciwidey, Kabupaten Bandung.
-
Kapan Menhub Budi Karya Sumadi melakukan ramp check pesawat di Bandara Soekarno-Hatta? Menhub Budi Karya Sumadi melakukan pemeriksaan atau ramp check dua pesawat di Bandara Soekarno-Hatta Jumat (29/3).
-
Siapa yang menyambut kedatangan pesawat di bandara Lolak? Pendaratan SAM Air berserta rombongan disambut langsung oleh Pj Bupati Bolaang Mongondow, Limi Mokodompit, bersama Ketua DPRD Bolmong Welty Komaling, serta Forum koordinasi pimpinan daerah (Forkopimda) Bolaang Mongondow.
-
Bagaimana jalur pesawat yang berbahaya ini bisa sangat dekat dengan jalan raya? Jalur pesawat dengan jalan yang dilalui oleh para pengendara hanya terpisahkan oleh taman rumput dan juga pagar kecil yang mengelilingi area tersebut.
-
Di mana letak persis bekas bandara Airfield Simongan? Sesuai namanya, bandara itu berada di daerah Simongan. Lantas di mana letak persis dari bandara itu? Kini lokasi yang dulu pernah menjadi bandara telah berubah fungsi menjadi Islamic Center.
-
Kenapa Hari Air Sedunia penting? Peringatan ini menyoroti tantangan-tantangan besar yang dihadapi dunia dalam hal krisis air, termasuk polusi air, perubahan iklim, dan ketidaksetaraan akses terhadap air bersih.
Seperti halnya yang terlihat di sejumlah pintu keberangkatan Bandara, beberapa orang nampak masih berlalu lalang membawa koper besar. Bahkan beberapa kursi yang disediakan untuk menunggu keberangkatan pun masih terpantau ramai.
Namun demikian, pemandangan ini nyantanya tidak seperti tahun-tahun lalu. Meski terlihat ramai, namun sejak Natal dan Tahun Baru (Nataru 2018) kemarin berdasarkan informasi yang diterima Merdeka.com jumlah penumpang justru mengalami penurunan.
Pelaksana Tugas Office in Charge (Plt. OIC), Ariko Mahjaya mengakui memang telah terjadi penurunan penumpang. Bahkan berdasarkan data yang dihimpun sejak Januari hingga per 9 Febuari 2019 kemarin jumlah penurunan penumpang di Bandara Halim Perdanakusuma mencapai sebesar 25 persen.
"Secara garis besar ada penurunan, kurang lebih hingga saat ini (9 Febuari 2019) sekitar 25 persen. Dari sejak Nataru kemarin sudah ada penurunan ini presentasinya kan tiap hari berbeda beda nih, yang jelas ada penurunan," katanya kepada merdeka.com Rabu (13/2).
Dirinya pun mengaku tidak mengetahui penyebab penurunan yang terjadi belakangan ini. Bahkan, penurunan ini juga terjadi secara global, artinya tidak hanya di Bandara Halim Perdanakusuma saja, melaikan disejumlah bandara lainnya .
"Saya kurang tahu pasti fenomena ini, banyak pendapat karena ada jalan tol sudah diperbaiki, orang lari ke darat banyak faktor sih, ada kenaikan tiket juga salah satunya itu," katanya.
Sebelumnya, Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Polana B Pramesti membantah penurunan jumlah penumpang yang terjadi pada periode Januari hingga Februari karena naiknya harga tiket pesawat dan pemberlakuan bagasi berbayar. Menurutnya, ini adalah hal biasa, karena masuk ke dalam periode low season.
"Setiap tahun itu terus seperti ini, angka penumpangnya turun. Jadi, bukan karena tiket, hanya saja kebetulan berbarengan, tiket naik dengan permintaan penumpang yang rendah dan akan normal lagi pada bulan Maret," kata Polana di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta.
Selain itu, dia juga membantah bahwa belum turunnya anggaran belanja Pemerintah, ditengarai menjadi salah satu faktor penurunan jumlah penumpang pesawat di sepanjang Januari-Februari 2019 ini. Dia menjelaskan, rata-rata penumpang yang melakukan perjalanan di Bandara Soekarno-Hatta adalah pekerja dalam kegiatan Pemerintahan.
Diketahui, sejak awal Januari, untuk maskapai Lion Air ada 138 penerbangan batal, Wings Air 69 penerbangan, Batik Air 38 penerbangan, dan Malindo Air satu penerbangan yang batal. Kemudian maskapai Garuda Indonesia ada 129 pembatalan penerbangan, dan Citilink 56 penerbangan yang batal. Selanjutnya ada maskapai luar negeri Scoot yang tercatat ada dua penerbangan dibatalkan.
Penerbangan yang paling banyak dibatalkan terjadi di rute Pekanbaru-Jakarta yakni sebanyak 245 penerbangan, kemudian ke Batam ada 94, Jambi sebanyak 31, Medan ada 21, Padang sebanyak 14, serta rute tujuan Padang, Dumai dan Palembang masing-masing ada 8 penerbangan batal.
Penerbangan internasional yang batal antara lain dua penerbangan tujuan Singapura, serta tujuan Malaysia dan Jeddah masing-masing satu penerbangan.
Kebijakan maskapai penerbangan nasional yang menaikan tarif pesawat hingga batas atas, diakui Jaya akan membuat target PT Angkasa Pura (AP) II dalam pengembangan Bandara SSK II akan terganggu. Apalagi selama beberapa tahun terakhir jumlah penumpang pesawat yang menggunakan layanan Bandara tersebut menunjukkan kenaikan signifikan.
Jaya Tahoma mengatakan pada tahun ini AP II memproyeksikan ada pertambahan jumlah penumpang pesawat berkisar 4,3 juta hingga 4,4 juta orang. Namun, dengan kondisi sekarang ini, ia pesimis target itu akan terwujud. "Jika harga tiket tidak turun, maka perkiraan kami jumlah penumpang hanya naik kisaran 3-4 persen," ujarnya.
Baca juga:
Beroperasi April, Pembangunan Bandara New Yogyakarta Baru 53 Persen
Kemenhub Kampanyekan 'Selamanya' Serempak di 10 Otoritas Bandara
1.046 Jadwal Penerbangan di Yogyakarta Dibatalkan Selama Januari 2019
Bandara Juanda Ditutup Sementara Akibat Kerusakan Landasan Pacu
Bandara Ngurah Rai Layani 1,8 Juta Penumpang Selama Januari 2019