Perjalanan LRT Alami Gangguan di Stasiun Halim, Ternyata Ini Penyebabnya
Saat ini perjalanan kereta yang terdampak gangguan sudah kembali berjalan dan berangsur normal.
Gangguan perjalanan disebabkan kendala teknis pada peron Stasiun LRT Jabodebek Halim.
Perjalanan LRT Alami Gangguan di Stasiun Halim, Ternyata Ini Penyebabnya
Perjalanan LRT Alami Gangguan di Stasiun Halim, Ternyata Ini Penyebabnya
- Perhatian, Jalur Naik Turun Penumpang KRL Stasiun Rangkasbitung Ultime Dialihkan, Ini Alurnya
- Tas Hitam Tak Bertuan di Stasiun LRT Sumsel Bikin Heboh, Gegana Lakukan Evakuasi
- LRT Operasikan 308 Perjalanan Mulai Bulan Depan, Jarak Antar Kereta Jadi 12,5 Menit
- Ada Pohon Tumbang di Jalur KRL Pondok Ranji-Kebayoran, Catat Pengalihan Rute Perjalanan Kereta
Perjalanan rangkaian gerbong LRT Jabodebek kembali mengalami gangguan. Pada Senin (15/1) pukul 7 pagi, rangkaian LRT mengalami gangguan di Stasiun Halim.
Manager Public Relations LRT Jabodebek, Mahendro Trang Bawono mengatakan, gangguan perjalanan disebabkan kendala teknis pada peron Stasiun LRT Jabodebek Halim.
"Kami memohon maaf atas ketidaknyamanan yang timbul akibat gangguan perjalanan tersebut. Saat ini sedang dilakukan perbaikan atas kendala tersebut, dan kami sedang berupaya menormalisasi perjalanan kembali," ucap Mahendro.
Mahendro menyampaikan saat ini perjalanan kereta yang terdampak gangguan sudah kembali berjalan dan berangsur normal.
KAI berkomitmen untuk selalu menjaga keamanan dan keselamatan perjalanan KA sehingga dapat melayani pengguna jasa dengan maksimal.
Sebelumnya, Moda transportasi Light Rail Transit (LRT) Jabodebek kini menjadi perbincangan masyarakat lantaran kembali terjadi masalah.
Kondisi keausan roda yang sudah memasuki masa pembubutan mengharuskan sejumlah trainset untuk dilakukan perawatan. Sehingga LRT hanya mengoperasikan sebanyak 9 trainset dari 16 trainset yang ada.
Merespons itu Pengamat transportasi sekaligus Ketua Institut Studi Transportasi, Ki Darmaningtyas mengatakan ini memang menjadi dilema yang dialami oleh PT KAI sebagai operator LRT Jabodebek.
Dia menjelaskan di satu sisi penggunaan produk INKA ini dimaksudkan untuk mendorong penggunaan produk-produk dalam negeri agar industri perkeretaapian dapat berkembang, tetapi di sisi lain produk dalam negeri tersebut ternyata belum dapat diandalkan.
Padahal layanan angkutan itu memerlukan jaminan keselamatan, keamanan, kenyamanan, dan ketepatan waktu. Ketika moda LRT Jabodebek tidak mampu menawarkan semuanya itu, dia menilai kepercayaan masyarakat akan menurun dan lama-lama LRT akan ditinggalkan oleh konsumen.
"Pada awalnya kita menjadi optimis bahwa LRT Jabodebek ini merupakan solusi angkutan perkotaan yang menghubungkan Kota Jakarta dengan kota penyangga, khususnya untuk wilayah Depok dan Bekasi, tapi dengan adanya terganggunya sarana, optimisme itu menjadi berkurang," kata Darma kepada Merdeka.com, Jumat (27/10).