Pertamina Antisipasi Kenaikan Permintaan BBM & LPG Jelang Natal dan Tahun Baru
Penyaluran Gasoline (bensin) di periode Natal 2018 dan Tahun baru 2019 diprediksikan mengalami kenaikan sebesar 6,3 persen dibandingkan penyaluran normal karena adanya peningkatan aktivitas kendaraan roda 2 dan roda 4.
PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Region VIII Maluku-Papua melakukan build-up stock untuk mengantisipasi kebutuhan BBM dan LPG selama Natal 2018 dan Tahun Baru 2019. Pertamina memproyeksikan konsumsi BBM dari berbagai produk mengalami peningkatan.
Penyaluran Gasoline (bensin) di periode Natal 2018 dan Tahun baru 2019 diprediksikan mengalami kenaikan sebesar 6,3 persen dibandingkan penyaluran normal karena adanya peningkatan aktivitas kendaraan roda 2 dan roda 4.
-
Kapan Pertamina menyesuaikan harga BBM? PT Pertamina (Persero) kembali menyesuaikan harga BBM nonsubsidi per 1 November 2023.
-
Mengapa Pertamina menyesuaikan harga BBM? Pertamina menyesuaikan harga BBM untuk mengimplementasikan Keputusan Menteri (Kepmen) ESDM No. 245.K/MG.01/MEM.M/2022 sebagai perubahan atas Kepmen No. 62 K/12/MEM/2020 tentang Formula Harga Dasar Dalam Perhitungan Harga Jual Eceran Jenis Bahan Bakar Minyak Umum Jenis Bensin dan Minyak Solar yang Disalurkan Melalui Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum.
-
Bagaimana Pertamina menentukan harga jual BBM non subsidi? Adapun harga BBM non subsidi bersifat fluktuatif, sehingga Pertamina melakukan evaluasi secara berkala mengikuti tren dan mekanisme pasar.
-
Bagaimana Pertamina memastikan harga BBM tetap kompetitif? “Harga BBM nonsubsidi setiap bulannya per tanggal 1 mengalami penyesuaian harga pasar, namun dapat kita sampaikan bahwa harga BBM Pertamina paling kompetitif untuk menjaga daya beli masyarakat,” ucap VP Corporate Communication PT Pertamina Fadjar Djoko Santoso. Fadjar menambahkan di tengah fluktuasi harga minyak dunia, Pertamina terus berupaya menjaga kinerja rantai pasoknya, termasuk fleksibilitas memperoleh minyak mentah (crude oil) sehingga harga produk BBM bisa tetap kompetitif.
-
Bagaimana Pertamina menentukan harga BBM jika Program Langit Biru Tahap 2 dijalankan? “Tidak mungkin Jenis BBM Khusus Penugasan (JBKP) harganya diserahkan ke pasar karena ada mekanisme subsidi dan kompensasi di dalamnya,” terang Nicke.
-
Dimana masyarakat bisa mengecek update harga BBM Pertamina? “Mengacu pada regulasi tersebut, harga BBM setiap bulannya akan mengalami penyesuaian sesuai harga pasar, sehingga masyarakat diharapkan sudah teredukasi dan untuk update harga dapat dicek melalui situs Pertamina maupun aplikasi MyPertamina,” ungkap Fadjar.
Unit Manager Communication dan CSR MOR VIII Maluku Papua, Brasto Galih Nugroho mengatakan, pada produk Gasoil (bahan bakar diesel) mengalami peningkatan 10,6 persen dikarenakan adanya antisipasi dari PLN untuk dapat menjaga kestabilan supply untuk pembangkit tenaga diesel yang berada pada wilayah Marketing Operation Region VIII.
"Kerosene (Minyak Tanah) mengalami kenaikan 5,5 persen yang berasal peningkatan kebutuhan masyarakat (Operasi Pasar) maupun segi industri (IRT)," ujarnya melalui siaran pers, Jakarta, Kamis (6/12).
Sementara itu, avtur (bahan bakar pesawat terbang) mengalami kenaikan 9,9 persen dikarenakan aktivitas maskapai meningkat. Sedangkan konsumsi LPG baik di restoran dan perhotelan meningkat menjelang Libur Hari Raya Natal 2018 dan Tahun Baru 2019, sehingga stok LPG ditingkatkan hingga 23 persen.
Untuk menjalankan tugas pengamanan stok dan memastikan kelancaran distribusi BBM dan LPG selama periode Natal dan Tahun Baru 2019, Pertamina MOR VIII membentuk Satuan Tugas (Satgas) BBM dan LPG pada 29 November 2018 atau 2 pekan lebih awal dibandingkan pembentukan Satgas tahun lalu.
"Satgas telah mulai berkoordinasi sejak dibentuk dan akan berakhir pada tanggal 8 Januari 2019," jelas Bayu.
Pertamina juga memastikan seluruh Terminal BBM beroperasi selama periode Satgas. Pertamina juga menyiapkan langkah antisipasi dengan menambah tonase (kapasitas muat) kapal menjadi 20 unit dan menaikkan ketahanan stok di TBBM MOR VIII Gasoline sebesar 9 persen, Gasoil sebesar 15 persen, Kerosene 15 persen dan Avtur 10 persen.
Sementara itu, untuk ketahanan pasokan LPG, Pertamina melakukan build-up stock dan menambah alokasi LPG non PSO sekitar 15 - 23 persen serta memonitor pengiriman dari supply point dan stock-in transit (dari supply point ke agen). Pertamina juga tetap mengoperasikan Agen dan Pangkalan pada periode Satgas untuk memastikan pelayanan masyarakat tetap berjalan sesuai kebutuhan.
"Pertamina menunjuk 14 agen dan 28 pangkalan siaga dan memaksimalkan SPBU sebagai etalase dan stabilisator harga Elpiji 12kg dan Bright Gas 5,5kg untuk kebutuhan LPG rumah tangga di periode Natal dan Tahun Baru," kata Bayu.
(mdk/idr)