Perluasan 2.200 hektar kawasan industri Konawe gerus lahan pertanian
Perluasan 2.200 hektar kawasan industri Konawe gerus lahan pertanian. Evaluasi tersebut tidak akan berlangsung lama agar pembangunan KIK bisa dilaksanakan secepatnya. Menteri Amran menawarkan solusi penggantian lahan dengan luas yang sama di lokasi berbeda.
Direktur Jenderal Pengadaan Tanah Kementerian Agraria dan Tata Ruang/BPN, Arie Yuriwin, mengatakan bahwa masalah tata ruang untuk pembangunan Kawasan Industri Konawe (KIK) sudah selesai. Kawasan yang berlokasi di Sulawesi Tenggara tersebut, saat ini memerlukan lahan tambahan seluas 2.200 hektare untuk perluasan pembangunannya.
Arie menjelaskan, hal tersebut belum bisa disetujui karena masih perlu dievaluasi sebelum dikeluarkan izin perluasan yang melebihi batas luas daerah industri yang sudah ditentukan.
"Izin untuk lokasi yang dulu batasannya untuk industri hanya 400 hektare, ini diperlukan 2.200 hektare, sehingga ATR/ BPN akan mengevaluasi untuk izin lokasi ini," kata Arie, di Gedung Kementerian Koordinator Kemaritiman, Jakarta Pusat, Kamis (6/7).
Arie menjelaskan, evaluasi tersebut tidak akan berlangsung lama agar pembangunan KIK bisa dilaksanakan secepatnya. Selain itu, Arie mengatakan bahwa Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR), Sofyan Djalil sudah mengeluarkan perizinan, tetapi belum mencakup perluasan kawasan.
"Ini tak akan terlalu lama, untuk kawasan ini bisa dilaksanakan. Perizinannya sudah keluar tinggal kita menyesuaikan saja untuk luasan," ujarnya.
"Minggu ini izinnya sudah bisa selesai karena hanya butuh surat izin dari menteri saja," lanjutnya.
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengatakan bahwa pihaknya mendukung penyelesaian pembangunan KIK. "Ini rencana kawasan industri, dari sektor pertanian Insya Allah kami akan selesaikan dalam waktu singkat," kata Menteri Amran.
Menteri Amran mengungkapkan, saat ini terdapat sedikit masalah terkait area pertanian di kawasan tersebut yang lahannya akan tergusur. Menteri Amran menawarkan solusi penggantian lahan dengan luas yang sama di lokasi berbeda.
"Ini ada urusan areal pertanian untuk daerah industri. Kamis selesaikan, solusinya gampang, katakan 500 hektar kita gantikan bangun sawah lain dan itu gratis dari pemerintah. Ya mungkin 500-1.000 hektar," ujarnya.
Sementara itu, untuk lokasi lahan pengganti masih dalam wacana. Hal itu akan dikoordinasikan dengan Gubernur Sulawesi Tenggara dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
"Jadi di mana saja gantinya. Kami panggil Gubernurnya, kita carikan solusi. Gampanglah, di sana kan kami koordinasi dengan Kementerian Kehutanan," pungkasnya.
-
Bagaimana Amran Sulaiman membangun kariernya di dunia pertanian? Amran mendapatkan gelar magister dari universitas yang sama pada tahun 2003 dan 2012, dengan semua gelarnya terkait dengan subjek ilmu pertanian.Ia kemudian menyelesaikan pendidikan tinggi program Doktor Ilmu Pertanian di Universitas Hasanuddin pada tahun 2012.
-
Kapan Amran Sulaiman dilantik menjadi Menteri Pertanian? Pelantikan dilakukan di Istana Negara Jakarta, pada Rabu (25/10) pukul 09.00 WIB.
-
Apa saja kegiatan usaha yang dimiliki Amran Sulaiman? Meski usianya yang masih relatif muda, dia telah mampu membangun dan membesarkan 14 perusahaan yang tergabung dalam sebuah holding Tiran Group, yang meliputi Unit Usaha: Tambang Emas, Tambang Nikel, Proyek Gula, Proyek Perkebunan Kelapa Sawit, SPBU, Distributor Unilever, Distributor Semen, Produsen Pestisida, dan usaha lainnya.
-
Kenapa Amran Sulaiman kembali dipercaya menjadi Menteri Pertanian? Amran menggantikan Syahrul Yasin Limpo yang terjerat kasus korupsi di Kementan.
-
Siapa saja yang mendukung Amran Sulaiman menjadi Menteri Pertanian? Andi Amran Sulaiman juga kerap dikaitkan dengan kemenangan Jokowi dalam pemilihan presiden tahun 2014. Hal itu tak lepas dari keputusannya untuk terlibat secara penuh sebagai koordinator relawan Sahabat Rakyat KTI. Yang kemudian disebut-sebut sebagai ujung tombak pemenangan Jokowi-JK di Kawasan Timur Indonesia.
-
Bagaimana Amran Sulaiman bisa mendapatkan kepercayaan Presiden Jokowi untuk menjadi Menteri Pertanian? Pengalaman hidup itu menjadi amat Bermakna ketika dia dilantik sebagai Menteri Pertanian oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada tahun 2014.
Baca juga:
7 Tahun tak buat laporan keuangan, Bos PT PDP didenda Rp 77 miliar
Pusat riset Apple di BSD akan setara di California
Gubernur Riau minta regulasi lahan gambut tak ganggu industri kertas
Indonesia gandeng China kembangkan kawasan industri Morowali
Omron luncurkan alat ukur tekanan darah konsumen menengah ke bawah
Menperin sebut 3 industri siap beli gas blok abadi Masela
2017, Industri kimia dan tekstil ditargetkan tumbuh 5,4 persen