Per Mei 2019, Gaikindo Catat Ekspor Mobil RI Tumbuh 20 Persen
Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) optimistis kinerja ekspor mobil bakal lebih moncer dibandingkan tahun lalu. Tahun ini pihaknya memasang target ekspor 300.000 mobil hingga akhir tahun. Optimisme target itu bisa tercapai, karena saat ini pasar ekspor sudah mencapai ke puluhan negara di dunia.
Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) optimistis kinerja ekspor mobil bakal lebih moncer dibandingkan tahun lalu. Tahun ini pihaknya memasang target ekspor 300.000 mobil hingga akhir tahun.
Ketua Umum Gaikindo, Yohannes Nangoi, mengatakan pada 2018 Indonesia mencatatkan ekspor mobil secara utuh (CBU) sebesar 264.553 unit. Angka ini tumbuh 14,44 persen jika dibandingkan 2017. Sementara untuk 2019, pertumbuhan ekspor tercatat sebesar 20 persen hingga Mei 2019.
-
Kenapa mobil Eropa menarik di Indonesia? Fitur-fitur yang dihadirkan oleh mobil Eropa sering dianggap lebih maju daripada yang lainnya. Hal ini menjadi daya tarik tersendiri bagi mobil Eropa di Indonesia, dan banyak yang berpendapat bahwa harga yang dibayarkan sepadan dengan fitur-fitur yang ditawarkan.
-
Bagaimana perubahan di industri otomotif Indonesia pada era Jokowi? Terjadi perubahan besar dalam kepemilikan usaha di industri otomotif Indonesia. Variabelnya banyak.Menariknya, merek otomotif China mulai masuk pada 2017 lewat Wuling dan DFSK. Disusul Hyundai (Korea) pada 2021.Yang terbaru, merek China kembali masuk pada 2022-2023: Chery, Neta, Great Wall Motor (GWM), dan lain-lain. Varialebel utama antara lain krisis moneter 1998, krisis industri keuangan 2008, dan sebagainya. Variabel ini cukup mengubah potret raja otomotif Indonesia di era Jokowi:Dari pengusaha ke kelompok usaha (konglomerasi).
-
Kapan sektor otomotif di Indonesia mengalami pertumbuhan pesat? Pada tahun 2000-an, sektor otomotif di Indonesia mengalami pertumbuhan yang pesat.
-
Apa saja yang dilakukan Kemenko Perekonomian untuk mewujudkan transportasi berkelanjutan di Indonesia? Pemerintah telah menetapkan pengembangan infrastruktur sebagai salah satu prioritas dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019, dengan pembentukan Proyek Strategis Nasional (PSN). Pengembangan infrastruktur yang signifikan akan terus dilanjutkan sebagaimana dijelaskan dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045 guna mewujudkan visi strategis 100 tahun Indonesia. Menko Airlangga juga menyampaikan bahwa Pemerintah telah membangun lebih dari 2.000 km jalan tol yang menghubungkan pusat-pusat komersial, industri, dan perumahan utama di tanah air, menciptakan value chain perdagangan yang lebih kuat. Dalam program PSN tersebut, Indonesia juga mengembangkan proyek transportasi perkotaan seperti MRT yang telah selesai pada tahun 2019 dan proyek LRT Jabodebek yang baru saja selesai.
-
Mengapa transportasi darat menjadi begitu penting di Indonesia? Transportasi darat memiliki peran penting dalam mendukung kegiatan ekonomi, sosial, pendidikan, dan budaya.
-
Kenapa industri otomotif Indonesia berkembang pesat di era Soeharto? Saat kepemimpinan nasional berganti ke Presiden Soeharto, kebijakan otomotif Indonesia pun berubah: impor mobil CBU dilarang, mobil mesti dirakit lokal, dan kebijakan kendaraan bermotor niaga sederhana (KBNS) pada 1970-an.
"Kita melihat ekspor kita tumbuh dengan pesat. Yang keluar negeri (ekspor) jalan dengan baik. Tahun 2018 tumbuh sekitar 14 persen dibandingkan tahun 2017. Tahun 2019 ini tumbuh hampir 20 persen dibandingkan 2018, sampai bulan Mei. Nah mudah-mudahan sampai akhir tahun, kami menargetkan kalau bisa ekspor sekitar 300.000," kata dia, saat ditemui, di Jakarta, Selasa (2/7).
Dia menambahkan, optimisme target itu bisa tercapai, karena saat ini pasar ekspor sudah mencapai ke puluhan negara di dunia. Banyaknya pasar ditambah produk yang bervariasi bakal mendorong pasar ekspor mobil Indonesia.
"Pasar dunia begitu luasnya dan kita sudah ekspor ke 80 negara. bukan baru 10, 15 (negara). Karena makin banyak negara yang kita ekspor, makin banyak varian tentu Otomotif akan lebih tumbuh," jelas dia.
Dia pun berharap agar semua produsen mobil yang membangun pabrik di Indonesia juga berorientasi ekspor. Terkait hal ini, dia pun menyinggung soal rencana produsen otomotif asal Korea Selatan, Hyundai Motor Company (HMC) yang akan segera merealisasikan investasinya di Indonesia.
"Tentunya target market itu mereka (Hyundai) yang menentukan, karena itu adalah marketing strategy. Tapi yang kita harapkan bukan hanya mereka membuka pasar di Indonesia untuk pasar domestik," ungkapnya.
Sebagai informasi, rencana realisasi investasi Hyundai ditegaskan dalam pertemuan Menteri Perindustrian (Menperin), Airlangga Hartarto dengan Executive Vice President HMC Park Hong Jae di Seoul, ibu kota Korea Selatan.
"Yang saya lebih bidik mereka buka pabrik di Indonesia yang nanti akan menjadi basis ekspor seperti ke Australia dan lainnya, karena di sana banyak mobil Hyundai," tandas dia.
Baca juga:
Jelang Purna Jabatan, Wapres JK Fokus Benahi Investasi Hingga Ekspor
Bos Bulog: RI Sulit Ekspor Beras Sebab Harganya Terlalu Mahal
Dexa Group Incar Ekspor 15 Juta Tablet Obat Diabetes ke Polandia
Bulog Siap Datangkan 30.000 Ton Daging Kerbau Asal India Semester II
Atasi Defisit Neraca Dagang, Menperin Dorong Produsen Lakukan Substitusi Impor
Presiden Jokowi Harap Pertemuan Trump dan Xi Jinping Hasilkan Terobosan Signifikan
Bekraf Targetkan Ekspor Produk Kreatif Lokal Naik 8 Persen